dialog lucu tentang bid'ah..cekidot..!!

2 min read

KONTRADIKTIF Dan Standar Ganda Pelaku Bidah Hasanah

dialog lucu(A) : “Bang, katanya, shalawatan yang abang lakukan ntu bid’ah”.
(B) : “Bid’ah gimana, masak orang demen ngucapan shalawat buat kanjeng Nabi dilarang. Justru dapet pahala”.
(A) : “Bukan masalah shalawatnya bang, katanya, cara abang yang ngumpulin penduduk tiap malem Jum’at buat shalawatan berjama’ah itu yang kagak ada contohnya dari kanjeng Nabi. Bid’ah pan itu namanya…”.
(B) : “Tong, itu namanya bid’ah hasanah. Bid’ah yang baek, karena maksudnya baek. Lagian, gak ada larangan”.
=====
Di lain kesempatan A dan B ketemu ngantri di depan toilet umum
(A) : “Allaahumma baarik lana fii maa razaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban-naar” (lalu A masuk toilet)”.
[setelah A keluar]
(B) : “Tong, doa yang ente baca itu doa mau makan, bukan buat masuk WC”.
(A) : Kemarin ane nemu ni doa di kertas bungkus kacang. Baca terjemahannya, kok bagus, mohon berkah dan dijauhkan dari neraka. Kata abang tempo hari, yang penting baik dan gak ada larangan ngucapinnya. Jadi ane pikir, kalau setiap ane masuk WC ngucapin ini doa, ane pasti dikasih pahala. Kalaupun bid’ah, ya bid’ah hasanah lah”.
(B) : “Bukan gitu tong. Tetep saja itu doa makan. Santri diniyyah aja tau kok. Dan memang gitu yang diajarin pak kiyai sama ane dan santri laennya. Kalau doa masuk toilet tu : Allaahumma a’uudzubika minal-khubutsi wal-khabaaits. Masing-masing doa itu ade tempatnya Tong, jangan bikin aturan sendiri seenaknya”
(A) : “Nah lho, gimana sih Bang ?? Abang sendiri yang kemaren bilang asalkan baek kagak apa-apa diamalkan, kalopun bid’ah ya itu bid’ah hasanah. Jadi ane pikir boleh-boleh saja ngasal doa, yang penting baek Bang.. Lagian kan kagak ada larangannya Bang”
(B) : Emm.. Engg..
[Taken and edited from Dony Arif Wibowo Wall post]
“”””””””””””””
Komentar admin :
Demikianlah yang namanya bid’ah (yang dianggap) hasanah : Penuh kontradiksi karena memang tak ada standart yang jelas, dan tak lebih dari sekedar opini menurut masing-masing orang. Baik menurut si A, belum tentu baik menurut si B, baik kata si B, belum tentu baik kata si C, demikian seterusnya. Setiap pelaku bid’ah hasanah pasti mengklaim bahwa amalannya adalah hasanah.
Lantas, apa fungsi Qur’an dan Sunnah kalo masing-masing orang bebas menganggap baik amalannya sendiri-sendiri ???
Kata Imam Syafi’I rahimahullaah :
“BARANGSIAPA YANG BER-ISTIHSAN (menganggap baik sebuah perbuatan yang tidak ada dasarnya dalam AL Qur’an dan Sunnah) maka sungguh dia telah (menandingi ALLAH dalam) membuat Syariat”
Renungkanlah apa yang dikatakan Ibnu Mas’ud radhiyallaahu anhu :
“Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun tidak mendapatkannya”(HR. Ad Darimi , atsar Abdullah bin Mas’ud)

UstadzAris.com
sumber
Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tida…
  • PEMBEDAHAN DADA NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sedang menggembalakan kambing milik keluarga Halimah binti Abi Dzuaib dari …
  • TALMUD, KITAB HITAM IBLIS Oleh: Ustadz Achmad Rofi’i, Lc.M.Mpd بسم الله الرحمن الرحيم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allooh سبحانه …
  • Cinta adalah sebuah perkara besar yang Allah ciptakan di dalam hati manusia. Ia adalah sebuah fitrah yang Allah tanamkan dalam sanubari kita. Betapa indah sebuah cinta bila ia j…
  • ومَا أُمِرُوْا إِلاَّلِيَعْبُدُاللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَاءَ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya da…
  • SUBHANALLAH… kata itu yang pertama kali kuucapkan ketika berita mengenai telur palsu menyita perhatian hampir seluruh media. Otak manusia di ciptakan begitu sempurna dengan …

Posting Komentar