Tulisan ini
khusus bagi yang suka makan dengan sumpit, terutama sumpit yang
digunakan sekali pakai. Kalau tidak hati-hati, bahaya mengancam Anda.
Tahukah Anda, bagaimana sumpit ini dibuat?
- Dipotong dari pohon bambu.
- Diproduksi oleh industri rumah tangga (contoh gambar dari Vietnam Tengah)
- Di "putihkan" dengan menggunakan sulfur dan hidrogen peroxida (tanpa disinfektan). Proses pengeringan seadanya.
- Di kemas seadanya juga untuk di export ke luar negeri.
- Pengiriman
ke luar negeri menggunakan kapal laut (terlalu mahal jika
menggunakan pesawat). Dibutuhkan waktu yang cukup lama. Sementara
itu, sumpit yang dikemas dengan seadanya akan sangat besar sekali
kemungkinan untuk terkontaminasi oleh kotoran/sarang tikus dan
kecoa.
- Proses
pengemasan (tanpa disinfektan). Contoh kasus, untuk setiap
penerimaan kargo sumpit di taiwan , akan langsung di distribusikan ke
industri rumahan yang akan mengerjakan pengemasannya, dan tanpa proses
disinfektan (sterilisasi) akan langsung dikirim ke restoran-restoran
sebagai titik akhir distribusi.
- Dan langsung masuk ke mulut Anda.
- Tahukah Anda, bahwa ada ribuan bahkan jutaan monyet yang menetap di dalam sumpit?
- Sudah kelihatan belum monyet-monyet tersebut?
- Inilah wajah monyet-monyet tersebut.
- Semua sisa cairan (pemutih, sulfur, hidrogen peroxida, kotoran tikus, kotoran kecoa, telor kecoa, telor ulat dsb) akan terus menetap di lubang-lubang kecil tersebut sampai Anda menggunakannya.
Pernahkan Anda mendengar kasus keluarnya ulat dari sumpit saat digunakan di mangkok kuah yang panas ?
Sebuah percobaan yang dilakukan oleh pelajar sekolah dasar :
- Rendamlah sumpit bambu ini ke dalam air selama 1 minggu, airnya akan menjadi BAU.
- Kacang polong yang ditanam dengan air rendaman ini akan tumbuh lebih lambat, dan berhenti tumbuh ketika mencapai 5-6 cm dan kemudian mati.
- Asap pembakaran dari sumpit ini akan bersifat asam.
Cara terbaik adalah bawalah sumpit Anda sendiri.
Kontroversi Sumpit
Sebuah pohon yang berusia 20 tahun bisa menghasilkan sumpit sebanyak 3000 sampai 4000 pasang.
Taiwan menggunakan sumpit sebanyak 100 triliun pasang setiap tahun, artinya 29 juta pohon hilang setiap tahunnya.
Dengan
begitu banyaknya sisa-sisa penggunaan sumpit, apakah tidak mungkin ada
orang yang demi keuntungan semata, melakukan pendaurulangan kembali
sumpit-sumpit sisa pakai tersebut dengan cara di atas (sulfur dan
hidrogen peroxida) untuk dijual kembali.dari berbagai sumber