Sungguh tidak mengurangi rasa hormat pada antum ( wahai Habib Rizieq Shihab -semoga Allah menjaga antum dengan petunjuk-), secercah nashihat al Faqir Sufyan kepada Habib Rizieq Shihab ini semata-mata dalam mengamalkan saling nashihat dan menashihati dijalan Allah, dan tentu pemberi nashihat tidak lebih pandai pada penerima nashihat, oleh karna itu "Sayangilah.. Lisan Antum..!!"
HABIB RIZIEQ SHIHAB "SAYANGILAH... LISAN ANTUM..!!"
Abu Usaamah Sufyan Bin Ranan al Bykazi.
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam beserta para shahabatnya yang mereka ridha pada Allah dan Allah pun ridha pada mereka dan senantiasa akan selalu ada sekelompok yang mengikutinya dan membela mereka, adapun Syi’ah, Allah akan laknat dengan kebesaran selaknatNya sesuai keagunganNya, Syi’ah bukanlah bagian dari Islam, Syi’ah adalah Agama Kafir si pembunuh, si pengkhianat, dan sekandung dengan anak monyet Yahudi Laknatullah.
Lisan lebih tajam dari pada pedang, mungkin itu pribahasa yang tepat untuk direnungi oleh seorang Habib Rizieq Shihab -semoga Allah menjaga antum dengan petunjuk-, telah terdengar Hadist Rasulullah yang mulia :
"Iman seorang hamba tidak akan istiqamah, sampai hatin-nya istiqamah, dan hati seorang hamba tidak akan istiqamah sampai Lisannya istiqamah. dan orang yang tetangganya tidak aman dari lisannya, tidak akan masuk surga "(HR AHMAD 12636)
Sungguh tidak mengurangi rasa hormat pada antum (Habib Rizieq Shihab), secercah nashihat al Faqir Sufyan kepada Habib Rizieq Shihab dalam mengamalkan saling semata-mata nashihat dan menashihati dijalan Allah, dan tentu pemberi nashihat tidak lebih pandai pada penerima nashihat, oleh karna itu "Sayangilah.. Lisan Antum..!!"
Mengingat sebuah rekaman, wallahuta'ala 'alam siapa yang merekam dan siapa pula yang upload di internet, apakah karena perintah dari yang pembicara atau ada oknum yang memperkeruh suasana, terlepas dari itu semua terdengar bahwa AL Habib Rizieq Shihab membantah Buku AL Ustadzuna Yazid Bin Abdul Qadir Jawas hafizhahullah, dalam buku beliau "MULIA DENGAN MANHAJ SALAF " Pada Bab 13, sesungguhnya saling koreksi dalam islam sangatlah dibenarkan sebagaimana Imam arba'ah pun saling koreksi satu sama lainya, namun koreksian saja tidaklah cukup tanpa menjadikan ilmiyyah sebagai rujukannya (al Qur'an dan sunnah 'ala fahmi salaful ummah), penulis tidak bermaksud untuk membela salah satu pihak akan tetapi penulis terpanggil untuk membela kebenaran dan tentu suatu kebenaran ada patokannya, ada standarnya, tidak lain tidak bukan yakni dalil as shahihah, dan kiranya koreksian itu suatu kebenaran maka kita wajib untuk rujuk padanya dengan hati ikhlash dijalan Allah insya Allahuta'ala.
HABIB RIZIEQ TIDAK MENYETUJUI PEMBAHASAN FIRQAH SESAT
Kami Katakan : Perlu kita ketahui, para ulama sejak zaman terdahulu sudah banyak menulis tentang kelompok/firqoh menyimpang termasuk Al Imam Abul Hasan al Asy'ari (rahimahullah (wafat 324 H) dalam kitabnya maqaalatul islamiyyin, bahkan adalam kitab beliau Bernama Al Ibanah Al Imam Abul Hasan al Asy'ari berlepas dan bertaubat dari seluruh pemikiran sesat termasuk asy'ariyyah dan rujuk pada manhaj salaful ummah.
Dan perlu kita ketahui dalam buku "Mulia dengan Manhaj Salaf" al Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Hafizhahullah, beliau secara tidak langsung mencantumkan jawaban bagi orang yang bertanya "Apa sih.. faedahnya belajar firqoh sesat..??" beliau mencantumkan dengan berkata di buku nya hal 499, tentang faedah mengenal aliran sesat dan pada hal.500 dicantumkan pula manfaat mengenal firqah sesat. dan yang saya ketahui buku-buku tulisan beliau tersusun rapi dan ilmiyyah sampai kitab referensi, wafatnya ulama, lahirnya ulama yang beliau nukilpun dicantumkan oleh beliau. Subhanallah semoga Allah menjaga beliau, dan saya mengatakan "Tidak ada ustadz yang membahas suatu pembahasan baik lewat majelis ilmu atau buku yang ditulisnya dengan jelas sehingga menjadikan saya paham dan mengerti pembahasan yang dibahas melainkan majelis Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas". maka sekali lagi.. sayangilah lisan antum wahai habib..!!!
HABIB RIZIEQ BERKATA "BUKU MULIA DENGAN MANHAJ SALAF ADALAH BUKU YANG MENGKAFIRKAN SESAMA MUSLIM DAN ULAMA DAN SALAFY MEMANG SUKA MENGKAFIRKAN".
Kami Katakan : Walhamdulillah saya telah membuka buku MULIA DENGAN MANHAJ SALAF pada Bab 13. bolak-balik dan sebelumnya saya pun telah mengikuti bedah buku-nya, tidak ada kalimat yang bersifat Takfir kepada kaum muslimin apalagi Ulama, maka tolonglah Al Habib Rizieq jangan menjust apalagi ambil kesimpulan sendiri tanpa bertabayun kepada penulis buku Mulia dengan Manhaj Salaf, jika Ada hal yang tidak jelas bisa ditanyakan Insya Allah Mulia akhlaq yang seperti itu.
dan masalah kafir mengkafirkan adalah berat, harta dan darah kaum muslimin terjaga sebgaimana Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan, “… Padahal aku senantiasa -dan orang yang selalu mendampingiku selalu mengetahuinya- termasuk orang yang sangat melarang untuk menisbatkan orang tertentu dengan kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Kecuali jika orang itu telah nyata baginya kebenaran ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , yang barangsiapa menyalahinya, kadangkala bisa menjadi kafir, fasik, atau pelaku maksiat. Dan aku menjelaskan bahwa Allah Ta’ala mengampuni kesalahan (yang tidak disengaja) bagi umat ini. Pengampunan tersebut meliputi kesalahan dalam masalah khabariyyah qauliyyah (keyakinan) dan masalah-masalah ‘amaliyyah. Para ulama Salaf masih banyak berbeda dalam masalah ini, tetapi tidak seorang pun di antara mereka yang menyatakan kafir, fasik, atau pelaku maksiat terhadap seseorang. (Majmu Fatawa’ (III/229).
Beliau Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, adapun mengkafirkan orang tertentu yang telah diketahui keimanannya -dengan adanya kerancuan dalam imannya itu-, maka ini adalah perkara yang besar. Telah tetap di dalam ash-Shahih (Shahih al-Bukhari), dari Tsabit bin adh-Dhahhak, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
“… Dan melaknat seorang Mukmin seperti membunuhnya. Siapa saja yang menuduh seorang Mukmin dengan kekafiran, maka ia seperti membunuhnya” HR al-Bukhari (no. 6105) dan Muslim (no. 110 (146).
inilah pemahaman ahlussunnah dalam hak=l takfir, maka saya katakan kepada antum AL Habib dalam Buku MULIA DENGAN MANHAJ SALAF halaman berapa ada takfir disana..? sedangkan anda membahas dengan jama'ah anda pada bab ke 13, di bab 13 tidak ada satupun kalimat takfir, perhatikanlah lisan.. jagalah lisan.. janganlah main simpulkan sendiri..!! maka sekali lagi.. sayangilah lisan antum wahai habib..!!!
LAGI.. HABIB RIZIEQ MENYIMPULKAN SENDIRI, BAHWA BUKU MULIA DENGAN MANHAJ SALAF MENYAMARATAKAN KESESATAN ASY'ARIYYAH DENGAN JIL KARENA DIBAHAS PADA SATU BAB YANG SAMA
Kami Katakan : -Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita semua-
setiap Pahala seseorang berbeda-beda tingkatanya meskipun sama-sama disebut sholeh/sholeha,
begitu juga setiap dosa seseorangpun berbeda juga meskipun sama-sama disebut pendosa waiyyadzubillah,
begitupula Ahli Surga berbeda tingkatanya meskipun sama-sama masuk surga dan dikatakan ahli surga,
dan Ahli neraka pun berbeda tingkatanya meskipun sama-sama disebut ahli neraka. waiyadzubillah
maka pembahasan firqah sesat dalam satu bab dibahas dengan firqah kufur bukan berarti sama tingkatanya meskipun sama-sama dikatakan Firqah sesat.
misal : "Bebeda kesesatanya Asy'ariyyah dengan JIL (Iblis laknat) meskipun sama-sama dibahas 1 bab"
dan Al Ustadz Yazid dalam buku mulia dengan manhaj salaf, mendeskripsikan kesesatan masing-masing firqah yang disebutkan dan tentu masing-masing firqah dijabarkan oleh beliau satu persatu. maka sekali lagi.. sayangilah lisan antum wahai habib..!!!
APA ITU SALAFIYYAH
Sedikit penulis menjelaskan apa itu salafiyyah,, perlu diketahui Dakwah Salafiyah berjalan mengikuti dakwah para salafush shalih. Yakni tiga generasi terbaik umat ini. Mereka adalah para sahabat, tabi’in dan tabi’it tabi’in. Dakwah inilah yang telah menjadikan mereka sebagai generasi terbaik, dan teladan bagi generasi sesudahnya. Hanya berpegang dengan dakwah inilah, kaum muslimin dapat mengembalikan kemuliaan dan kejayaan yang telah lama hilang.
Dewasa ini bermunculan opini maupun tuduhan, bahwa dakwah Salafiyah adalah dakwah yang jumud, parsial, tidak memiliki solidaritas terhadap kaum muslimin. Dakwahnya, hanya dakwah tauhid saja, tidak ada yang lainnya. Penilaian miring ini, nampaknya disebabkan ketidaktahuan terhadap hakikat dakwah Salafiyah yang menyeluruh di setiap aspek kehidupan. maka tidak heran seorang sekelas Habib Rizieq membantah buku MULIA DENGAN MANHAJ SALAF memang lantaran ketidak pahaman beliau akan manhaj ini, kalau lah sekiranya beliau paham insya Allah beliau menjadi orang terdepan dalam membela dakwah salaf.
bagi yang memusihi dakwah dsalafiyyah bisa saja disebabkan fanatisme buta terhadap golongan (pergerakan dakwah) yang menyelisihi manhaj Salaf, yang saat ini berkembang. Padahal dakwah Salafiyah merupakan dakwah Islam bersifat menyeluruh, meliputi setiap aspek kehidupan. Dakwah Salaf ini datang untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan syirik menuju tauhid, dari kerancuan dan bid’ah menuju kesatuan sunnah dan aqidah, serta dari adzab kemaksiatan kepada kelezatan dan cahaya ketaatan.
(Lihat Usus Manhaj As Salaf, Op. Cit. hlm. 98)
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz berkata,”Ketika para salafush shalih dan generasi awal umat ini berjalan di atas ketentuan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah, maka Allah memuliakan, mengangkat nama mereka, dan memberikan kekuasaan kepada mereka di muka bumi ini, sebagai wujud dari janji Allah kepada mereka.” (Majalah Al Buhuts Al Islamiyah, Edisi 23/9.)
Penulis berharap agar senantiasa untuk belajar 'ilmu syar'i dengan pemahaman salaful ummah. Al Imam Syafi'i berkata "Ilmu selain al Qur'an dan Fiqh adalah melalaikan".
wallahu'alam.