bertanya tentang masalah agama,kepada siapakah.?

1 min read
Sebagian orang terkadang ketika bingung dalam suatu masalah agama, ia bertanya kepada teman-temannya, kepada teman kerjanya, kepada saudaranya, atau kepada sembarang orang. Benarkah metode seperti ini?
Seseorang bertanya kepada Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan, “kepada siapa semestinya seseorang meminta fatwa dalam masalah fikih, sedangkan biasanya ada banyak khilaf ulama dalam jawaban-jawabannya? dan bagaimana kami mengetahui mana pendapat yang kuat?”.
Beliau menjawab:
الحمد لله رب العالمين، وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين،    أما بعد:
إذا أشكل عليك شي، فسأل من تثق بعلمه ودينه، وخذ بجوابه، ولا تسأل غيره لئلا يختلف عليك، فيحصل التشويش كما ذكرت، أسال لمن تثق بعلمه ودينه، خصوصا من عرفوا بالفتوى، وأسندت إليهم الفتوى أسال أحدهم، وإذا أفتاك فأقتصرعلى فتواهُ، ليست مكلف بالترجيح والخلاف.
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin washallallahu’ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in, amma ba’du.
Jika seseorang merasa bingung dalam suatu permasalahan agama, hendaknya ia bertanya kepada orang yang terpercaya keilmuannya dan terpercaya kebaikan agamanya, lalu menjalankan apa yang ia jawab. Janganlah anda bertanya kepada orang lain lagi karena bisa jadi jawabannya berbeda-beda. Sehingga menimbulkan kerancuan sebagaimana yang engkau sebutkan.
Jadi, bertanyalah kepada orang yang terpercaya keilmuannya dan terpercaya kebaikan agamanya, terutama orang yang dikenal ahli dalam berfatwa. Serahkanlah urusan fatwa kepada mereka, dan tanyalah salah seorang saja dari mereka. Jika salah seorang dari mereka telah memberi fatwa kepadamu, maka cukupkanlah diri dengan fatwa tersebut. Anda (yang belum menekuni ilmu agama dengan baik, pent.) tidak dibebani untuk melakukan tarjih (pemilihan pendapat yang terkuat) dan mengenal khilaf-khilaf.
***
Sumber: http://www.alfawzan.af.org.sa/node/15373

www.muslim.or.id
Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Bismillah REZEKIKU ADA DI LANGIT, BUKAN DI TEMPAT KERJA! Belajar Tawakal Daripada Si Puteri 10 Tahun... Hatim Al-Ashom rahimahullah, Ulama besar muslimin, teladan kesederhana…
  • Ditulis oleh: Ustadz DR. Firanda Andirja, MA hafidzahullah Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Sebagian orang dikagetkan dengan pendapat seorang Usta…
  • Oleh Siswo Kusyudhanto Dalam sebuah kajian seseorang bertanya kepada Ustadz Erwandi Tarmidzi, "ya ustadz saya adalah seorang PNS, kadang setelah pekerjaan kantor saya selesai …
  • Syaikh 'Arifiy mengisahkan: "Suatu ketika seorang wanita mengajakku berbicara. Dia menceritakan: ''Aku disihir wahai syaikh'' Dia cerita bahwa orang yang menyihirnya telah be…
  • Syaikh Dr. Muhammad bin Muhammad Al Mukhtar As-Syinqity pernah ditanya: “Wahai syaikh… Aku banyak berdo’a kepada Allah.. namun Allah belum mengabulkan do’aku, akupun belum me…
  • Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari Jujur dalam berkata dan berbuat merupakan fondasi akhlaq mulia. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan agar umatnya selalu …

Posting Komentar