perang yarmuk,perang terdahsyat dalam sejarah islam
3 min read
** Perang Terdahsyat Sepanjang Sejarah **
Berbicara soal perang dahsyat, mungkin yang terpikir adalah
perang-perang yang terkenal seperti Battle of Thermopylae, antara
Leonidas dari Sparta melawan Xerxes penguasa Persia, yang dikemas secara
...hiperbolis dalam film 300. Mungkin juga perang saudara antara
pasukan Amerika Serikat melawan Konfederasi Amerika alias American Civil
War. Atau yang paling terkenal Perang Dunia II.
Wajar kalau
perang-perang tersebut lebih dikenal, saking seringnya difilmkan dan
diangkat oleh berbagai media. Akan tetapi yang mengabadikan peperangan
kaum muslimin jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Bahkan kalau dicari
di google dengan keyword “the greatest battle”, atau “top ten war in
history”, dll, sedikit sekali yang objektif dengan memasukkan peperangan
kaum muslimin dalam daftar mereka. Padahal, banyak diantara peperangan
yang dilakukan umat Islam itu dinilai sebagai salah satu pertempuran
yang sangat berpengaruh dalam menentukan masa depan dunia.
Salah satu perang yang dianggap sangat menentukan alur sejarah peradaban
dunia adalah perang Yarmuk (Battle of Hieromyax). Perang diakui oleh
sejarawan Barat sebagai perang yang paling gemilang dalam sejarah.
Bayangkan saja, pasukan yang jauh lebih kecil jumlahnya mampu membabat
habis pasukan lawan yang jumlahnya jauh lebih besar melalui taktik dan
strategi perang yang brilian.
Kemenangan Islam dalam perang
Yarmuk juga semakin mengukuhkan prestasi sang Jendral, Khalid bin Walid,
sebagai salah satu komandan kavaleri dan panglima perang terbaik
sepanjang sejarah. Tak heran jika Erwin Rommel, komandan kavaleri Jerman
dalam Perang Dunia II yang terkenal dengan Blitzkrieg (perang kilat) di
Eropa, rupanya terinspirasi dari elite mobile guard-nya Khalid bin
Walid. Dalam perang Yarmuk pun, pasukan berkuda yang dipimpin oleh
Khalid bin Walid memegang kunci kemenangan.
Dalam Perang
Yarmuk, Daulah Islam yang dipimpin Khalifah Umar bin Khattab melawan
Kekaisaran Bizantium yang dipimpin oleh Heraklius. Perang ini terjadi
selama 6 hari penuh, tepatnya pada 15-20 Agustus 636 M, empat tahun
setelah Rasulullah SAW mangkat. Medan pertempuran terletak di dataran
Yarmuk, sebelah timur laut Galilee, 65 km dari dataran tinggi Golan.
Perang ini dianggap sebagai perang yang sangat penting karena menandakan
gelombang besar pertama penaklukan dan penyebaran Islam ke
wilayah-wilayah di luar Jazirah Arab. Ahli sejarah kemiliteran abad
pertengahan asal Inggris, David Nicolle, dalam buku Yarmuk 636 A.D.: The
Muslim Conquest of Syria, menjelaskan bahwa perang Yarmuk adalah
turning point (titik balik) sejarah. Seandainya Bizantium yang menang,
maka dominasi dan pengaruh peradaban Yunani-Romawi akan terus berlanjut
di wilayah Timur Tengah, dan antara kontak bangsa Eropa dengan bangsa
Asia Timur –yang dibuka oleh peradaban Islam- akan tertunda.
Seandainya pasukan Muslim kalah di Yarmuk, penaklukan kaum Muslimin ke
Mesir dan Palestina akan tertahan, bahkan mungkin tidak akan terjadi
untuk jangka waktu yang lama. Kekalahan di perang Yarmuk juga akan
mempengaruhi kekuatan kaum Muslimin dalam perang Qadisiyah, yang terjadi
tiga bulan setelah perang Yarmuk. Atau malah perang Qadisiyah tidak
terjadi sama sekali. Seandainya dalam perang Qadisiyah pasukan Islam
dikalahkan juga, maka Islam tidak akan menyebar ke wilayah Mesopotamia
dengan mulus. Akibatnya agama Islam akan tertahan di wilayah Arab untuk
sementara.
Padahal, setiap penyebaran Islam melalui penaklukan
yang dilakukan kaum Muslimin selalu diikuti dengan penyebaran ilmu
pengetahuan dan teknologi. Catatan sejarah menunjukkan setiap daerah
yang ditaklukkan Daulah Islam berkembang dengan sangat cepat, bahkan
beberapa diantaranya menjadi mercusuar peradaban dunia, seperti Cordova
dan Baghdad. Kalo saja penyebaran Islam tertahan di wilayah Arab,
bisa-bisa wilayah di luar jazirah Arab masih zamannya Flinstone sampe
sekarang. Makanya, jangan parno dulu dengan kata jihad karena
sesungguhnya penaklukkan yang dilakukan oleh Khilafah kelak semata-mata
untuk kebaikan masyarakat dunia. Catet tu![Ishaak]
Lima Banding Satu
Perang Yarmuk menunjukkan bahwa jumlah pasukan tidak menjamin
kemenangan dalam sebuah pertempuran. Jumlah pasukan Islam saat itu
sekitar 24.000 – 40.000 orang, sementara pasukan Bizantium berjumlah
sekitar 100.000 – 400.000 orang, yang terdiri dari gabungan tentara
Bizantium, dan orang-orang Armenia, Slavia, Franks, Georgia, dan Kristen
Arab Ghassan. Akan tetapi berkat strategi perang yang brilian,
perjuangan yang gigih, serta pertolongan dari Allah SWT, pasukan Islam
yang berjumlah jauh lebih sedikit itu mampu memporakporandakan pasukan
Bizantium.
Perkiraan modern menyebutkan bahwa pasukan Bizantium
yang binasa mencapai 45%, sementara pasukan Islam hanya kehilangan 4000
mujahidin saja. Dengan kemenangan dalam perang ini wilayah Palestina,
Suriah dan Mesopotamia akhirnya dikuasai oleh Kekhalifahan Islam, yang
mengawali penyebaran Islam ke seluruh dunia.
Iam moslem..
Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam
Berkata al Imaam asy syaafi’iy:
البدعة بدعتان : بدعة محمود وبدعة مذمومة
’Bid’ah itu ada dua macam : (1) Bid’ah yang terpuji, dan (2) Bid’ah yang tercela.
فما وافق السنة فهو …
Oleh
Ustadz Armen Halim Naro
Sebagai seorang muslim tentu setiap kali mendirikan shalat lima waktu,
atau shalat-shalat yang lainnya. Dia selalu meminta ditunjukan shirathul
m…
oleh Asy Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdillah Al-Imam Hafizhahulloh
Jin memiliki jasad dengan berbagai bentuk. Dalam
hadits Abu Tsa’labah radiyallohu anhu, ya…
Oleh
Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i
Antara keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat, dimana berdo’a
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala beriringan dengan …
Pada sebuah kesempatan, Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafizhahullah ditanya:
“Diantara para penuntut ilmu / santri terdapat perbedaan mengenai definisi mubtadi’ (ahlul bi…
Muqaddimah (Peringatan penting!)
Apa-apa yang disampaikan pada risalah singkat berikut merupakan
PENJELASAN UMUM, bukan vonis kepada orang tertentu. Jika kita menemukan
orang y…