sekilas mengenal ustadz Firanda Andirja

2 min read
Dahulunya putra nusantara memiliki peran besar dalam penyebaran Islam dan amat disegani oleh ulama Internasional. Sebut saja misalnya Syekh Nawawi Al Bantani dan Abdurrahman Siddiq Al Banjari yang pernah menjadi pengajar tetap di Masjidil Haram. Kedua tokoh ini telah diakui kapasitas keilmuannya dan memiliki karya tulis yang tidak sedikit. Zaman telah berlalu, bahkan hingga ratusan tahun, tak ada lagi putra bangsa menjadi seperti beliau yang mumpuni dalam bidang agama sehingga dipercaya oleh ulama Haramain untuk menjadi pengajar tetap disana.
Kini muslim Indonesia patut berbahagia dan berbangga telah memiliki Ustadz Firanda, tokoh muda ‘alim yang cerdas. Betapa tidak, setelah sekian lama tidak ada anak negeri yang menjadi pengajar ditanah haram, kini beliaulah orangnya yang jadi penerus itu.
Firanda Andirja, demikian nama lengkapnya. Dilahirkan di Surabaya tanggal 28 Oktober 1979. Beliau mengenyam pendidikan TK hingga SMA di Papua kemudian melanjutkan ke UGM (Universitas Gadjah Mada) mengambil jurusan Teknik. Di UGM beliau hanya belajar dua semester, kemudian banting stir belajar agama dan melanjutkan kuliah di Universitas Islam Madinah Arab Saudi. Kini beliau sedang menempuh S3 jurusan Aqidah di universitas tersebut.
Mulai hari ini, Kamis (11/4), seperti dikutip firanda.com, beliau akan menjadi pengajar tetap dengan berbagai macam judul. Setiap hari Sabtu, Ahad dan Senin beliau mengajar kitab al-Fushul fi Siratirrasul Karya Ibnu Katsir, hari Selasa dan Rabu membahas kitab Bulughul Maram Karya Ibnu Hajar al-’Asqolani, dan hari Kamis dan Jum’at membahas kitab Tauhid karya Muhammad At Tamimi.
Kajian diselenggarakan ba’da sholat Maghrib sampai Isya’ dan disampaikan dalam Bahasa Indonesia, karena memang tujuannya agar jama’ah umrah Indonesia ketika menziarahi Masjid Nabawi bisa mendapatkan siraman rohani, begitu juga untuk WNI dan TKI yang tinggal di kota Madinah.
Sudah diketahui bahwa setiap pengajar di Masjid Nabawi bukanlah sembarang orang. Karena ia dipilih dengan seleksi ketat dan rekomendasi ulama Haramain.
Semoga keberadaan ustadz Firanda dalam kiprahnya membawa berkah dalam dakwah Islamiyah di Indonesia dan didunia pada umumnya. 

semoga menambah ilmu
Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Menyikapi NASEHAT UMUM seseorang itu sebenarnya “gampang” saja… - Kalau isi tulisannya memotivasi kita beramal kebaikan… maka tinggal kita amalkan… - Kalau isi tulisannya me…
  • Fatwa ke-1 : Fatwa Syaikh Shalih Al Fauzan hafidhahullah Pertanyaan : Terkait dengan orang-orang yang pekerjaan mereka melelahkan, yang tidak mendapati pekerjaan selai…
  • Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Berikut beberapa kesalahan seputar kubur yang sejak dahulu munc…
  • Mereka bertanya bukan untuk keinginan “mengamalkan pertanyaan yang mereka tanyakan”… hanya saja untuk “sekedar bertanya”… bahkan pertanyaan yang mereka ajukan hanyalah membing…
  • Para Ulama telah membagi kesyirikan menjadi dua, yaitu syirik besar (akbar) dan syirik kecil (asgar).  Syirik besar adalah seorang yang mengadakan tandingan bagi Allah Ta’…
  • Ketahuilah, Islam yang benar adalah yang berlandaskan al qur-aan, as-sunnah yang shahiih, menurut apa yang dipahami, diyakini, dan diamalkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alayhi …

Posting Komentar