Ini merupakan manasik haji dan umrah untuk memudahkan para Jama’ah Haji.Ringkas & praktis, akan tetapi sesuai dengan Sunnah.
Disusun Oleh:
Ust.Abdul Qodir Abu Fa’izah
Manasik Haji & Umroh
Manasik haji yang afdhol dan utama adalah tamattu’, yaitu seorang
melakukan umrah pada bulan-bulan haji (Syawwal, Dzulqo’dah, dan awal
bulan Dzulhijjah) yang diakhiri tahallul. Kemudian dilanjutkan kegiatan
haji pada tanggal 8 Dzulhijjah dengan memakai ihram menuju
Mina.Intinya, dimulai dengan umrah, lalu dilanjutkan dengan haji.
Tata Cara Umrah (bagi haji tamattu’)
Ihram:
Sebelum pakai ihram, maka mandilah, pakailah minyak wangi pada badan , bukan pada pakaian.
Lalu pakailah ihram bagi pria. Wanita tetap memakai jilbab panjang/kerudung.
Ketika di miqot ,menghadaplah ke kiblat sambil membaca doa masuk ihram:
لَبََّيْـكَ اللهُمَّ بعُمْرَََةٍ
“Ya Allah aku penuhi panggilanmu melaksanakan umrah”.
Setelah itu, perbanyak membaca talbiyah yang berbunyi:
لـَبَّيْـكَ اللهُمَّ لـَبَّيْكَ, لـَبََّيْكَ لا شَريْكَ لَكَ
لَبَّيْكَ, إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَة لَكَ وَالْمُلْكَ لا شَريْكَ لَكَ
Talbiyah ini dibaca hingga tiba di Makkah.
Jika seorang sudah ihram dan baca doa ihram di miqot, maka telah
diharamkan baginya melakukan perkara berikut: Jimak beserta
pengantarnya,melakukan dosa, debat dalam perkara sia-sia,memakai pakaian
biasa yang berjahit, tutup kepala bagi pria, pakai parfum,
memotong/cabut rambut dan bulu, memotong kuku, berburu, melamar, dan
akad nikah.
Namun dibolehkan perkara berikut: Mandi, garuk badan, menyisiri
kepala, bekam, cium bau harum, menggunting kuku yang hampir
patah,melepas gigi palsu, bernaung pada sesuatu yang tak menyentuh
kepala-seperti, payung, mobil, pohon, bangunan, dll-, memakai ikat
pinggang, memakai sandal, cincing, jam dan kaca mata.
Tawaf
Putuskan talbiyah, jika tiba di Makkah.
Masuk masjidil Haram sambil baca doa masuk masjid:
اللّهُمَّ افـْتَحْ لِيْ أبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Tawaflah dari Hajar Aswad sambil menampakkan lengan kanan
Jika tiba di Hajar Aswad , bacalah doa: “Bismillahi wallahu akbar”
sambil cium Hajar Aswad atau jika tak bisa diisyaratkan dengan tangan
kanan. Lalu mulailah berputar dengan perbanyak doa dan dzikir.
Tiba di Rukun Yamani, maka usap Rukun Yamani. Setelah itu baca doa ini:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَة وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَة وَقِـنَا عَـذَابَ النَّار
Baca doa ini dari Rukun Yamani Sampai ke Hajar Aswad.
Demikianlah seterusnya sampai selesai 7 putaran yang diakhiri di Hajar Aswad atau garis lurus ke Hajar Aswad.
Usai tawaf, sholat sunnatlah dua raka’at di belakang maqom Ibrahim
menghadap kiblat dengan membaca Al-Fatihah dan Al-Kafirun dalam raka’at
pertama.Lalu Al-Fatihah dan Al-Ikhlash dalam raka’at.
Belakangilah kiblat untuk menuju ke kran-kran air Zam-Zam. Minum
air Zam-Zam sebanyaknya, lalu siram kepala, tapi jangan mandi atau wudhu
disitu!!
Usai minum, datanglah ke Hajar Aswad/garis lurus HajarAswad untuk
mencium atau isyarat kepadanya sambil baca: “Bismillahi wallahu akbar”.
Setelah itu, belakangi kiblat. Maka disana anda temukan bukit Shofa untuk melaksanakan sa’i.
Sa’i
Mendakilah ke shofa sambil berdoa:
إنَّ الصَّفا وَالْمَرْوَة مِنْ شَعَائِر ِاللهَ, أبْدَأ بمَا بَدَأ اللهُ به
Jika telah berada di atas Shofa, menghadap ke kiblat , maka bacalah
Allahu akbar (3X), dan Laa ilaaha illallah (3X) sambil angkat tangan
berdoa:
لا إلهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَريْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحمد وهو على كل شيئ قدير
لا إله إلا الله وحده , أنجز وعده ونصر عبده وهزم الأحزاب وحده
Ini dilakukan tiga kali. Setiap kali selesai membaca doa ini, maka
dianjurkan berdoa banyak dan doanya bebas. Tak ada doa khusus. Silakan
pilih doa sendiri.
Setelah itu berjalanlah dengan pelan menuju bukit Marwah. Jika tiba
dibatas/isyarat lampu hijau, berlarilah semampunya hingga diisyarat
berikutnya yang juga warna hijau.
Jika telah lewat isyarat tsb, jalanlah pelan hingga tiba di Marwah.
Kalau sudah di atas Marwah, baca lagi Allahu akbar (3X), dan Laa ilaaha illallah (3X) sambil angkat tangan berdoa:
لا إله إلا الله وحده لا شريك له, له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير
لا إله إلا الله وحده , أنجز وعده ونصر عبده وهزم الأحزاب وحده
Ini dilakukan tiga kali. Setiap kali selesai membaca doa ini, maka
dianjurkan berdoa banyak dan doanya bebas. Tak ada doa khusus. Silakan
pilih doa sendiri.
Dari Shofa ke Marwah, terhitung satu putaran. Lalu dari Marwah ke
Shofa, itu sudah dua putaran. Intinya: bilangan genap selalu di Shofa,
dan ganjil di Marwah. Jadi, 7 putaran yang akan kita lakukan berakhir di
Marwah
Jika selesai 7 putaran yang tetap diakhiri doa di atas, maka
keluarlah dari Marwah ke tukang cukur dan lakukan tahallul. Bagi pria
rambut dicukur rata-tanpa digundul-, dan bagi wanita potong ujung rambut
seukuran 1 ruas jari.Wanita usahakan bawa gunting sendiri sehingga bisa
potong sendiri.
Nah, selesailah umrah kita dengan tahallul tsb. Sekarang boleh
pakai baju biasa dan melakukan beberapa hal yang dilarang dalam umrah,
selain ma’shiyat. Boleh jimak dengan istri, pakai parfum, potong
kuku,dll.
Tata Cara Haji
Adapun tata haji secara ringkas dan sesuai sunnah, maka silakan ikuti petunjuk dan amalan-amalan berikut ini:
Ihram
Usai melaksanakan umrah, kita tunggu tanggal 8 Dzulhijjah yang
disebut “Hari Tarwiyah”.Maka mulailah ihram di hotel masing-masing di
Makkah yang diawali dengan mandi, dan pakai parfum di badan, bukan di
pakaian ihram.
Setelah pakai ihram, bacalah doa ihram:
لبيك اللهم حجة
Mabit/Bermalam di Mina
Lalu berangkatlah ke Mina pada pagi hari setelah terbit matahari, tanggal 8 Dzulhijjah tsb.
Sesampai di Mina, qoshor ,tanpa di jama’ antara sholat Zhuhur dan
Ashar. Artinya: Kerjakan sholat Zhuhur 2 raka’at pada waktunya dan Ashar
dua raka’at pada waktunya.
Demikian pula Sholat Maghrib dan Isya’ diqoshor, tanpa dijama’.
Bermalamlah di Mina agar bisa sholat Shubuh disana sebagaimana sunnah Nabi –Shollallahu alaihi wasallam-.
Wuquf/Berdiam Diri di Arafah
Usai sholat Shubuh di Mina, berangkatlah ke Arafah setelah terbit
matahari.Waktu itu sudah tanggal 9 Dzulhijjah.Sambil bertalbiyah.
Tiba di Arafah lakukan sholat Zhuhur dan Ashar dua-dua raka’at, yaitu dijama’taqdim dan qoshor.
Jika anda sudah jelas berada dalam batas Arafah, berdolah sambil
angkat tangan.Disini tak ada doa yang diwajibkan, bebas berdoa. Namun
jika mau berdoa, maka pakailah doa Nabi-Shollallahu alaih wasallam- dan
perbanyak baca:
لا إله إلا الله وحده لا شريك له, له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير
Tetaplah berdoa sampai tenggelam matahari. Ingat jangan sampai
waktu kalian habis bicara dan jalan. Gunakan baik-baik untuk berdoa
karena Allah Ta’ala mendekat ke langit dunia di hari Arafah.
Ingat jangan sampai tinggalkan Arafah sebelum matahari terbenam !!
Mabit/Bermalam di Muzdalifah
Tinggalkanlah Arafah setelah matahari terbenam menuju Muzdalifah.
Setiba di Muzdalifah, langsung kerjakan sholat Maghrib dan Isya’
dengan jama’ta’khir dan qoshor.Artinya: Maghrib dikerjakan di waktu
Isya’ tetap 3 raka’at, dan Isya’ 2 raka’at.
Usai sholat, istirahat dan tidurlah, jangan ada kegiatan karena
besok ada kegiatan berat. Jika mau, berwitir sebelum tidur seperti
kebiasaan anda sehari-hari. Tak usah pungut batu di malam itu seperti
sebagian orang karena itu juga tak ada sunnahnya !
Bermalamlah di Muzdalifah sampai shubuh agar bisa kerjakan sholat shubuh disana.
Usai sholat shubuh, duduklah banyak berdzikir dan berdoa sambil
angkat tangan atau bertalbiyah. Hindari dzikir jama’ah karena tak ada
tuntunannya dalam agama kita.
Jangan tinggalkan Muzdalifah selain orang-orang lemah, seperti
orang tua lansia, wanita, anak kecil, dan petugas haji. Orang ini boleh
pergi setelah pertengahan malam.
Melempar Jumrah Aqobah/Kubro
Tinggalkan Muzdalifah sebelum terbit matahari pada tanggal 10
Dzulhijjah hari ied , sambil bertakbir, dan bertalbiyah menuju Mina
melempar.
Boleh pungut batu yang seukuran antara biji coklat dan biji kacang
dimana saja, baik di perjalanan menuju Mina atau di Mina sendiri ataupun
dimana saja.
Lemparlah Jumrah Aqobah setelah terbitnya matahari sebanyak 7
lemaparan batu kecil yang anda pungut tadi. Ketika melempar menghadap
Jumrah, maka jadikan Makkah sebelah kirimu, dan Mina (lokasi perkemahan)
sebelah kananmu.
Setiap kali melemparkan batu kecil tsb, ucapkanlah “Allahu akbar”
dan usahakan masuk ke dalam kolam. Jika meleset dari kolam, ulangi.Dan
Seusai melempar, putuskan talbiyah.
Mencukur Rambut/Tahallul Pertama
Seusai melempar, maka gundullah rambut kalian atau pendekkan/cukur
rata. Adapun wanita, maka potong rambut sendiri dengan gunting yang
dibawa seukuran 1 ruas jari.
Dengan ini berarti anda telah melakukan tahallul awal. Maka anda
sekarang boleh pakaian biasa, gunakan parfum, gunting kuku dan bulu,
dll. Namun Jimak dengan istri belum boleh !!
Menyembelih Kambing
Sembelihlah kambing pada tanggal 10 Dzulhijjah atau setelahnya pada hari-hari tasyriq (tanggal 11,12, dan 13 Dzulhijjah).
Dilarang keras menyembelih kambing sebelum tanggal 10 Dzulhijjah.
Barangsiapa yang menyembelih sebelum tgl tsb, maka sembelihannya tidak
sah, harus diganti, atau puasa 3 hari pada hari-hari tasyriq, dan 7 hari
di Indonesia.
Bagi petugas pembeli dan penyembelih kambing yang biasanya dijabat
oleh ketua kloter atau pembimbing, maka kami nasihatkan agar takut
kepada Allah jangan sampai menyembelih hadyu/kambingnya sebelum tgl
10.Jika kalian lakukan itu, maka kalian telah berdosa karena membuat
ibadah orang kurang paahalanya. Jika pengurus ambil keuntungan dari
kambing yang disembelih sebelum tgl 10 tersebut, maka ia telah memakan
harta orang dengan cara yang haram dan batil. Bertaqwalah kepada Allah
dan takut pada hari kalian akan diadili di padang Mahsyar !!
Menyembelih hewan korban bagi jama’ah haji tidaklah wajib, yang
wajib hari itu adalah menyembelih kambing yang memang wajib dilakukan
oleh haji tamattu’ atau qiron. Kambing ini disebut “hadyu”. Jangan
sampai tertipu dengan sebagian orang yang tidak takut kepada Allah yang
mewajibkan potong hewan korban di waktu itu, padahal tidak wajib karena
hanya semata-mata ingin meraih keuntungan yang banyak !!
Tawaf Ifadhoh
Setelah cukur dan memakai baju biasa, berangkatlah menuju Makkah untuk tawaf ifadhoh.
Lakukan tawaf sebagaimana waktu umrah sebanyak 7 putaran, lalu
sholat sunnat 2 raka’at di belakang maqom Ibrahim.Kemudian mengarahlah
ke kran-kran air Zamzam untuk minum sebanyak-banyak dan siram kepala.
Setelah itu kembali ke Hajar Aswad cium atau lambaikan tangan pada garis
lurus dengan Hajar Aswad.
Sa’i
Berikutnya anda menuju ke shofa dan lakukan amalan-amalan
sebagaimana telah dijelaskan pada “Tata Cara Umrah”, tadi di atas.
Usai 7 Putaran, maka anda dianggap telah bertahallul kedua, namun
tanpa bercukur lagi. Maka dengan ini anda dibolehkan melakukan jimak
dengan istri.
Tawaf Ifadhoh dan sa’I boleh dilakukan hari-hari tasyriq atau sisa
hari-hari haji lainnya selama Anda disana. Tapi lebih cepat lebih bagus.
Namun ingat, jangan sampai jimak sebelum lakukan 2 hal ini.
Mabit/Bermalam di Mina
Selesai tawaf Ifadhoh dan sa’I di Makkah,maka kembalilah ke Mina
untuk bermalam selama 2 atau 3 hari. Bermalam disana wajib.
Selama 3 hari di Mina, sholat Zhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya’
dikerjakan secara qoshor. Artinya dikerjakan Zhuhur dua raka’at pada
waktunya, Ashar 2 raka’at pada waktunya, dan Maghrib tetap pada
waktunya, serta Isya’ 2 raka’at pada waktunya.
Siang harinya tgl 11 setelah shalat zhuhur, berangkatlah ke 3
jumrah untuk melempar, dan ambil batu dimana saja sebanyak 21 biji.
Berikut anda berangkat ke tempat pelemparan, dan lemparlah 3 jumrah
tsb, yang dimulai dengan Jumrah Shughra dekat Masjid Khoif sebanyak 7
lemparan.
Di Jumrah Shughra ini, lakukan beberapa amalan berikut: 1- Ketika
melempar disini menghadaplah ke arah Jumrah dengan menjadikan Makkah
sebelah kirimu & Mina (lokasi perkemahan) sebelah kananmu, 2-
Lemparlah Jumrah shughra dengan batu kecil sambil ucapkan “Allahu akbar”
setiap kali melempar, 3-Carilah tempat sunyi untuk berdo’a disini
menghadap kiblat sambil angkat tangan.
Lalu anda menuju ke Jumrah Wustho (tengah) dan lakukanlah 3 amalan yang anda lakukan tadi di Jumrah Wustho.
Selanjutnya menuju ke Jumrah Kubro yg biasa disebut “Jumrah
Aqobah”, dan lakukan juga amalan disini yang anda lakukan di Jumrah
Shughro dan Wustho. Cuma disini anda tak dianjurkan berdoa. Tapi lansung
pergi !! Inilah yang dilakukan pada tgl 11.
Pada tgl 12 & 13 Dzulhijjah, lakukanlah saat itu apa yang anda lakukan pada tgl 11 tadi di atas.
Jika anda tergesa-gesa karena ada hajat, anda boleh tinggalkan Mina
pada tgl 12 Dzulhijjah. Ingat jangan sampai kedapatan waktu maghrib.
Jika kedapatan maghrib sementara masih di Mina, maka anda harus bermalam
lagi.
Jika anda selesai melempar tgl 13 Dzulhijjah-dan inilah yg afdhol-,
maka anda dianggap telah menyelesaikan ibadah haji. Semoga ibadah
hajinya ikhlash dan mabrur.
Tawaf Wada’/Tawaf Perpisahan
Tawaf wada’ hukumnya wajib dilakukan jika seseorang sudah hendak
bersafar meninggalkan Makkah. Kota kenangan dalam beribadah dan taat
kepada Allah. Semoga Allah masih perkenankan kita kembali lagi ke
Makkah.
Lakukanlah tawaf wada’ sebagaimana halnya tawaf ifadhoh dan tawaf umrah. Tapi dengan memakai pakaian biasa.
Jika anda ingin-sebelum keluar dari Masjidil, berdoalah di
Multazam, yaitu suatu tempat antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah.
Berdoa’alah disini banyak-banyak tanpa harus angkat tangan. Doa dengan
sungguh-sungguh sambil menempelkan dada, wajah, kedua lengan dan tangan
untuk mengingat akan kondisi kita di padang Mahsyar dan menunjukkan di
hadapan Allah akan kelemahan kita dan butuhnya kita kepada-Nya. Ini
merupakan sunnah. Namun jangan diyakini bahwa kita tempelkan badan kita
disitu karena ada berkahnya. Itu hanya sekedar menunjukkan perasaan
butuh dan rendah diri kita kepada Allah,serta sekedar ikuti sunnah.
Sebelum kembali, berilah kabar gembira keluarga di Indonesia. Lalu
sesampai di Indonesia, jangan langsung ke rumah, tapi ke masjid dulu
sholat sebagaimana sunnah Nabi –Shollallahu alaihi wasallam.
Demikian manasik yang bisa tuliskan disini menurut sunnah. Wallahu
a’lam. Semoga ini merupakan amal sholeh kami. Akhir doa kami,
alhamdulillah washollallahu alaih wasallam.