01. sebelum bahas "penentuan awal-akhir Ramadhan" | perlu diketahui di
dalam Islam yang berlaku itu kalender qamariyah (moon calendar)
02. berbeda dengan kalender umum saat ini (gregorian calendar) yang
jadikan matahari patokan | Islam dasarkan hitungan pada siklus bulan
03. satu siklus bulan itu = 29.5 hari | dan ada 12 bulan dlm kalender hijriyah | maka 1 tahun hijriyah = 354 hari
04. berbeda dengan kalender masehi yang 1 tahun = 365 hari | itulah mengapa Idul Fitri maju setiap tahunnya sekira 11 hari
05. hitungan 1 bulan = 29.5 hari ini sudah dikonfirmasi Rasulullah |
"ketahuilah, setiap bulan tidak pernah lebih dari 30 hari" (HR Hakim)
06. kesimpulannya satu bulan di tahun Hijriyah itu pasti 29 atau 30
hari | nggak pernah lebih dari 30 hari | begitu pula bulan Ramadhan
07. nah, yang paling penting | bagaimana cara kita menentukan awal bulan Hijriyah? | caranya adalah melihat siklus bulan
08. bila kita perhatikan bulan, awalnya bulat hitam, kemudian muncul
seujung kuku cahaya dari bawah, lalu purnama, balik lagi ke bulat hitam
09. lihat pic, no. 1 awal bulan (hilal/newmoon), no. 6 bulan purnama
(pertengahan bulan) dan no. 11 bulan habis pic.twitter.com/TxmoFkny6t
10. jadi kalo tweeps bisa lihat bulan sekarang diluar rumah, mesti
bulannya tinggal dikit sinarnya | karena sekarang tanggal 28 Sya'ban
11. nah, awal bulan inilah yang dinamakan dengan hilal (bulan
baru/newmoon) / first visible crescent (sabit bulan baru yg terlihat
mata)
12. kapan hilal ini muncul? | ya jelas pas akhir bulan ke
bulan baru | artinya muncul antara tanggal 29 atau tanggal 30 qamariyah
13. dalam kasus Ramadhan, hilal ini akan dicari di 29 Sya'ban/8 Juli
maghrib | kalo keliatan maka langsung tarwih dan 9 Juli mulai puasa
14. lha kalo 29 Sya'ban/8 Juli hilal belum keliatan? | berarti Sya'ban digenapkan 30 hari | maka 1 Ramadhan = 10 Juli
15. mulainya puasa itu 'melihat' hilal | "berpuasalah kalian jika
melihat hilal, berbukalah (Idul Fitri) saat melihat hilal" (HR Bukhari)
16. nah, disini muncul perbedaan | ada pendapat yg katakan harus dengan
melihat (rukyat) | yang lain katakan boleh diitung (hisab)
17.
semua pendapat itu tentu punya dalil dan itu boleh aja | tapi saya
ambil dalil yang kuat yaitu harus melihat hilal (rukyat hilal)
18. diantara yang berpendapat harus rukyat, terbagi lagi 2 pendapat | 1) rukyat lokal, 2) rukyat internasional
19. yang menganut rukyat lokal mengharuskan melihat dengan mata sendiri
| misal: Indonesia rukyat sendiri, Malaysia rukyat sendiri
20.
yang menganut rukyat internasional tidak haruskan melihat sendiri |
asal satu Muslim aja sudah melihat, maka seluruh dunia berlaku
21. ulama 4 madzhab kecuali madzhab Syafi'i menganut rukyat
internasional | sedang madzhab Syafi'i menganut pendapat rukyat lokal
22. para ulama madzhab Syafi'i berpendapat | setiap daerah bila sudah beda 120 km, boleh tentukan sendiri lihat rukyatnya
23. itu karena teknologi zaman lampau | metode komunikasi paling
canggih itu kuda yang seharian hanya bisa tempuh maksimal 120 km
24. karena itu madzhab Syafi'i berikan solusi bagi teknologi saat itu | dengan gunakan ijtihad rukyat lokal bukan rukyat global
25. untuk saat ini, ada TV, ada HP, internet dan lainnya | seharusnya
sekarang bisa semua berpuasa di hari yg sama dengan rukyat global
26. kenapa bisa puasa dan Id-Fitri di hari sama? | karena ujung satu
dan ujung lain di dunia terjauh takkan lebih dari selisih 12 jam :D
27. artinya perbedaan sekarang lebih kepada perbedaan karena politis dan nasionalisme | ketimbang beda ijtihad fiqih
28. boleh aja kalo beda fiqih, karena namanya ijtihad ulama madzhab |
kalo ijtihad itu bener dapat 2 pahala, kalo salah dapat 1 pahala
29. ok, kita fokus ke ramadhan 1434 H ya? | kemungkinan besar tahun ini sepertinya beda awal akhir Ramadhan
30. seperti yg kita ketahui Muhammadiyah telah tetapkan 1 Ramadhan = 9
Juli dengan metode hisab | sementara pemerintah biasa ikut NU
31. NU menganut rukyat hilal lokal | dan tanggal 8 Juli maghrib, hilal
mustahil terlihat dari indonesia (liat pic) pic.twitter.com/BxGYmuBoOi
32. artinya, NU bakal genapkan Sya'ban 30 hari, dan puasa 10 Juli,
karena hilal baru terlihat 9 Juli maghrib pic.twitter.com/J02suYTPTm
33. kalo gitu kita mau ikutan yang mana? | hidup itu pilihan, yang
manapun yang ada dalilnya, rukyat lokal atau global, silakan :D
34. sayapribadi mengkaji dalil, maka yang kuat itu ikutan rukyat global
| artinya di bumi manapun bila ada yang sudah lihat hilal, sah
35. intinya, kapan mulai puasa? | ya ketika hilal Ramadhan dah nampak
di mata | siapapun yg lihat, maka itu sudah sah bagi semua Muslim :D
36. jadi, tgl 9 Juli sahur aja | bila ada kabar dari belahan bumi barat sudah terlihat hilal, maka kita mulai puasa 9 Juli itu
37. kalo 9 Juli belum ada kabar dari manapun di dunia, timur-barat | maka pasti puasa dimulai 10 Juli :D
38. yang jelas puasa nggak mungkin mulai di tanggal 8 Juli atau 11 Juli
| nggak ada dalilnya sama sekali | 9 atau 10 Juli masih ada dalil
39. seluruh dunia biasa seperti itu | tungguin kabar 1 Ramadhan dan langsung puasa saat mendengar kabar itu
40. di internet kabar hilal bisa dilihat misal di >>
moonsighting.com | saya juga biasanya mantau dan kasi kabar via sosmed
:)
41. yang masih kurang jelas, boleh baca tulisan tentang
"Penentuan Awal-Akhir Ramadhan" ini >> download di >>
mediafire.com/view/?4e5qcr55…
42. yang jelas yang manapun
pendapat yang kita ambil | yang penting adalah kita tahu dasar
penentuannya | dan saya sudah sampaikan :)
43. mau ambil pendapat hisab, rukyat lokal atau rukyat global, selama tahu dalilnya, it's ok | memahami dalil itu yang penting
44. karena bila memahami dalil kita jadi paham dan legowo dengan
perbedaan | menghargai sesama Muslim asal mereka sama punya dalil :D
ustadz felix berkata..
5 min read