0 Comment
Chechnya – Ramzan Kadyrov, presiden boneka Rusia yang berkuasa di Chechnya, menggunakan metode yang tidak lazim untuk mengumumkan kematian orang nomor satu yang paling dicari Rusia, yaitu melalui Instagram, layanan berbagi foto populer yang sering digunakan para selebriti.
Kadyrov merupakan penggemar Instagram. Ia memposting foto dirinya dan menambahkan keterangan yang menyatakan bahwa Doku Umarov, amir mujahidin Imarah Islam Kaukasus telah terbunuh.
Seperti dilansir dari Foreign Policy yang menulis pada Senin, 20 Januari 2014, Kadyrov mengklaim bahwa ia telah menerima rekaman percakapan Imarah Kaukasus, yang telah mengumumkan kematian Umarov. Mereka “saling berkonsolidasi satu sama lain dan mendiskusikan calon untuk amir baru.”
Beberapa forum jihad dan akun Twitter dari seorang hakim syariah terkemuka tampaknya turut mengkonfirmasi bahwa Umarov memang telah syahid -kama nahsabuhu wa laa nuzakki ahadan-. Tapi, sang mujahid yang telah dinyatakan terbunuh berkali-kali sebelumnya, membuat banyak pengamat Kaukasus skeptis bahwa kali ini dia benar-benar sudah wafat.
Hal ini meninggalkan tanda tanya besar pada momen Olimpiade Sochi mendatang. Umarov, yang juga dikenal di Rusia sebagai Usamah bin Ladin versi mereka, telah mengklaim bertanggung jawab untuk serangan seperti sepasang bom bunuh diri di dua kereta metro Moskow pada tahun 2010 dan pemboman bunuh diri 2011 di bandara Moskow. Serangan yang menewaskan puluhan orang.
Agenda Doku Umarov di Olimpiade Sochi
Musim panas lalu, ia menyerukan serangan terhadap Olimpiade Sochi. Pada hari Ahad kemarin, sebuah pernyataan dan video muncul di mana militan dari Dagestan mengklaim bahwa bom bunuh diri baru-baru ini di kota Kaukasus Utara dari Volgograd -hanya beberapa ratus mil dari resor musim dingin Rusia- dilakukan secara parsial atas perintah Doku Umarov.
Posting Instagram pernyataan Kadyrov tentang kematian Umarov itu didorong oleh pertanyaan tentang ancaman serangan yang mungkin terjadi di Olimpiade Sochi. Kadyrov menyatakan bahwa kematian Umarov berarti akan membuat mujahidin Kaukasus begitu sibuk mencari pemimpin baru sehingga mereka akan dapat minimalisir serangan.
“Oleh karena itu, semua orang yang berbicara tentang ancaman bagi Olimpiade adalah benar-benar tanpa dasar,” tambah Kadyrov dalam keterangan foto Instagram-nya.
Simon Saradzyhan dari Harvard University Belfer Center for Science and International Affairs mengatakan kesimpulan Kadyrov sangat mungkin keliru. Jika para mujahidin telah mempersiapkan sebuah serangan untuk Olimpiade, rencana yang telah diatur dapat dijalankan dengan atau tanpa Umarov.
“Anda tidak bisa melakukan sesuatu yang kompleks seperti serangan teroris dalam waktu singkat,” katanya kepada Foreign Policy.
Selain itu, menurut Saradzhyan, Umarov mungkin tidak akan terlibat langsung dalam setiap serangan yang direncanakan. “Saya berpikir bahwa ia telah menjadi seorang pemimpin ideologis, seperti Usamah bin Ladin,” kata Saradzhyan. Pendahulu Umarov telah terbunuh saat terlibat dalam pertempuran. “Dia mengambil pelajaran darinya,” lanjutnya.
Biografi Umarov mencerminkan sejarah berdarah tanah airnya. Wilayah Chechnya telah berada dalam konflik terus-menerus dengan Rusia selama berabad-abad. Chechnya kembali berada di bawah kontrol Rusia pada 1990-an, meskipun situasi di sana masih tidak stabil.
Umarov, yang telah berusia 49 tahun adalah veteran Perang Kedua Chechnya-Rusia. Pada tahun 1996, setelah usainya konflik pertama Chechnya, ia menjabat sebagai menteri keamanan Chechnya selama periode singkat kemerdekaan Chechnya. Setelah pecahnya Perang Chechnya Kedua pada tahun 1999, ia kembali ke jajaran milisi pejuang dan terus maju setelah pemimpin lainnya syahid terbunuh.
Pada tahun 2007, Umarov mengumumkan pembentukan Imarah Islam Kaukasus, ia didaulat sebagai pemimpinnya. Tujuan utamanya adalah untuk menyatukan negara independen di Kaukasus, di bawah hukum syariah.
Mujahidin Kaukasus Tanpa Doku Umarov
Saradzhyan ragu jika Umarov telah dibunuh, namun ia mengatakan kematiannya akan terjadi, tetapi itu pun bukan sebuah hal yang mematikan bagi gerakan yang dipimpinnya.
“Jika mereka kehilangan dia, mereka tidak akan memiliki orang lain yang memiliki kapabilitas politik di antara sponsor dan pendukung mereka,” katanya kepada FP. Ini akan memakan waktu bertahun-tahun bagi mereka untuk mendapatkan pemimpin dengan kompetensi yang sama, Saradzhyan menambahkan .
Informasi klaim kematian Umarov cukup meyakinkan. Umarov diduga terbunuh dalam operasi yang dilakukan oleh pasukan keamanan Rusia, yang belum mengkonfirmasi informasi ini.
Situs Kavkaz Center, sayap media resmi gerakan pejuang Chechnya, juga masih bungkam mengenai status pemimpin mereka.
Menurut Mark Youngman dari blog ekstremisrussia.com, presiden Chechnya yang menggandrungi Instagram ini, telah bertindak seperti anak laki-laki yang menangis karena serigala. Hal ini merujuk pada sebuah dongeng Eropa, dimana kisahnya adalah seorang anak berpura-pura menangis dan beralasan ada serigala sehingga mengundang simpati orang-orang. Kemudian tak terbukti bahwa ada serigala, ia mengulangi berkali-kali. Sehingga ketika suatu kali ada serigala sungguhan, tak ada orang yang mempercayainya.
Menurut Youngman, Kadyrov berulang kali mengklaim pada masa lalu bahwa Umarov sudah terbunuh, pernyataan yang tak terbukti kebenarannya.
“Mungkin Kadyrov ingin mimpinya (tentang kematian Umarov, red) terpenuhi,” kata Saradzhyan. Dia berargumen bahwa tujuan Kadyrov sebenarnya ingin menanam bibit konflik antara para pemimpin pejuang Islam di Kaukasus Utara.
Ada Teori Lain
Youngman menawarkan teori lain. Kadyrov mungkin ingin menggeser perhatian media dengan dugaan kematian Umarov untuk “membendung aliran opini negatif ” di Olimpiade sejak serangan di Kaukasus Utara. Kadyrov, yang menjadi sekutu dekat Putin, ingin Olimpiade Sochi berjalan sukses, seperti yang diharapkan Rusia.
“Alih-alih orang-orang berbicara tentang ancaman Umarov, kini mereka berbicara tentang apakah ia hidup atau mati dan mampu menimbulkan ancaman,” tulisnya.
Dalam update akhir pekan tulisan di blog-nya, Youngman menulis bahwa video Dagestan dan pernyataan yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan Volgograd yang muncul pada hari Ahad menunjukkan bahwa mujahidin Kaukasus ingin mengembalikan fokus perhatian media pada ancaman keamanan ke Sochi, bukan fokus atas kematian pemimpin mereka.
Dia berpendapat bahwa jika mereka memilih untuk menampilkan video ini, bukan dengan bukti rekaman kehidupan Umarov, maka ia (Umarov) mungkin memang telah terbunuh.
Menurut Youngman, “Jika video-video (serangan Volgograd, red ) telah dirilis saat orang-orang sedang berspekulasi atas nasib Umarov, maka ini adalah salah satu kebetulan yang luar biasa.”
Tapi sekali lagi, pria ini (Doku Umarov) memiliki kecenderungan yang luar biasa untuk bangkit kembali dari klaim kematian.

Reporter: Multazim
Editor: Fajar Shadiq
kiblat.net

Posting Komentar Blogger

 
Top