Langsung ke konten utama

Apakah bank syariah bebas dari Riba..?

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Ketika sedang telusur-telusur komentar di situs pengusaha muslim.com, saya tertarik dengan satu komentar yang saya anggap sangat menarik. Yang intinya dia mengkritik, mengapa pengusahamuslim.com cenderung pro-bank konvensional, anti-bank syariah. Bank syariah dibantai habis, bank konvensional dijunjung tinggi.
Ketika orang menelusuri berbagai tulisan di situs pengusahamuslim.com, dia akan berkesimpulan, kritik pengusaha muslim terhadap bank syariah, jauh lebih banyak dibandingkan kritik untuk bank secara umum. Namun kesimpulan ini jelas sangat salah jika diturunkan menjadi kesimpulan lain bahwa pengusaha muslim cenderung pro-bank konvensional, anti-bank syariah.
Satu prinsip pengusaha muslim yang perlu anda beri garis tebal atau bila perlu anda tambahkan highlight bahwa pengusaha muslim berlepas diri dari semua bentuk riba, zahiran wa batinan (lahir batin), riba jali maupun khafi (yang nampak, maupun yang samar), riba di bank konvensional maupun syariah, riba di perbankan maupun di pasar tradisional, riba di daratan maupun di lautan (jika ada transaksi riba di kapal), termasuk riba di bumi maupun di udara (jika ada transaksi riba di pesawat). Pengusaha muslim sama sekali tidak akan pernah merestui bentuk transaksi riba apapun, dimanapun dan sampai kapanpun.

Riba Bank Syariah = Riba Bank Konvensional

Riba tetap riba, sekalipun pelaksananya seorang santri. Riba tetap riba, sekalipun milik Pak Kyai. Baik riba di bank konvensional, maupun riba di bank syariah, keduanya statusnya sama. Sama-sama riba yang hukumnya haram.
Seperti yang banyak disimpulkan dalam berbagai artikel di pengusaha muslim, banyak produk bank syariah yang masih berjibun riba.
Anda bisa pelajari beberapa kumpulan artikel itu di: Google.com
Bahkan kenyataan ini diakui sendiri oleh banyak praktisi bank syariah, bahwa sejatinya, bank syariah hanyalah peralihan dari bank konvensional, berikut sistem ribanya. Sekalipun ada yang bersedia bertaubat dan memilih keluar, dan ada yang masih tetap bertahan. Tapi apapun itu, sejatinya bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional.

Mengapa Bank Syariah yang Dipermasalahkan?

Mengapa kritik terhadap bank syariah lebih banyak ditekankan dibandingkan kritik untuk bank konvensional? Barangkali ini yang banyak dipermasalahkan sebagian pembaca.
Tapi itulah bagian dari tugas pendidik, mengajarkan yang belum diketahui dan menekankan terhadap yang sudah diketahui. Prinsip semacam ini, merupakan metode Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mendidik para sahabat. Beliau banyak mengingatkan yang jarang disadari masyarakat, dan mengulang-ulang serta menekankan sesuatu yang sering dilalaikan.
Ketika beliau menjelaskan tentang bahaya riya, syirik kecil, beliau mengingatkan bahwa syirik kecil itu lebih beliau takuti menimpa sahabat,
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ
“Hal yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil…” (HR. Ahmad 23630, dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth).
Ketika beliau menjelaskan tentang bahaya khamr, beliau tidak hanya melarang khamr, namun beliau sebutkan ada 10 orang yang terlaknat karena khamr.
Beliau bersabda,
لَعَنَ اللَّهُ الْخَمْرَ وَشَارِبَهَا وَسَاقِيَهَا وَبَائِعَهَا وَمُبْتَاعَهَا وَعَاصِرَهَا وَمُعْتَصِرَهَا وَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُولَ إِلَيْهِ . زَادَ جَعْفَرٌ فِى رِوَايَتِهِ : وَآكِلَ ثَمَنِهَا
“Allah melaknat khamr (minuman keras), peminumnya, penuangnya (penlayannya), penjualnya, pembelinya, pemerasnya (pabriknya), orang yang minta diperaskan (agen), pembawanya (distributor), dan orang yang dibawakan kepadanya.” Ja’far dalam riwayatnya menambahkan “Dan pemakan hasil penjualannya.” (Hadis Ibnu Umar dikeluarkan oleh Abu Dawud no. 3674 —dishahihkan oleh Al-Albani—, Al-Hakim no. 7228, ia berkata sanadnya shahih, dan Al-Baihaqi no. 10828, lafal ini bagi Al-Baihaqi)
Ketika beliau mengingatkan bahaya riba, beliau tidak hanya melarang riba, namun beliau melaknat semua pihak yang memiliki andil terwujudnya riba,
Ali bin Abi Thalib mengatakan,
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَةً: آكِلَ الرِّبَا، وَمُوكِلَهُ، وَكَاتِبَهُ، وَشَاهِدَيْهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat 10 orang: pemakan riba, pemberi makan riba, dua saksi transaksi riba, dan orang mencatat transaksinya.” (HR. Ahmad 635).
Demikian pula yang diterapkan pengusaha muslim untuk kasus riba. Pengusaha muslim mengingatkan ancaman besar bahaya riba secara umum, dan menjelaskan beberapa praktek riba yang jarang disadari masyarakat.
Masyarakat muslim yang peduli bahaya riba telah sepakat, bank konvensional adalah salah satu sumber riba di indonesia, sehingga merekapun sadar untuk anti terhadap bank konvensional. Berbeda dengan bank syariah. Mereka yang kurang bisa membedakan mana riba dan bukan riba, akan menggunakan berbagai produk bank syariah, padahal masih penuh dengan riba.
Jika kenyataan ini dibiarkan, masyarakat hanya akan berpindah dari satu riba ke riba yang lain. Sehingga menyadarkan masyarakat tentang berbeagai bentuk riba di bank syariah, lebih mendesak dibandingkan riba di bank konvensional. Karena mengajarkan sesuatu yang jarang disadari, lebih sulit dibandingkan mengajarkan sesuatu yang disepakati.
Pengusaha muslim tetap dalam pendiriannya, berlepas diri dari semua bentuk riba. Dan mengingat praktek riba di bank syariah banyak tidak disadari, ini lebih sering diperingatkan dibandingkan praktek riba di bank konvensional. Untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, sejatinya bank syariah maupun bank konvesional sejatinya adalah sama.
Allahu a’lam
PengusahaMuslim.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.

Komentar

  1. dalam praktek bank syariah berkonsep pada mudarobah,bagi hasil,namun bagi hasil tetap pada posisi bagi laba,bukan bagi rugi
    tetap mengenakan suku bunga pinjaman,ya sama saja membungakan uang

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

kerancuan teori borobudur-nya KH fahmi basya

Benarkah Candi Borobudur peninggalan Nabi Sulaiman ?? coba perhatikan ayat yg saya beri tanda panah merah diatas, ternyata telah dipalsukan dari surat dan ayat aslinya. surat ke 40 ayat 39 adalah ini : 39. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Borobudur dan prambanan peninggalan Nabi Sulaiman membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi, sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda. Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman. Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau s...

menelusuri akidah syaikh ali jaber

Syaikh ali jaber,sosok dai asal madinah saudi arabia yang belakangan sering terlihat di layar kaca dan namanyapun cukup di kenal di kalangan masyarakat indonesia..tetapi siapakah beliau sebenarnya...? benarkah beliau adalah imam masjid nabawi seperti yang diberitakan media indonesia..? berikut ini artikel yang diambil dari situs neo syiah, muslimmedia.news,yang sangat santer mempublikasikan berita fitnah dan kerap mengolok olok ahlus sunnah di negeri ini.. tetapi malah memuji dan menyanjung syaikh ali jaber.!!! muslimmedia.news  memberitakan.. Dalam sebuah cuplikan ceramah video di Youtube , Syekh Ali Jaber mengisahkan tentang dirinya sewaktu berjumpa dengan salah seorang ustadz anti maulid, membid'ah-bid'ahkan Maulid Nabi.  Syaikh Ali Jaber kemudian menghampiri dan bertanya "Kenapa Maulid Bid'ah?" Jawaban dari ustadz tersebut adalah karena tidak ada dizaman Rasulullah Syekh Ali Jaber bertanya lagi : "Jadi dasarnya itu saja ?". Jadi t...

mengenal fam(marga) arab yang ada di indonesia

Apa Fam antum, Marga antum apa.? Sering yang dapat pertanyaan seperti itu, apalagi kalau sudah kumpul di Majlis disitu banyak Asatidz, Kiyai atau guru-guru agama atau bisa jadi yang menanyakan itu teman baru anda. Nah dibawah ini antum bisa lihat sendiri dan cari apa marga/fam antum dan dari mana asal keturunannya berada. MARGA (FAM) GABILAH ARAB Secara umum penggolongan Marga Arab Hadramaut itu dikategorikan dalam 3 Golongan : 'ALAWIYYIN    باعلوي   Adalah : (Golongan yang bernisbah dari keturunan Rasulullah lewat keturunan dari Sayyidina Ahmad bin Isa (AlMuhajir). AS-SYAIKH   الشيخ  / MASYAIEKH Adalah :  (Golongan Arab yang memiliki Keturunan Para orang-orang alim lewat Assahabah / Sahabat Nabi atau yang tidak melalui Sayyidina Al-Muhajir,meskipun akan bertemu Nasab ke Kakeknya Nabi Muhammad,Saw ). QABAIL   قبائل  Adalah : (Golongan keturunan Arab Pemberani yang memegang senjata). 'ABID   عابد  Adalah : (Go...

MENGUNGKAP SIAPA SEBENARNYA MUHAMMAD AS SEWED

  Ketika ada seorang ikhwan yang bernama Ikang mendapatkan SMS dari Oman Majalengka yang inti smsnya adalah dilarangnya dia menghadiri kajian ustadz Abdul Alim yang akan diadakannya di Majalengka dengan menisbatkan larangan tersebut pada ustadz Muhammad Umar As Sewed maka ketika itu di laporkan sms tersebut pada ustadz Abdul alim maka ustadz Abdul Alim ingin bertabayun benar tidak yang diucapkan As Sewed tersebut kalau memang ikhwan itu {oman} berdusta atas nama As Sewed berarti dia qilatul adab pada ustadznya {As Sewed.}   Maka dengan khobar ini ustadz Abdul Alim mengajak ana untuk tabayun kepada As Sewed dengan ikhwan Majalengka yang ketika itu sedang berziaroh ke mahad Kuningan lalu kita berangkat dalam rombongan 6 orang (ustadz Abdul Alim, Sholih, Sony, Wowo, Ikang Dan Saman) yang ketika itu bertepatan dengan kajian bulanan kitab ibanah yang banyak dihadiri oleh para asatidz lukmaniun di mahadnya As Sewed Cirebon dan bertepatan juga akan ada kedatangannya s...

shohihkah hadist mengenai kucing peliharaan Rasulullah Muezza (Mu'izzah)..?

illustrasi [Kucing Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam] Dikatakan oleh sebagian orang-orang, Rasulullah mempunyai kucing peliharaan -kadang mereka menyebutnya Muezza (Mu'izzah), kadang tidak menyebut namanya-, dikatakan pula bahwa ia gemar tidur di pakaian Rasulullah yang beliau kerap memakainya untuk shalat, dan Rasulullah memotong sebagiannya karena tidak tega mengganggu tidur Muezza. Kami belum menemukan riwayat hadits yang tsabat hingga Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam mengenai kisah ini, dan tentunya kita pun tidak boleh menerima mentah-mentah kisah ini hingga kita temukan sanad riwayat yang memadai untuk diselidiki keshahihan dan kelemahannya. Oleh karena itu bersikap tawaqquf (diam) adalah pilihan terbaik ketimbang latah menyebarkannya tanpa tahu keshahihan dan kelemahannya. Riwayat yang shahih atau minimal hasan mengenai kucing peliharaan adalah apa yang diriwayatkan Al-Imam At-Tirmidziy rahimahullah dengan sanad yang mauquuf hi...