0 Comment
Dr. Muhammad AbdurRahman al-’Arifiy ialah seorang ulama terkenal dan seorang dosen dari Saudi Arabia. Beliau berasal dari Bani Khalid(Bani Makhzum) yang merupakan Bani dari Shahabat Nabi, Khalid bin Walid –radhiallahu ‘anhu-. Beliau lahir pada tahun 1970. Beliau lulus dari Universitas di Saudi dan menyandang gelar Ph.D. Disertasi S3 beliau ialah “Ara’ Shaykh al-Islam Ibn Taymiyya fi al-Sufiyya – Jam’ wa Dirasah” (Pandangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah tentang Tasawuf)
Saat ini, Dr ‘Arifi adalah pendiri & Pembesar berbagai organisasi Dakwah, serta menjadi komite penasehat mereka. Ia juga merupakan anggota dewan penasehat untuk banyak organisasi internasional. Selain sebagai dosen tamu di universitas-universitas Saudi & asing, beliau juga seorang Profesor di King Saud University di Riyadh. Beliau telah memberikan khutbah Jumat selama lebih dari dua puluh tahun di masjid-masjid yang berbeda di Arab Saudi. Saat ini, beliau menjadi khotib Jumat di masjid al-Bawaardi, yang merupakan masjid besar yang terletak di selatan Riyadh.
Dr Al-’Arifi cukup beruntung untuk menjadi murid dari Syaikh’ al-’Abd Aziz bin Baz selama lima belas sampai enam belas tahun, dan dari Syaikh Bin Bazz inilah beliau belajar Tafsir & Fiqih. Selama delapan tahun, beliau menuntut ilmu dari Dr ‘Abdullah al-Jibrin di bidang Tauhid. Guru lainnya adalah Syaikh ‘Abdullan bin Qu’ud, Syaikh AbdurRahman bin Nasir al-Barrak & ulama lainnya. Hubungannya dengan para ulama dari Madinah sudah sangat erat. Selama hari-harinya sebagai mahasiswa & sesudahnya, beliau belajar Fiqih dari para ulama di sana. beliau telah hafal Al-Qur’an dan dikenal baik bacaan nya. Beliau mengambil minat khusus dalam literatur Hadits & telah menerima sanad periwayatan hadits dari berbagai Ulama.
Dr. Muhammad al-’Arifiy sangat tampan dan punya kepribadian yang menarik, ketika mengisi sebuah acara di TV secara langsung, Dr Arifi menerima telepon dari seorang wanita yang meminta agar Dr Arifi tidak perlu datang dan tampil lagi dalam acara tersebut. Dr Arifi terkejut dan menanyakan alasannya. Wanita itu menjawab “Anda membuat fitnah.” Beliau kembali bertanya bagaimana? Wanita itu mengatakan bahwa fitnahnya bukan pada hal yang disampaikan oleh Dr Arifi, tetapi pada penampilan beliau(yang ganteng dan membuat wanita terfitnah). Dr Arifi tersipu malu, kemudian beliau tertawa.

Posting Komentar Blogger

 
Top