Matinya para pencela ahlus sunnah

📝 *Matinya Pencela Abu Bakar, Umar dan Abu Hurairah*
.
Ahlussunnah mencintai para Sahabat, karena mereka adalah manusia-manusia yang dipilih Allah untuk menemani Rasul-Nya dalam menegakkan agama yang hanīf ini.
.
Banyak riwayat shahih dari Rasulullah _shallallaahu alaihi wa sallam_ yang berisi larangan mencela para sahabat, di antaranya adalah sabda beliau:
.
“Janganlah kalian mencela sahabatku!  janganlah kalian mencela sahabatku! Demi yang jiwaku di tangan-Nya, seandainya seseorang menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka ia tidak akan dapat menandingi satu mud atau setengahnya dari apa yang diinfakkan para sahabatku.” (HR. Bukhari 3673 dan Muslim 2540)
.
Di bawah ini ada kisah tentang tragisnya kematian orang yang mencela sahabat Nabi.
.
🗒 *Pencela Abu Bakar dan Umar _radhiyallāhu anhuma_*
.
Dikisahkan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam Kitabnya “Ar-Rūh”, berkata seorang salaf, “Saya mempunyai tetangga yang suka mencela Abu Bakar dan Umar, pada suatu hari, ia semakin menjadi-jadi dalam mencela kedua sahabat nabi yang mulia tersebut. Kemudian aku mengecamnya dan ia pun kembali mengecamku, lalu aku kembali ke rumah dalam keadaan sedih, aku pun langsung tidur dan tidak makan malam.
.
Aku bermimpi melihat Rasulullah, aku berkata, ‘Wahai Rasulullah! Si fulan mencela sahabatmu’
.
Beliau berkata, ‘siapa sahabatku?’
.
Aku berkata, ‘Abu Bakar dan Umar’
.
Lalu beliau berkata, ‘Ambillah pisau ini, dan sembelihlah ia dengannya’
.
Lantas aku pun mengambil pisau itu, lalu aku menemui si pencela, kurebahkan ia, dan kusembelih lehernya seolah aku melihat darahnya muncrat mengenai tanganku. Setelah itu kusapu pisau itu ke tanah.
.
Tiba-tiba aku terbangun, kudengar teriakan keras dari rumah tetangga yang suka mencela sahabat Nabi. Aku bertanya, ‘suara apa itu?’
.
Mereka menjawab bahwa fulan telah mati secara tiba-tiba!
.
Ketika pagi tiba, aku bersegera melihatnya dan ternyata ada garis di tempat yang aku menyembelihnya dalam mimpi. (Ar-Rūh: 189), (Nihāyat adz-Zhālimīn 158,159)
.

🗒 *Pencela Abu Hurairah _radhiyallāhu ‘anhu_*
.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menukil sebuah kisah dalam kitabnya Majmu’ Fatawa, berkata Qadhi Abu Thayyib ath-Thabari, “Ketika kami sedang duduk di masjid Jami’ di Baghdad, tiba-tiba datang seorang dari Khurasan bertanya tentang _musharrāh_, kemudian kami menjawabnya dan berdalil dengan hadist Abu Hurairah radhiyallahu anhu, lantas lelaki itu mencela Abu Hurairah, seketika itu jatuhlah ular dari atas atap, ular itu terus mendekat hingga masuk ke dalam halaqah, ular itu menuju lelaki tadi dan mematoknya serta membunuhnya di tempat. (Majmu’ al-Fatawa 4/538-539)
.
Semoga kisah di atas menjadi pelajaran bagi mereka yang masih suka mencela sahabat, walaupun mungkin sebagian pencela sahabat belum mendapatkan azab dunia, maka sungguh azab di akhirat sangatlah pedih.
.
Cintailah para sahabat yang mana mereka telah di jamin surga, karena seseorang kelak akan bersama yang ia cintai. Jangan seperti Kaum Syi’ah yang suka mencela dan membenci sahabat, karena sungguh tempat mereka kelak akan terpisah dari sahabat.
.
Kelak hanya ada dua tempat, pertama surga dan kedua neraka. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersama para Sahabat berada di tempat pertama adapun para pencela mereka berada di tempat kedua.
.
Semoga kita jujur dalam mencintai Allah dan Rasul-Nya, sehingga lisan tidak mudah mencela para pejuang agama-Nya. Berdoa kepada Allah agar kita dikumpulkan bersama Rasul dan para sahabatnya. Amiin yaa Rabb.
.
Fitra Hudaiya NA  حفظه الله تعالى
(Tulisan lama, Muraja'ah ulang di Takengon)
Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Posting Komentar

© Meraih Ilmu Syar'i. All rights reserved. Premium By Raushan Design