M. Amin Abdullah

2 min read
 M. Amin Abdullah


Foto M. Amin Abdullah Kabar M. Amin Abdullah JIL Liberal kabar terbaru

M. Amin Abdullah, Ketua Majlis Tarjih Muhammadiyah, Rektor IAIN Jogjakarta: “Tafsir-tafsir klasik Al-Quran tidak lagi memberi makna dan fungsi yang jelas dalam kehidupan umat.”

Komentar: Ini mengingkari ilmu. Sebab tafsir-tafsir klasik itu menyampaikan warisan ilmu dari Nabi Muhammad yang disampaikan kepada para sahabat, diwarisi tabi’in, lalu tabi’it tabi’in, yang kemudian diwairisi para ulama. Dengan cara menafikan makna dan fungsi tafsir-tafsir klasik Al-Qur’an, maka sebenarnya yang akan dibabat justru Al-Qur’annya itu sendiri. Karena kalau umat Islam sudah menafikan tafsir-tafsir klasik Al-Qur’an, maka tidak tahu lagi mana makna yang Rajih (kuat) dan yang Marjuh (lemah) dalam mengetahui isi Al-Qur’an.

Di samping itu, masih mengingkari keadaan manusia. Seakan-akan manusia sekarang ini bukanlah manusia model dulu, tetapi makhluk yang baru sama sekali, tidak ada sifat-sifat kesamaan dengan manusia dulu. Padahal, dari dulu sampai sekarang, dan insya Allah sampai nanti, ciri-ciri dan sifat-sifat manusia itu sama. Yang munafik ya ciri-ciri dan sifat-sifatnya sama dengan munafiq zaman dulu. Yang kafir pun demikian. Sedang yang mu’min sama juga ciri dan sifatnya dengan mu’min zaman dulu. Maka Allah telah mencukupkan Islam sebagai agama yang Dia ridhai, dan Al-Qur’an menjadi pedoman sepanjang masa, karena manusia zaman diturunkannya Al-Qur’an itu sifatnya sama dengan zaman sekarang ataupun nanti. Tinggal tergolong yang mana?. Mu’min, Munafiq atau Kafir. Hanya itu.

Apalagi hanya tafsirnya, sedang Al-Qur’annya itu sendiri tidak menambah apa-apa kecuali menambah kerugian bagi orang-orang dhalim, dan menambah larinya orang-orang kafir dari kebenaran, memang.

Allah berfirman:

Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. Al-Israa’: 82).

Dan sesungguhnya dalam Al Qur’an ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). (QS. Al-Israa’: 41).

Itulah komentar yang perlu disampaikan untuk Amin Abdullah (Rektor UIN Yogjakarta, penyeru diterapkannya metode Hermeneutik untuk menafsiri Al-Qur’an, padahal Hermeneutik itu metode untuk Injil yang memang teksnya penuh problem).
Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Siapa yang tak mengenal Syamsi Ali. Ia adalah salah seorang tokoh muslim yang cukup terkemuka. Ia juga dikenal sebagai pahlawan karena telah memuslimkan banyak orang di Negeri P…
  • By: Wildan Hasan Direktur WH Foundation Saat ini kita dibuat tercengang-cengang dengan sepak terjang Prof Dr KH Said Aqil Siradj MA, Ketua Umum PBNU yang melontarkan berba…
  • Guntur Romli atau Muhammad Guntur Romli, lahir di Jakart, 17 Maret 1978, saat ini aktif sebagai anggota Jaringan Islam Liberal (JIL) bersama dengan Ulil Abshar Abdalah yang ki…
  • Siti Musdah Mulia Siti Musdah Mulia (wanita, dosen pascasarjana UIN Jakarta, menyuarakan kesetaraan gender dengan membuat LSM di Departemen Agama, menyuarakan pembatalan syar…
  •  Acara penutupan lomba MTQ tingkat kabupaten Bantul, DIY tanggal 23 Oktober 2013 yang dilaksanakan di kecamatan Bambanglipuro diisi oleh Emha Ainun Najib (Cak Nun) bersam…
  • Ii Beberapa hari terakhir ini,Sholeh Mahmoed Nasution atau yang dikenal dengan nama Ustadz Solmed begitu vokal menyuarakan pemikirannya tentang Wahabi di Indonesia. H…

1 komentar

  1. second ago
    terimakasih atas informasinya..