Tarawih Ramadan di Tanah Suci Berlangsung 2,5 Jam ..!!!

2 min read

Nuansa Salat Tarawih saat ibadah umrah Ramadan di Madinah dan Mekkah, Arab Saudi, berbeda ketimbang di Tanah Air. 
Di sini, para jemaah melakukan Salat Tarawih sekali setelah Salat Isya. Pelaksanaan ibadahnya dikerjakan sebanyak 23 rakaat, yang dimulai pada pukul 09.00 malam.
Sebelum Salat Isya, terkadang dilakukan salat mayat (arwah) dengan empat kali takbir, disusul Tarawih sesi imam pertama sebanyak 10 rakaat (lima kali salam). 
Sesi ini butuh waktu sekitar satu jam, tergantung imam yang memimpin salatnya. Artinya, jika bacaan surat imam panjang, maka tempo salatnya juga lebih lama. Jika selesai Tarawih sesi pertama, maka dilanjutkan imam kedua. 
Pada prosesi ini, Tarawih dikerjakan dengan jumlah bilangan yang sama, yakni 10 rakaat dengan lima kali salam, ditambah Salat Witir tiga rakaat dengan dua kali salam. 
Pada akhir ibadah, imam membacakan Doa Qunut selama 30 menit. Sehingga, total waktu yang dibutuhkan untuk Salat Tarawih selama satu majelis adalah 2,5 jam. Bahkan, kadang bisa lebih.
Jika jemaah berkesempatan menikmati 10 hari terakhir Ramadan, prosesi Salat Tarawaih lebih dari 2,5 jam, yakni 2 jam 45 menit. Penambahan waktu 45 dikarenakan bacaan ayat-ayat imam sangat panjang.
Dibandingkan kondisi Salat Tarawih di Tanah Air, sangat berbeda jauh. Kendati Umat Muslim melakukan Salat Tarawih sebanyak 23 rakaat, paling lama sekitar 40 menit. 
Kadang, jika terlalu lama membacakan ayat-ayat, maka sebagian jemaah di Tanah Air tidak jarang meninggalkan prosesi Salat Tarawih. Di Tanah Suci, sebentar atau lamanya salat, jemaah tetap khidmat dan bersemangat.
Beberapa pembimbing (ustad) yang sering memberikan manasik (tata cara) pelaksaan haji dan umrah di Tanah Suci, membenarkan kenyataan ini. 
Setiap tahun, saat Ramadan khususnya, prosesi Salat Tarawih di Madinah dan Mekkah, para imam selalu meng-khatam-kan Alquran. 
Namun, dari tahun ke tahun, dalam bacaan, para imam tak berhenti pada ayat-ayat tertentu.
Misalnya pelaksanaan Salat Tarawih Ramadan pada 1432 Hijriah lalu. Pada malam pertama, Tarawih berhenti pada akhir surat Al Baqarah. 
Maka, pada Ramadan di tahun ini, mereka akan mengurangi atau menambah beberapa bacaan akhir surat Albaqarah. Contohnya, jika tahun lalu berhenti pada surat ke-270, maka di tahun ini berhenti di surat ke-286.
“Menjelang 10 hari terakhir Ramadan, selepas Salat Tarawih, ada jeda waktu sekitar satu jam. Maksimal, Salat Tarawih dikerjakan dari pukul 09.00 malam dan berakhir pukul 11.45 malam," ujar Ustad Sholihin, yang sudah beberapa lama bermukin di Mekkah, Minggu (29/7/2012).
"Selanjutnya, jemaah bisa mengikuti Salat Tahajud berjamaah dari pukul 01.00 dini hari, dan berakhir pukul 03.30 ,” jelasnya. (*)
TRIBUNNEWS.COM,
Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr Tidak ragu lagi bahwa perumpamaan itu sangat indah dan mudah dicerna oleh akal karena akan memudahkan kita untuk memahami…
  • al-Imaam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahulloh Jika orang lain merasa cukup dengan dunia, maka hendaknya engkau merasa cukup dengan Alloh. Jika mereka berbangga dengan dunia, ma…
  • Ibnu Hibban meriwayatkan di dalam kitab “Ats Tsiqot” kisah ini. Dia adalah imam besar ,Abu Qolabah Al Jurmy Abdullah bin Yazid dan termasuk dari perawi-perawi yang meriwayatkan …
  • Alhamdulillahi robbil ‘alamin, wa shalaatu wa salaamu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Sudah sering kita mendengar ucapan semacam ini menjelang p…
  • Hadits Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam: وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَ…
  • Agama Islam dan tabiat hati nurani manusia mengajarkan bahwa Ibu memang harus dihormati dan wajib berbakti kepada Ibu mengingat jasa Ibu yang tidak akan bisa terbalaskan. Bahk…

Posting Komentar