hukum mengucapkan"malaikat kecilku"kepada anak

2 min read
Ucapan ‘Malaikat Kecilku’ Kepada Anak
Kita biasa mendengarkan seorang ayah atau ibu berkata tentang anak wanitanya dengan mengatakan ‘malaikat kecilku’. Dan tidak jarang kita mendengarkan ucapan ini dari seorang yang beragama Islam.
Akan tetapi tahukah anda bagaimana sebenarnya Islam memandang ucapan seperti di atas?
Berikut penjelasannya secara ringkas:

 baca juga hukum menamai anak dengan nama malaikat

Menyebut atau memanggil anak wanita dengan ucapan ‘malaikat kecilku’ bukanlah termasuk dari kebiasaan kaum muslimin dari zaman dahulu sampai belakangan, dan sama sekali bukan termasuk dari adab Islam terkhusus dalam perkara memuliakan para malaikat. Karenanya ucapan ini tidak sepatutnya diucapkan oleh seorang muslim.

Ditambah lagi, kelihatannya ucapan ‘malaikat kecil’ ini  -wallahu a’lam- berasal dari kebiasaan kaum musyrikin, dimana kebiasaan ini lahir dari aqidah mereka yang rusak terhadap para malaikat. Mereka meyakini bahwasanya para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah Ta’ala -Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka katakan-. Karenanya mungkin dari akidah kafir ini pulalah, mereka menyifati anak-anak wanita mereka dengan sifat ‘malaikat’, wallahu A’lam. Dan memang jika demikian kenyataannya dan asal-muasalnya, maka mengucapkan ucapan ‘malaikat kecil’ kepada anak, bukan lagi menyangkut masalah adab dan kebiasaan, akan tetapi itu sudah merambah sisi aqidah, yang hukum minimal dari hal tersebut adalah syirik lafzhi.


Adapun dalil-dalil yang menunjukkan bahwa ini adalah aqidah kaum musyrikin adalah sebagai berikut:
Allah Ta’ala berfirman:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَداً سُبْحَانَهُ بَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُونَ. لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُم بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ. يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى وَهُم مِّنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ
“Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak”, Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu),adalh hamba-hamba yang dimulyakan.mereka itu tidak mendahuluiNya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang dibelakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai oleh Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepadaNya”. (QS. Al-Anbiya` : 26-28)

Dan Allah Ta’ala berfirman :
فَاسْتَفْتِهِمْ أَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُونَ. أَمْ خَلَقْنَا الْمَلَائِكَةَ إِنَاثاً وَهُمْ شَاهِدُونَ. أَلَا إِنَّهُم مِّنْ إِفْكِهِمْ لَيَقُولُونَ. وَلَدَ اللَّهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ. أَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِينَ. مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ. أَفَلَا تَذَكَّرُونَ. أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُّبِينٌ. فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
“Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah): “Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki, atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan (nya)? Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan: “Allah beranak”. Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta. Apakah Tuhan memilih (mengutamakan) anak-anak perempuan daripada anak laki-laki? Apakah yang terjadi padamu? Bagaimana (caranya) kamu menetapkan? Apakah yang terjadi padamu? Bagaimana (caranya) kamu menetapkan? Maka apakah kamu tidak memikirkan? Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? Maka bawalah kitabmu jika kamu memang orang-orang yang benar.” (QS. Ash-Shaffat : 149-157)
Dan ayat-ayat lain yang semakna dengannya.

Karenanya apapun keadaannya, sangat tidak pantas -atau bahkan merupakan syirik ashghar- jika seseorang menyifati orang lain atau anaknya dengan ucapan ‘malaikat’. Bahkan jika ucapan tersebut mengantarkan orang yang mengucapkannya kepada aqidah kaum musyrikin di atas, maka jelas dia telah terjatuh ke dalam syirik akbar yang mengeluarkan dia dari Islam, wal ‘iyadzu billah.

 wallahu Ta’ala A’la wa A’lam.
Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Ilmu Itu Amat Lezat, Terutama Bagi Yang Berpikiran Tenang. Karena Dengan Ilmu Ia Bisa Bertamasya Ke Alam Pemikiran Yang Belum Pernah Dikunjungi Sebelumnya Oleh Manusia. I…
  • Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas سَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً كُلُّهُمْ فِي الْجَنَّةِ إِلاَّ الزَّنَادِقَةَ “Ummatku akan berpecah …
  • Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,Jaringan Islam Liberal (JIL) selalu memposisikan diri tampil beda dengan umumnya ajaran Islam. Semakin menyimpang da…
  • Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu anhuma berkata: كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرّ…
  •  Kehidupan yang dialami oleh seorang manusia di dunia ini bukanlah sebuah kehidupan yang terus-menerus tiada berujung dan tiada penghabisan. Ia adalah sebuah kehidupan …
  • Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengkhususkan Al-Arsy dengan beberapa kekhususan yang membedakanya dari sekalian makhluk yang lain karena Al-Arsy memiliki kedudukan yang tingg…

Posting Komentar