Beberapa hari terakhir ini,Sholeh Mahmoed Nasution atau yang
dikenal dengan nama Ustadz Solmed begitu vokal menyuarakan pemikirannya
tentang Wahabi di Indonesia.
Hal ini dapat kita lihat melalui akun
Twitternya di alamat @SholehMahmoed. Dalam kultwit terbarunya
tertanggal 23 Oktober 2015, Solmed menuliskan twit yang berjudul “Indonesia Darurat Wahabi“.
Sebelumnya Solmed juga telah menuliskan kicauannya yang berhubungan dengan permasalahan Syiah vs Wahabi di Indonesia.
Sebelumnya Solmed juga telah menuliskan kicauannya yang berhubungan dengan permasalahan Syiah vs Wahabi di Indonesia.
Menurutnya
Syiah dan Wahabi itu seperti kotoran unta yang dibelah dua, sebagaimana
beliau kutip dari perkataan Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad (wafat: 1.132H) dalam kitab “Tatsbiitul Fu-aad”.
Solmed juga menjelaskan bahwa saat ini Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja)
di tanah air ingin diajak oleh Syiah dan Wahabi terlibat konflik
perseteruan mereka. Beliau pun mengingatkan umat Islam akan bahaya Syiah
yang gemar melakukan taqiyyah dan Wahabi yang gemar melakukan fitnah
yang dapat memecah belah persatuan ummat.
Kemudian, beliau pun mengajak
umat Islam untuk bersatu, dapat saling menghargai perbedaan dan tidak
membesar-besarkan persoalan khilafiyah di tengah ummat, serta jangan
biarkan perang saudara terjadi di negeri ini.
Berikut adalah kultwit Indonesia Darurat Wahabi oleh Solmed (@SholehMahmoed):
1. INDONESIA DARURAT WAHABI (siap-siap dituduh Syiah). Tempat wahabi bukan di Indonesia. Indonesia itu tanah Ahlussunnah bukan tanah Ahlu fitnah.
2. Silahkan melakukan amal dari ajaran dan tafsiran gurumu tapi tak perlu kau hina orang yang beda amalan denganmu.
3. Kau fitnah yang tahlil dengan BID’AH. Kau fitnah yang ziarah qubur & berdoa kepada Allah di sana dengan SYIRIK. Perayaan maulid kau tuduh KELUAR SUNNAH.
4. Silahkan gunakan tafsiranmu untuk ibadahmu, jangan kau jadikan tafsirmu untuk menghina, mencaci & memaki saudaramu yang tidak sejalan denganmu.
5. Jangan menjadi virus perpecahan di tengah Ummat. Jangan kau tarik perang saudara & kepentinganmu di Timur Tengah ke tanah pertiwi kami Indonesia.
6. Kuatkan persatuan, perhatikan kepada siapa anak kita mengaji, tanya anak kita apa yang diajarkan gurunya kepada dia. Waallahul Musta’aan.
Sontak, beragam komentar berdatangan. Sebagian mendukung Ustadz Solmed, sebagian lainnya menilai Ustadz Solmed justru membakar kebencian.
“@SholehMahmoed ustadz ga menyejukkan malah membakar kebencian,” tulis Nurbini melalui akun @NurbiniFilardhi.
“@SholehMahmoed @sahaL_AS kalau syiah boleh di indonesia, knp wahabi ga boleh?” tulis @hen_sip.
“@SholehMahmoed , yang menentang, membongkar kesesatan syi'ah selalu dituduh wahabi. lupa ya, tempatnya syi'ah itu di iran BKN di indonesia.,” tulis @diana_rosmawati.
“@SholehMahmoed Tempat syiah bukan di indonesia. Indonesia itu tanah ahlu sunnah bkn ahlu fitnah.Secara syiah raja fitnah pendusta klas kakap,” tulis @fatih65461196
“@SholehMahmoed Muhammadiyyah sering juga bidahkan amaln yg Nt sebut diatas,apakah muhammadiyah wahabi? A. Hassan ( pendiri PERSIS),sering membidahkan amalan yg Nt sebut diatas,apakah dia wahabi ??” tulis @abah_alhasan
Sumber artikel :[Siyasa/Tarbiyah.net]
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus