0 Comment
http://www.luwuraya.net/wp-content/uploads/2013/12/putrigusdur-copy.jpg

Tidak jelas, dua puteri Gus Dur menghadiri misa natal. Bahkan bukan hanya tahun 2013 ini. Tahun 2011 juga ada berita tentang kehadirannya di misa natal. Padahal misa adalah upacara ibadat utama dl Gereja, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Apakah mereka masuk kristen ? Tidak ada kejelasan.

Diberitakan, Misa Natal yang digelar jemaat GKI Yasmin, Bogor dan HKBP Filadelfia, Tambun, Bekasi, di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/12), dikejutkan kehadiran Anita Hayatunnufus Wahid dan Inayah Wulandari Wahid, dua orang anak perempuan Gus Dur tokoh NU yang sudah meninggal.

Tahun 2011, Inayah Wahid Putri Gus Dur Hadiri Kebaktian Natal di GKI Yasmin di Bogor, Pada perayaan Natal, hari Minggu (25/12/2011).

Misa natal itu jelas ibadah orang kristen. Ketika puteri Gus Dur itu bolak-balik hadir, apakah sebenarnya sudah masuk kristen, belum ada keterangan jelas.

Kalau itu karena kecintaannya kepada orang non Islam, maka berarti melakukan perbuatan orang munafik yang telah diancam adzab oleh Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an, dan dinyatakan tidak beriman. Karena ada kewajiban wala’ (cinta, loyal) kepada Islam, dan bara’ (lepas diri, benci) kepada keyakinan yang bukan Islam.

Keharusan bara’ (lepas diri) dari orang kafir dan musyrik
Kalau dirujuk kepada ayat Al-Qur’an, perlu kita baca ayat-ayat yang telah memperingatkan dengan tegas, masalah wala’ (cinta, loyal) dan bara’ (lepas diri, benci).
] تَرَى كَثِيرًا مِنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنْفُسُهُمْ أَنْ سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ !وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَكِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ فَاسِقُونَ[

“Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.” (al-Maidah: 80-81)
Ibn Taimiyah berkata tentang ayat ini: “penyebutan jumlah syarat mengandung konsekuensi bahwa apabila syarat itu ada, maka yang disyaratkan dengan kata “seandainya” tadi pasti ada, Allah berfirman:
] وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ[

“sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong”.
Ini menunjukkan bahwa iman tersebut menolak penobatan orang-orang kafir sebagai wali-wali (para kekasih dan penolong), tidak mungkin iman dan sikap menjadikan mereka sebagai wali-wali bertemu dan bersatu dalam hati. Ini menunjukkan bahwa siapa yang mengangkat mereka sebagai wali-wali, berarti belum melakukan iman yang wajib kepada Allah, nabi dan apa yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an)” (Ibn Taimiyah, Kitab al-Iman, 14)

Wala’ dan Bara’ adalah hak Tauhid

Diantara hak tauhid adalah mencintai ahlinya, yaitu para muwahhidin, serta memutuskan hubungan dengan para musuhnya yaitu kaum musyrikin. Allah berfirman:
] إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ ! وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ[

“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang..” (Al-Maidah: 55-56)
] يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ[

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin sebagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim.” (Al-Maidah: 51)
] يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ أَنْ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ رَبِّكُمْ إِنْ كُنْتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِي سَبِيلِي وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِي تُسِرُّونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَأَنَا أَعْلَمُ بِمَا أَخْفَيْتُمْ وَمَا أَعْلَنْتُمْ وَمَنْ يَفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ[

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus. “ (Al-Mumtahanah: 1)

Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang wajibnya loyalitas kepada orang-orang mukmin dan memusuhi orang-orang kafir.
لاَ تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآْخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللهَِ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا ءَابَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. “ (Al-Mujadilah : 22). (dari makalah AQIDAH WALA’ DAN BARA’ Oleh: Ust. Agus Hasan Bashari Lc, M. Ag).

Berita tentang kehadiran puteri Gus Dur di Misa Natal tahun 213 dan 2011 sebagai berikut. Tidak ketinggalan pula Banser NU yang kerap menjaga acara-acara di gereja atau acara yang bahkan bertentangan dengan moral seperti acara yang menghadirkan Irshad Manji tokoh lesbian internasional di komunitas liberal di Indonesia. Terhadap sikap yang seperti itu, disajikan di bagian bawah, ayat-ayat ancaman yang tegas.

***
Dua Putri Gus Dur Hadiri Misa Natal GKI Yasmin di Istana Negara



BEKASI, suaramerdeka.com - Misa Natal yang digelar jemaat GKI Yasmin, Bogor dan HKBP Filadelfia, Tambun, Bekasi, di depan Istana Negara, Rabu (25/12), dikejutkan kehadiran Anita Hayatunnufus Wahid dan Inayah Wulandari Wahid.

Kedua putri Presiden keempat Indonesia, Abdurahman Wahid itu, sengaja datang untuk memberikan dukungan kepada jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia Tambun agar dapat memperoleh kebebasan dan hak untuk beribadah di tempat yang layak.

Di acara Misa Natal itu, Inayah yang mengenakan pakaian serba hitam dengan rambut ditutup selendang, membacakan puisi berjudul 'Bolak-balik'.

Kata Inayah, puisi yang dibuatnya seminggu lalu, mengingatkan pada buku berjudul 'How The Glinch Stole The Christmas'. Selain itu, puisi itu juga terinsiparasi sang ayah yang meninggal pada 30 September 2013 (yang benar, meninggalnya Gus Dur, Rabu 30 Desember 2009,- redaksi nahimunkar.com).

Kedatangan Anita dan Inayah sekaligus menutup kegiatan Misa Natal yang digelar GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia di depan Istana Negara.

Sejak siang tadi, ratusan jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia merayakan Natal di depan Istana Negara. Di lokasi, panitia penyelenggara menyiapkan meja VVIP untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta istri, Ani Yudhoyono.

Tapi, Presiden SBY dan ibu negara yang mereka tunggu tak kunjung datang hingga acara selesai.

( vvn / CN37 ) 26 Desember 2013 | 00:58 wib

***
Putri Gus Dur Hadir Kebaktian Natal di GKI Yasmin

Posted by KabarNet pada 26/12/2011

Jakarta – KabarNet: Kontroversi status Gereja Kristen Indonesia Taman Yasmin (GKI Yasmin) masih belum menunjukkan tanda-tanda akan usai. Pada perayaan Natal, hari Minggu (25/12/2011) kemarin, puluhan jemaat GKI Yasmin, Kota Bogor, gagal beribadah Natal di bangunan gereja tersebut yang berlokasi di Jl. KH Abdullah bin Nuh, Kota Bogor. Hal itu lantaran dari jarak sekitar 50 meter sebelum bangunan gereja sudah penuh diblokade oleh ratusan aparat kepolisian. Sejumlah pasukan Brimob lengkap dangan tameng anti huru-hara dan sebuah mobil Water Canon tampak disiagakan sekitar lokasi bangunan gereja yang dipersengketakan itu.

Blokade oleh aparat kepolisian tersebut dimulai dari pintu masuk gedung pasar swalayan Giant sampai dengan bangunan showroom Auto 2000. Sejak pukul 07.00 WIB, jalan sepanjang +/- 1 Km itu sudah disterilkan, bahkan dari warga sekitar dan para wartawan yang ingin mendekat. “Kecuali yang mau ke rumah sakit, kami antar pakai mobil patroli,” kata seorang petugas polisi.

Meski tidak ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai jumlah aparat yang diterjunkan, namun dapat diperkirakan paling tidak sekitar 500 pasukan dari Brimbob dan Samapta Polres Bogor disiagakan di lokasi tersebut. Sekitar seratusan pasukan Brimob, lengkap dengan tameng anti huru-hara dan tongkat pemukul tampak bersiaga pada barisan lapis berikutnya, tepat di bagian tengah jalan di depan bangunan GKI Yasmin.

Pada mulanya perwakilan pihak GKI Yasmin ingin bernegosiasi dengan Wakapolres Kota Bogor, Kompol Irwansyah, agar jemaatnya memperoleh ijin melakukan ibadah Natal di dalam bangunan gedung gereja yang masih dalam status sengketa tersebut. Menurut pihak gereja, jemaat mereka akan tetap beribadah Natal di bangunan gereja, walaupun ada larangan dari Pemkot Bogor. Pengurus GKI Yasmin beralasan bahwa bangunan gereja mereka sudah sah karena putusan Mahkamah Agung yang berkekuatan hukum tetap, sudah mencabut IMB yang dikeluarkan wali kota Bogor. Namun pada akhirnya negosiasi itu gagal, dan jemaat GKI Yasmin terpaksa harus mundur meninggalkan lokasi. Sebelum hari Natal kemarin, jemaat GKI Yasmin biasa melakukan kebaktian seadanya di dekat gedung gereja.

Dalam pada itu. Bona Sigalingging, seorang Juru Bicara GKI Yasmin, saat berada di lokasi yang di blokade aparat, mengatakan, bahwa jumlah jemaat sekitar 60 orang. “Harusnya lebih banyak, tapi karena terlalu banyak blokade jadi berkurang,” kata Bona.

Menjelang perayaan Natal tahun ini Pemerintahan Kota Bogor sudah menyatakan bahwa pihaknya memang tidak mengizinkan jemaat GKI Yasmin untuk beribadah Natal di dalam bangunan gereja tersebut. Pemberitahuan itu melalui surat resmi bernomor 452.1/946-Kesbangpol dari Kepala Kesbangpol Pemkot Bogor Hendi Iskandar yang dialamatkan kepada Majelis Jemaat GKI tertanggal 23 Desember 2011.

Surat Kesbangpol itu pada intinya menyatakan bahwa Pemkot Bogor memindahkan ibadah Natal GKI Yasmin dari gedung gereja ke ruang Crysant, Gedung Harmony, Yasmin Center di Jl. KH.Abdullah bin Nuh, yang hanya terletak sekitar 300 meter dari gedung GKI Yasmin. Namun jemaat GKI Yasmin menolak keputusan ini.

Karena gagal menembus blokade aparat di sekitar gereja, para jemaat GKI Yasmin akhirnya menggelar ibadah di salah satu rumah milik jemaat yang berlokasi di kompleks Perumahan Taman Yasmin di dekat bangunan gedung gereja. Tampak oleh wartawan, keluarga mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga ikut hadir menyaksikan ritual kebaktian Natal itu. Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid, dan bibinya, Lily Wahid, terlihat duduk di tengah-tengah puluhan jemaat, yang mayoritas mengenakan pakaian berwarna putih.

Di hadapan para jemaat, putri dan adik Gus Dur tersebut mengucapkan “Selamat Natal dan Tahun Baru” kepada para jemaat, Lily Wahid merasa yakin bahwa orang Indonesia adalah orang yang beriman. “Tidak ada tekanan apapun yang bisa menggoyahkan iman orang Indonesia,” kata anggota DPR dari fraksi PKB yang sedang berseteru dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ini.

Lebih lanjut Lily Wahid mengatakan bahwa tekanan-tekanan dari orang yang mengaku Islam adalah tidak mewakili Islam. Dia mencontohkan bagaimana Nabi Muhammad SAW bisa hidup berdampingan dengan damai bersama masyarakat Kristen dan Yahudi di kota Madinah pada masa itu.

Dalam kesempatan itu, putri Gus Dur, Inayah Wahid, mengatakan bahwa jika ayahnya Gus Dur masih hidup mungkin ia mengatakan: “Di rumah yang mungkin tidak besar ini, mungkin Indonesia kelihatan aslinya, beragam.” Ucapan Inayah itu langsung disambut oleh para jemaat dengan tepuk tangan yang meriah.

Acara Kebaktian Natal itu juga dihadiri oleh perwakilan dari The Asian Muslim Action Network (AMAN), dimana tampak beberapa wanita anggota AMAN yang berjilbab sedang membagi-bagikan bunga kepada para jemaat Gereja Kristen Indonesia Yasmin. Untuk mengamankan jalannya kebaktian Natal tersebut sejumlah anggota Barisan Ansor Serba Guna (BANSER) tampak bersiaga menjaga keamanan para jemaat gereja tersebut. [KbrNet/adl].

http://kabarnet.wordpress.com/2011/12/26/putri-gus-dur-hadir-kebaktian-natal-di-gki-yasmin/

***
Ancaman Allah terhadap mereka yang berwala’ kepada non Islam
{بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (138) الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا (139) وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا (140) } [النساء: 138 - 140]

138. Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,

139. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.

140. dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. karena Sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam, (QS An-Nisaa’: 138-140).

(nahimunkar.com)

Posting Komentar Blogger

 
Top