Tathayur adalah syirik kecil

2 min read


السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله وصحبه أجمعين

Tathayur adalah merasa akan bernasib sial karena melihat atau mendengar kejadian tertentu seperti melihat tabrakan atau orang yang berkelahi atau yang semisal kmudian hal tersebut menyebabkan dia tidak jadi melaksanakan hajatnya seperti bepergian, berdagang, dll.

Tathayur termasuk syirik kecil apabila perasaan tersebut kita ikuti. Rasulullah bersabda :
مَنْ رَدَّتْهُ الطِّيَرَةُ عَنْ حَاجَتِهِ فَقَدْ أَشْرَكَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu, “Barangsiapa yang diurungkan dari hajatnya karena thiyarah (kesialan) maka dia telah melakukan kesyirikan.” (HR. Ahmad, 2/220, Ibnu as-Sunni, no. 287 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah, no. 1065).

Perasaan itu sebenarnya tidak akan mempengaruhi takdir sebagaimana hal ini dinafi’kan dan diingkari oleh Rasulullah, beliau bersabda :
لاَ عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ وَلاَهَامَةَ وَلاَ صَفَرَ
“Tidak ada adwa (penyakit menular), thiyarah, hammah dan shafar.” (HR. al-Bukhari, 10/206 dan Muslim, no. 2220). Maksudnya thiyarah ini hanyalah sebuah perasaan saja yang tidak akan berpengaruh terhadap takdir Allah.

Oleh karena itu seorang muslim tidak boleh mengikuti was-was setan ini dan hendaknya ia memiliki keyakinan yang kuat bahwa semua yang terjadi di permukaan bumi berupa kebaikan dan keburukan adalah dengan takdir Allah semata, yakin bahwa tidak mendatangkan kebaikan kecuali Allah dan tidak melindungi dari keburukan kecuali Allah, hanya bertawakal kepada Allah semata dan berbaik sangka kepada Allah.

Apabila datang perasaan tersebut maka hendaknya segera dihilangkan dengan tawakal dan tetaplah melaksanakan hajatnya dan apa yang terjadi setelah itu adalah takdir Allah. Adapun tafaul maka diperbolehkan oleh agama kita yaitu berbaik sangka kepada Allah karena melihat atau mendengar sesuatu. Dahulu Nabi sering bertafaul seperti ketika perjanjian hudaibiyah utusan quraisy saat itu bernama Suhail dan suhail adalah bentuk pengecilan dari kata sahl yang berarti yang mudah. Maka beliaupun berbaik sangka kepada Allah bahwa perjanjian ini adalah membawa kemudahan dan kebaikan bagi umat islam. Maka benarlah persangkaan beliau bahwa Allah membuka setelah perjanjian tersebut pintu-pintu kemudahan bagi umat islam.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini.
Dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy,
Di kota Al-Madīnah
Iam moslem.. Pengagum Rasulullah shalallahu alahi wasallam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Dari Muhammad bin Ibrahim Kepada Menteri Perdagangan Saudi Arabia Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh, Ada yang mengabarkan bahwa sebagian pedagang di tahun yang lalu …
  • Alhamdulillah. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Tidak diragukan lagi bahwa masjid didirikan untuk menegakkan peribadahan kep…
  • Dahulunya putra nusantara memiliki peran besar dalam penyebaran Islam dan amat disegani oleh ulama Internasional. Sebut saja misalnya Syekh Nawawi Al Bantani dan Abdurrahman…
  • Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah, Rabb yang memberikan hidayah demi hidayah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, kel…
  • besok.. kita akan menyaksikan perayaan besar, perayaan yang dilangsungkan secara massif oleh masyarakat di seluruh dunia. Ya, itulah perayaan tahun baru yang secara rutin disamb…
  • Bahwa kota Qom telah mencatat angka tertinggi dalam masalah aborsi dengan cara yang tidak diatur oleh undang-undang. Sehingga sangat mustahil bila dalam sehari tidak …

Posting Komentar