mencintai surah al ikhlas

3 min read


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/jv/c/c5/Al-Ikhlas.png
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – بَعَثَ رَجُلاً عَلَى سَرِيَّةٍ ، وَكَانَ يَقْرَأُ لأَصْحَابِهِ فِى صَلاَتِهِ فَيَخْتِمُ بِپ ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) فَلَمَّا رَجَعُوا ذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « سَلُوهُ لأَىِّ شَىْءٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ » . فَسَأَلُوهُ فَقَالَ لأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ ، وَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ يُحِبُّهُ »
Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengutus seseorang pada suatu pasukan. Lalu ia membaca surat dalam shalat pada para sahabatnya dan ia selalu tutup dengan surat “qul huwallahu ahad” (surat Al Ikhlas). Ketika kembali, mereka menceritakan perihal orang tadi kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pun berkata, “Tanyakan padanya, kenapa ia melakukan seperti itu?” Mereka pun bertanya pada orang tadi, ia pun berkata, “Karena di dalam surat Al Ikhlas terdapat sifat Ar Rahman (sifat Allah) dan aku pun suka membaca surat tersebut.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakan padanya bahwa Allah mencintainya.” (HR. Bukhari no. 7375).
Penjelasan:
Di antara hadits yang menerangkan tentang tauhid adalah hadits ‘Aisyah di atas. Hadits tersebut menunjukkan keutamaan surat Al Ikhlas. Surat tersebut berisi penjelasan bahwa Allah itu ahad dan shomad. Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Tidak ada yang semisal dengan Allah Ta’ala. Hadits di atas menunjukkan ajakan tauhid kepada Allah. Dan hadits di atas sesuai dengan judul bab yang disebutkan oleh penulis (Imam Bukhari):
باب مَا جَاءَ فِى دُعَاءِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أُمَّتَهُ إِلَى تَوْحِيدِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
Bab: Hadits yang membicarakan ajakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada umatnya untuk mentauhidkan Allah tabaroka wa ta’ala.
Beberapa faedah dari hadits di atas:
1. Imam (penguasa) dibolehkan memerintahkan pasukannya untuk berjihad di jalan Allah.
2. Imam (penguasa) disyari’atkan memimpin atau mengomandoi pasukannya.
3. Menunjukkan keutamaan surat Al Ikhlas.
4. Wajib beriman kepada nama dan sifat Allah serta makna yang terkandung di dalamnya, juga mensucikan Allah dari segala macam kekurangan.
5. Surat Al Ikhlas dalam kalamullah. Karena dalam surat tersebut disebutkan ” قُلْ” (katakanlah). Artinya, Allah memiliki sifat kalam atau berbicara.
6. Menetapkan dua nama (asma’) bagi Allah yaitu “al ahad” dan “ash shomad”. Hal ini menunjukkan bahwa Allah memiliki sifat wahdaniyyah (esa atau tunggal) dan memiliki sifat shomadiyyah (seluruh makhluk butuh pada Allah dan Allah memiliki sifat yang sempurna).
7. Allah tidak beranak (memiliki anak), tidak diperanakkan (memiliki orang tua) dan tidak ada yang semisal dengan Allah.
8. Boleh ketika shalat setelah membaca surat lain lalu ditutup dengan surat Al Ikhlas. Akan tetapi, seperti ini jangan jadi rutinitas setiap saat.
9. Boleh membaca dua surat dalam satu raka’at karena dalam hadits ini diterangkan bahwa sahabat tersebut membaca surat lain lalu ditutup dengan surat Al Ikhlas.
10. Keutamaan sahabat yang disebutkan dalam hadits di atas walau tidak disebut namanya.
11. Keutamaan mencintai surat dan ayat yang terdapat penyebutan nama dan sifat Allah. Karena keutamaan surat dan ayat Al Qur’an itu bertingkat-tingkat. Ada yang lebih utama dari yang lainnya.
12. Menetapkan sifat mahabbah (cinta) bagi Allah.
13. Dituntukan bertanya suatu perkara yang belum jelas yang dilakukan seseorang.
14. Hendaklah tabayyun (kroscek) dahulu sebelum bertindak.
15. Boleh memutlakkan sifat Ar Rahman seperti dalam surat Al Ikhlas ini dan ayat-ayat lainnya. Karena sifat Ar Rahman adalah sifat yang terkandung dari nama Ar Rahman (Yang Maha Penyayang). Dan ini adalah bantahan bagi orang yang tidak menyetujui demikian seperti yang dilakukan oleh Ibnu Hazm.
Faedah yang sangat berharga. Walhamdulillah.

(*) Faedah tauhid di sini adalah kumpulan dari faedah pelajaran tauhid bersama Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir Al Barrokhafizhohullah. Beliau seorang ulama senior yang sangat pakar dalam akidah. Beliau menyampaikan pelajaran ini saat dauroh musim panas di kota Riyadh di Masjid Ibnu Taimiyah Suwaidi (26 Rajab 1433 H). Pembahasan tauhid tersebut diambil dari kitab Shahih Bukhari.


 Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslim.Or.Id


Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Oleh Syiakh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihiwa sallam, keluarganya, shahabatny…
  • Mengenal Allah Ta’ala dan mengilmui nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya serta perbuatan-Nya adalah cabang ilmu agama yang paling mulia. Karena yang menjadi pembahasan adalah Allah Ta…
  • Manakah yang mesti dipilih jika ada dua pilihan. Ada calon pemimpin yang muslim namun suka bermaksiat, ataukah non muslim yang dikatakan bersih dan adil? Yang jelas, tidak pa…
  • Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya: Bagaimana keshahihan hadits berikut: نحن قوم لا نأكل حتى نجوع وإذا أكلنا لا نشبع “Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lap…
  • Dalam majalah Al Ashalah edisi ke-4 beliau ditanya: السؤال : ما الحكم الشرعي في النصرة والتأييد المتعلقين بالمسألة المشار إليها سابقاً ( الانتخابات التشريعية )؟ الجواب : في ا…
  • Kapan tangan kanan digunakan ketika kita beraktivitas? Saat makan, tentu saja dengan tangan kanan. Bagaimana dengan aktivitas lainnya? Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin …

Posting Komentar