Tak
dapat dipungkiri,di masyarakat kita ada kelompok materealistis dengan
melihat sedikit banyaknya mahar atau uang nikah yang diberikan. Apabila
maharnya melimpah-ruah, maka merekapun menikahkannya dan mereka tidak
melihat kepada akibatnya... orangnya jelek atau tidak yang penting mahar
banyak... Jika maharnya sedikit, merekapun menolak pernikahan,
walaupun yang datang adalah seorang pria yang diridhoi agamanya dan
akhlaknya serta memiliki kemampuan menghidupi istri dan anak-anaknya
kelak....
Padahal Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-telah memperingatkan, ُﻪَﻘُﻠُﺧ َﻥْﻮَﺿْﺮَﺗ ْﻦَﻣ ْﻢُﻛﺎَﺗَﺃ ﺍَﺫِﺇﺎَّﻟِﺇ . ُﻩْﻮُﺟِّﻭَﺰَﻓ ُﻪَﻨْﻳِﺩَﻭْﻲِﻓ ٌﺔَﻨْﺘِﻓ ْﻦُﻜَﺗ ﺍْﻮُﻠَﻌْﻔَﺗٌﺾْﻳِﺮَﻋ ٌﺩﺎَﺴَﻓَﻭ ِﺽْﺭَﺄْﻟﺍ “Jika datang seorang lelaki yang melamar anakgadismu, yang engkau ridhoi agama dan akhlaknya,maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah (musibah) dan kerusakan yang merata dimukabumi “[HR.At-Tirmidziy dalam Kitab An-Nikah, dan Ibnu Majah dalam Kitab An- Nikah]....
Jadi, yang terpenting dalam agama kita adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan sekedar kekayaan dan kemewahan.....
sumber
Padahal Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-telah memperingatkan, ُﻪَﻘُﻠُﺧ َﻥْﻮَﺿْﺮَﺗ ْﻦَﻣ ْﻢُﻛﺎَﺗَﺃ ﺍَﺫِﺇﺎَّﻟِﺇ . ُﻩْﻮُﺟِّﻭَﺰَﻓ ُﻪَﻨْﻳِﺩَﻭْﻲِﻓ ٌﺔَﻨْﺘِﻓ ْﻦُﻜَﺗ ﺍْﻮُﻠَﻌْﻔَﺗٌﺾْﻳِﺮَﻋ ٌﺩﺎَﺴَﻓَﻭ ِﺽْﺭَﺄْﻟﺍ “Jika datang seorang lelaki yang melamar anakgadismu, yang engkau ridhoi agama dan akhlaknya,maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah (musibah) dan kerusakan yang merata dimukabumi “[HR.At-Tirmidziy dalam Kitab An-Nikah, dan Ibnu Majah dalam Kitab An- Nikah]....
Jadi, yang terpenting dalam agama kita adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan sekedar kekayaan dan kemewahan.....
sumber
Posting Komentar Blogger Facebook