Untuk menciptakan permusuhan di tengah
Umat Islam, kaum Imperialisme dan kaum munafikun memancing di air keruh
dengan menyematkan baju lama (Wahabi) dengan berbagai atribut
penyimpangan dan kesesatannya untuk menghantam dakwah Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahab atau setiap dakwah mana saja yang mengajak untuk
memurnikan Islam. Karena dakwah beliau sanggup merontokkan kebatilan,
menghancurkan angan-angan kaum durjana dan melumatkan tahta agen-agen
asing, maka dakwah beliau dianggap sebagai penghalang yang mengancam
eksistensi mereka di negeri-negeri Islam.
Contohnya: Inggris mengulirkan isue wahabi di India, Prancis menggulirkan isu wahabi di Afrika Utara, bahkan Mesir menuduh semua kelompok yang menegakkan dakwah tauhid dengan sebutan Wahabi, Italia juga mengipaskan tuduhan wahabi di Libia, dan Belanda
di Indonesia, bahkan menuduh Imam Bonjol yang mengobarkan perang Padri
sebagai kelompok yang beraliran Wahabi. Semua itu, mereka lakukan
karena mereka sangat ketakutan terhadap pengaruh murid-murid Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahab yang mengobarkan jihad melawan Imperialisme di
masing-masing negeri Islam.
Tuduhan buruk yang mereka lancarkan kepada dakwah beliau hanya didasari tiga faktor:
1. Tuduhan itu berasal dari para tokoh
agama yang memutarbalikkan kebenaran, yang hak dikatakan bathil dan
sebaliknya, keyakinan mereka bahwa mendirikan bangunan dan masjid di
atas kuburan, berdoa dan meminta bantuan kepada mayit dan semisalnya
termasuk bagian dari ajaran Islam. Dan barangsiapa yang mengingkarinya
dianggap membenci orang-orang shalih dan para wali.
2. Mereka berasal dari kalangan ilmuwan
namun tidak mengetahui secara benar tentang Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahab dan dakwahnya, bahkan mereka hanya mendengar tentang beliau dari
pihak yang sentimen dan tidak senang Islam kembali jaya, sehingga mereka
mencela beliau dan dakwahnya sehingga memberinya sebutan Wahabi.
3. Ada sebagian dari mereka takut
kehilangan posisi dan popularitas karena dakwah tauhid masuk wilayah
mereka, yang akhirnya menumbangkan proyek raksasa yang mereka bangun
siang malam.
Dan barangsiapa ingin mengetahui secara
utuh tentang pemikiran dan ajaran Syaikh Muhammad (Abdul Wahab) maka
hendaklah membaca kitab-kitab beliau seperti Kitab Tauhid, Kasyfu
as-Syubhat, Usul ats-Tsalatsah dan Rasail beliau yang sudah banyak
beredar baik berbahasa arab atau Indonesia.
Ustadz Zainal Abidin, Lc.