Langsung ke konten utama

siapakah yang pertama menuliskan harokat di mushaf alqur'an..?

Al Quran itu secara keseluruhan tertulis pada masa Nabi Muhammad , akan tetapi tidak terkumpul dalam satu tempat dan tidak tersusun secara urut surat suratnya dalam satu mushaf. Ketauhilah bahwa tersusunnya Al-Quran dan masa turunnya adalah pada masa kenabian, dan semuanya langsung di bimbing dengan wahyu Allah.

Dalam kitab sejarah yang shahih, pengumpulan lembaran lembaran di lakukan pada zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan beliaulah yang menamai tulisan tulisan itu dengan Mushaf. keterangan ini diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dan Ibnu Abi Syaibah.

Dalam riwayat yang di bawakan imam Bukhari dan At Tirmidzi, Zaid bin Tsabit menceritakan dengan panjang, dimana Kholifah Abu Bakar Sidiq memerintahkannya untuk mengumpulkan Al Quran.

Abu Bakar berkata “Umar menemuiku dan berkata, Korban perang meluas pada hari Yamamah-yakni pada perang melawan Musailamah-hingga menimpa para penghafal Al Quran. Aku kwatir dengan meninggalnya banyak penghafal Alquran di berbagai medan pertempuran, maka hilang pula banyak ayat Al Quran. Aku berpendapat, sebaiknya engkau mengumpulkan Al Quran”

Setelah Zaid bin Tsabit menyelesaikan tugasnya, Mushaf itu berada pada Kholifah Abu Bakar hingga Allah mewafatkanya. Kemudian di bawa Umar bin Khotob sampai Allah mewafatkanya, lalu di bawa oleh Hafshah binti Umar, demikian Imam Bukhari mengabadikan dalam sebuah riwayat dalam kitabnya.

Kemudian pada masa Utsman bin Affan, Hudzaifah Ibnu Yaman mengusulkan untuk menyelamatkan umat islam dari perselisihan dalam masalah Kitab, karena saat itu Hudzaifah melihat banyak umat yang berbangga bangga dengan setiap bacaannya dan merasa paling bagus.

Maka Utsman bin Affan memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin Ash dan Abdurahman bin Harist bin Hisyam untuk menyalinnya pada sejumlah mushaf.
Berkata Utsman bin Affan “ Apabila kalian berselisih dengan Zaid bin Tsabit dalam satu bagian dari Al Quran maka tulislah itu dengan bahasa Quraisy, karena Al Quran itu hanyalah di turunkan dengan bahasa mereka” demikian Imam Bukhari mengkisahkan.

Orang yang Pertama Kali Menuliskan Harokat dan Titik Pada Mushaf!

Ketauhilah bahwa keadaan mushaf Ustmani dahulu huruf hurufnya tidak bertitik, tidak berharokat dan tiada I’rabnya. Sebab ditinggalkanya i’rab saat itu-menurut pendapat ulama, karena mereka tidak membutuhkan i’rab pada masa pemerintahan Ustman. Mengapa?

Kerena mereka semuanya adalah orang orang Arab, mereka tidak mengenal salah baca dan tidak ada ilmu nahwu pada zaman mereka. Orang yang pertama kali menetabkan nahwu dan menyususn I’rab dalam mushaf adalah Abul Aswad Ad Dua’ali, seorang tabiin dari Basrah.

Di kisahkan bahwa dia mendengar seseorang membaca “Ø£َÙ†َّ ٱللَّÙ‡َ بَرِÙ‰ٓØ¡ٌ Ù…ِّÙ†َ ٱلْÙ…ُØ´ْرِÙƒِينَ ۙ ÙˆَرَسُولُÙ‡ُÛ¥ ۚ

Sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang orang musrik dan dari Rasulnya (dengan huruf lam pada lafal Rasul berharokat kasrah) yang di maksudkan adalah QS At Taubah ayat 3. maka Abul Aswad memandang bahwa itu adalah kesalahan yang amat besar.
Dia berkata “ maha Mulia wajah Allah Taala dari berlepas diri dari Rasulnya” kemudian dia menetapkan I’rab pada Mushaf.

Tanda I’rab itu berupa titik dengan warna merah yang berbeda dengan warna tinta yang termaktub dalam mushaf. Tanda fathah adalah titik di atas huruf.Tanda dhammah adalah titik di depan huruf.Sedang tanda kasrah adalah titik dibawah huruf. Tanda ghunnah adalah dua titik.

Selanjutanya Al Khail bin Ahmad Al Farahidi membuat bentuk bentuk tanda huruf: Syaddad (tasdid) ,mad,hamzah,serta tanda sukun dan tanda washal (teruskan bacaan) sesudah itu. kemudian I’rab berubah dari bentuk titik menjadi bentuk seperti yang ada sekarang ini.

Orang yang pertama kali meletakan titik (pada huruf) dalam mushaf adalah Nashr bin Ashim Al Laittsi, di bawah perintah Al Hajaj bin Yusuf, Sang Gubernur Irak dan Khurasan.Dia memerintahkan untuk meletakan tanda pada huruf huruf yang serupa, dan selanjutanya di laksanakan oleh Nashr bin Ashim Al Laitsi
Dia menuliskan titik, baik tunggal maupun berpasangan lantas membeda bedakan posisinya. Dialah orang pertama yag mengadakan titik pada huruf ya’ da ta’.Mereka berkata “itu tidak mengapa, karena itu adalah cahaya baginya” Selanjutnya mereka juga mengadakan titik pada akhir ayat, lantas mereka membuat berbagai pembukaan dan penutupan.

Dengan demikian, Abul Aswad adalah orang pertama yang menentukan I’rab, kemudian Nashr bin Ashim adalah orang yang memberikan titik sesudahnya,lantas Al Khalil bin Ahmad adalah orang yang memindahkan I’rab menjadi bentuk seperti sekarang ini.

Adapun penetapan persepuluh (sepersepuluh juz) diriwayatkan bahwa Khalifah Al Makmun dari dinasti Bani Abbasiyah memerintahkan hal itu. di katakana pula bahwa Al Hajjaj yang melakukanya. Di riwayatkan juga bahwa Al Quran itu di bagi pada zaman Al Hajaj menjadi tiga puluh juz.

Diringkas dari sumber kitab "Mausuah Al Illaj bil Quran Wa Al Adzkar" karya syaikh Sya’ban Ahmad Shalih. Dengan sedikit pengolahan .semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kerancuan teori borobudur-nya KH fahmi basya

Benarkah Candi Borobudur peninggalan Nabi Sulaiman ?? coba perhatikan ayat yg saya beri tanda panah merah diatas, ternyata telah dipalsukan dari surat dan ayat aslinya. surat ke 40 ayat 39 adalah ini : 39. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Borobudur dan prambanan peninggalan Nabi Sulaiman membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi, sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda. Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman. Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau s...

menelusuri akidah syaikh ali jaber

Syaikh ali jaber,sosok dai asal madinah saudi arabia yang belakangan sering terlihat di layar kaca dan namanyapun cukup di kenal di kalangan masyarakat indonesia..tetapi siapakah beliau sebenarnya...? benarkah beliau adalah imam masjid nabawi seperti yang diberitakan media indonesia..? berikut ini artikel yang diambil dari situs neo syiah, muslimmedia.news,yang sangat santer mempublikasikan berita fitnah dan kerap mengolok olok ahlus sunnah di negeri ini.. tetapi malah memuji dan menyanjung syaikh ali jaber.!!! muslimmedia.news  memberitakan.. Dalam sebuah cuplikan ceramah video di Youtube , Syekh Ali Jaber mengisahkan tentang dirinya sewaktu berjumpa dengan salah seorang ustadz anti maulid, membid'ah-bid'ahkan Maulid Nabi.  Syaikh Ali Jaber kemudian menghampiri dan bertanya "Kenapa Maulid Bid'ah?" Jawaban dari ustadz tersebut adalah karena tidak ada dizaman Rasulullah Syekh Ali Jaber bertanya lagi : "Jadi dasarnya itu saja ?". Jadi t...

mengenal fam(marga) arab yang ada di indonesia

Apa Fam antum, Marga antum apa.? Sering yang dapat pertanyaan seperti itu, apalagi kalau sudah kumpul di Majlis disitu banyak Asatidz, Kiyai atau guru-guru agama atau bisa jadi yang menanyakan itu teman baru anda. Nah dibawah ini antum bisa lihat sendiri dan cari apa marga/fam antum dan dari mana asal keturunannya berada. MARGA (FAM) GABILAH ARAB Secara umum penggolongan Marga Arab Hadramaut itu dikategorikan dalam 3 Golongan : 'ALAWIYYIN    باعلوي   Adalah : (Golongan yang bernisbah dari keturunan Rasulullah lewat keturunan dari Sayyidina Ahmad bin Isa (AlMuhajir). AS-SYAIKH   الشيخ  / MASYAIEKH Adalah :  (Golongan Arab yang memiliki Keturunan Para orang-orang alim lewat Assahabah / Sahabat Nabi atau yang tidak melalui Sayyidina Al-Muhajir,meskipun akan bertemu Nasab ke Kakeknya Nabi Muhammad,Saw ). QABAIL   قبائل  Adalah : (Golongan keturunan Arab Pemberani yang memegang senjata). 'ABID   عابد  Adalah : (Go...

MENGUNGKAP SIAPA SEBENARNYA MUHAMMAD AS SEWED

  Ketika ada seorang ikhwan yang bernama Ikang mendapatkan SMS dari Oman Majalengka yang inti smsnya adalah dilarangnya dia menghadiri kajian ustadz Abdul Alim yang akan diadakannya di Majalengka dengan menisbatkan larangan tersebut pada ustadz Muhammad Umar As Sewed maka ketika itu di laporkan sms tersebut pada ustadz Abdul alim maka ustadz Abdul Alim ingin bertabayun benar tidak yang diucapkan As Sewed tersebut kalau memang ikhwan itu {oman} berdusta atas nama As Sewed berarti dia qilatul adab pada ustadznya {As Sewed.}   Maka dengan khobar ini ustadz Abdul Alim mengajak ana untuk tabayun kepada As Sewed dengan ikhwan Majalengka yang ketika itu sedang berziaroh ke mahad Kuningan lalu kita berangkat dalam rombongan 6 orang (ustadz Abdul Alim, Sholih, Sony, Wowo, Ikang Dan Saman) yang ketika itu bertepatan dengan kajian bulanan kitab ibanah yang banyak dihadiri oleh para asatidz lukmaniun di mahadnya As Sewed Cirebon dan bertepatan juga akan ada kedatangannya s...

shohihkah hadist mengenai kucing peliharaan Rasulullah Muezza (Mu'izzah)..?

illustrasi [Kucing Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam] Dikatakan oleh sebagian orang-orang, Rasulullah mempunyai kucing peliharaan -kadang mereka menyebutnya Muezza (Mu'izzah), kadang tidak menyebut namanya-, dikatakan pula bahwa ia gemar tidur di pakaian Rasulullah yang beliau kerap memakainya untuk shalat, dan Rasulullah memotong sebagiannya karena tidak tega mengganggu tidur Muezza. Kami belum menemukan riwayat hadits yang tsabat hingga Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam mengenai kisah ini, dan tentunya kita pun tidak boleh menerima mentah-mentah kisah ini hingga kita temukan sanad riwayat yang memadai untuk diselidiki keshahihan dan kelemahannya. Oleh karena itu bersikap tawaqquf (diam) adalah pilihan terbaik ketimbang latah menyebarkannya tanpa tahu keshahihan dan kelemahannya. Riwayat yang shahih atau minimal hasan mengenai kucing peliharaan adalah apa yang diriwayatkan Al-Imam At-Tirmidziy rahimahullah dengan sanad yang mauquuf hi...