0 Comment
Asy-Syaikh Taqiyuddin Abu Bakr Muhammad bin Al-Hishni Al-Husaini rahmatullah ‘alaihi, pengarang kitab yang sangat terkenal Kifayatul Akhyar yang dipuji oleh para ulama sejak zaman beliau hingga saat ini. Beliau mengarang beberapa karya lain semisal takhrij ahaadits Al-Ihya’, Tanbihus Salik, Daf’u Syubah man Syabbaha wa Tamarrada dll.Buku terakhir yang disebutkan banyak dijadikan referensi oleh pembenci Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dengan tuduhan yang palsu dan mengada-ada tanpa bukti yang jelas.
Atas dasar inilah Taqiyuddin Abu Bakr Al Hishni banyak diberi peringatan​ keras oleh para ulama besar di zamannya.
Al-Hafizh As-Sakhawi dalam kitab beliau Dhau’ al-Lami’ li Ahli al-Qarni at-Tasi’ dan Asy-Syaukani rahmatullah ‘alaihima dalam Al-Badru Ath-Thali’ menyebutkan kisah Taqiyuddin Al-Hishni ditegur keras oleh salah seorang ulama besar di zamannya, yaitu Asy-Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Khalil Al-Burhan.
Al-Hafizh As-Sakhawi mengutip kisah ini dari al-Muqrizi (jilid 1 hal. 145), ia menuturkan perkataan Asy-Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Khalil kepada Taqiyuddin Al-Hishni setelah beliau mengucapkan salam :
 لعلك التقى الحصنى ؟ فقال أنا أبو بكر،  ثم سأله عن شيوخه فسماهم فقال له إن شيوخك الذين سميتهم عبيد ابن تيمية أو عبيد من أخذ عنه فما بالك تحط أنت عليه فما وسع التقى إلا أن أخذ نعله وانصرف ولم يجسر يرد عليه 
” Apakah anda Attaqi Al Husni?”
Maka ia menjawab: “Saya Abu Bakar” (kunyah Al-Hisnhi)
Kemudian ia bertanya tentang syaikh-syaikhnya, Maka Al-Hisnhi pun menyebutkan nama-nama syaikhnya.
Maka Asy-Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Kholil Al Burhan berkata :
” Sesungguhnya syaikh-syaikh anda yang telah anda sebutkan itu adalah budak-budaknya Ibnu Taimiyah atau budak dari orang yang belajar kepada Ibnu Taimiyah. Lantas mengapa anda merendahkannya ?”
Maka Attaqi Al-Hishni tidak memiliki pilihan selain bergegas mengambil sandalnya dan pergi tanpa berani membantahnya….”
Cukuplah dengan pujian para ulama semisal Adz-Dzahabi, Ibnu Katsir, Ibnu Hajar, Ibnu Rajab, Ibnu Daqiq, As-Suyuthi dll dari kalangan ulama besar yang menggambarkan keluasan ilmu, amal, dakwah, dan beberapa sikap beliau yang terpuji sehingga menjadi kerdil lah setiap orang yang merendahkannya.
Catatan :
Ahlus Sunnah adalah orang-orang yang adil, mereka tetap memuji dan merekomendasikan kitab kifayatul Akhyar sebagai salah satu rujukan kitab fiqh

Posting Komentar Blogger

 
Top