1 Comment


Oleh:
Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi

Sebagian saudara kami bertanya tentang buku tersebut dan mengirimkannya kepada kami.  Setelah kami baca,  ada beberapa catatan yang perlu kami goreskan sebagai bentuk nasehat kepada umat agar mereka tidak terjerumus dalam kesalahan beliau.

Muhammad ibn Bundar pernah berkata kepada al-Imam Ahmad: “Wahai Abu Abdillah, sesungguhnya saya merasa berat hati untuk mengatakan ‘si fulan pendusta!!’.” Ahmad menjawab: “Seandainya kamu diam dan saya juga diam, lantas kapan orang yang jahil mengetahui mana yang benar dan mana yang salah?!! (Al-Kifayah fi Ilmi Riwayah al-Baghdadi hlm. 63 , al-Abathil wal Manakir al-Jauzaqani 1/133, al-Maudhu’at Ibnul Jauzi 1/43, Syarh ’Ilal Tirmidzi Ibnu Rajab hlm. 88).

Bangkitlah wahai jiwa untuk membela agama Allah,  walau akan banyak komen negatif yang akan kau hadapi.

Pernah ada seorang berkata kepada Yahya bin Main: Apakah engkau tidak khawatir bila orang-orang yang engkau kritik tersebut kelak menjadi musuhmu di hari kiamat?
Beliau menjawab: “Bila mereka yang menjadi musuhku jauh lebih kusenangi daripada Nabi  yang menjadi musuhku, tatkala beliau bertanya padaku: Mengapa kamu tidak membela sunnahku dari kedustaan?!!! (Al-Kifayah fi Ilmi Riwayah, al-Khathib al-Baghdadi hal. 6)

Kami di sini bukan untuk membantah secara detail,  karena itu butuh berjilid jilid buku,  karena setiap permasalahan yang beliau utarakan sangat layak dibantah dengan satu judul buku khusus,  tapi ini hanyalah catatan ringan beberapa ketergelinciran penulis buku -semoga Allah memberinya hidayah-:

A.  Masalah Aqidah

1. Aqidah Asma wa Shifat
Dalam tauhid asma wa shifat,  penulis mengikuti metode tafwidh dan tawil. (hal. 126> Dua metode yang diingkari oleh para ulama salaf shalih.  (Lihat buku kami Membela Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah)

2. Mengingkari Ketinggian Allah di atas langit
Penulis tidak mengimani ketinggian Allah di atas langit (hal.  151)
Aqidah ini jelas bertentangan dg Al Quran,  hadits,  ijma,  fithrah dan akal.  (Lihat buku kami Di Mana Allah?  )

3. Membolehkan Sholat Di Masjid Yang Ada Kuburnya.  (hal. 258)
Pemahaman ini tidak benar, para ulama bersepakat bahwa hal itu juga termasuk dilarang juga.  (Lihat kitab Tahdzir Sajid karya Al Albani)

4. Menyebarkan Kedustaan Tentang Salafi Wahabi dg fitnah2 keji dengan menyebut mereka Khawarij,  suka membunuh dll dg menukil ucapan as Showi dan Zaini Dahlan.  (hal.  389, 396)
Sungguh ini adalah tuduhan yg sangat keji, sebagaimana kami jabarkan dalam buku kami "Meluruskan Sejarah Wahhabi".

B.  Masalah Hadits
1. Mengingkari hadits Jariyah tentang Allah di atas langit, dan menilainya sebagai hadits yg mudhthorib (hal.  147)
Padahal para ulama ahli hadits telah sepakat menshohihkan hadits ini dan membelanya dari rongrongan ahli bidah yg mengingkarinya karena tidak sesuai dg aqidah mereka.  (Lihat buku kami Membela Hadits Nabi)

2. Mengingkari hadits tentang orang tua Nabi di neraka dg mengatakan hadits ini mesti ditakwilkan karena dianggap bertentangan dg nash Al Quran.  (hal.  363)
Padahal hadits tersebut shohih dengan kesepakatan ulama.  Dan mereka membantah ketegelinciran as Suyuthi dalam hadits tersebut.  (Lihat buku kami Membela Hadits Nabi)

3. Masalah Fiqih
Membolehkan cukur jenggot dan tidak wajib memelihara jenggot dengan alasan bahwa itu hanya masalah tradisi (174, 175)
Pendapat ini salah fatal, karena para ulama telah sepakat mewajibkan memelihara jenggot dan mengharamkan mencukurnya, bukan sekedar makruh menurut istilah fikih belakangan.  (Lihat buku kami Bangga Dengan Jenggot)

2. Membolehkan isbal asal tidak sombong.  (167)
Ini adalah pendapat yang lemah, sebagaimana dibantah secara panjang oleh Syaikhuna Walid bin Saif Alu Nashr dlm bukunya Al Isbal Li Ghoiril Khuyala.

3. Membolehkan perayaan maulid Nabi dan mengklaim bahwa Ibnu Taimiyyah membolehkannya.  (hal.  353)
Ini adalah pendapat yang lemah dan klaim dusta terhadap Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah. (Lihat buku kami Polemik Perayaan Maulid Nabi)

Inilah sedikit catatan tentang buku yang penulisnya lagi viral saat ini.
Sebenarnya masih banyak lagi lainnya, semoga dimudahkan pada kesempatan lainnya.
Dan telah sampai kabar padaku bahwa salah seorang ustadz sunnah telah mengkritisi buku tersebut dalam bantahan secara khusus.  Semoga Allah memudahkannya.

Ya Allah,  saksikanlah bahwa kami telah menyampaikan dan menunaikan kewajiban kami. Selanjutnya,  kepadaMu kami berdoa agar menampakkan kebenaran kepada kami dan memudahkan kami untuk mengikutinya. 

Ditulis oleh hamba yang faqir ila maghfiroti Robbihi

Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi

Gresik,  14 Rabiul Awal 1439

Posting Komentar Blogger

 
Top