Resensi Buku Matahari Mengelilingi Bumi
Manakah yang Lebih Tepat ?
Judul : Matahari Mengelilingi Bumi
Penulis : Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf
Penerbit : Pustaka Al Furqon, 2006
Tebal : 185
Matahari mengelilingi bumi adalah
sebuah buku pengetahuan yang ditulis oleh Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif
Abu Yusuf. Buku ini akan membahas dari segi islam apakah apakah teori
bumi mengelilingi matahari benar atau justru sebaliknya.
Di zaman Yunani Kuno, seorang bernama Pythagoras mengemukakan teori heliosentris yang menyatakan bahwa matahari sebagai pusat tata surya dan bumi bergerak mengelilinginya.
Namun teori
tersebut dibantah oleh Aristoteles yang berpendapat bahwa bumilah yang
menjadi pusat tata surya dan matahari yang mengelilingi bumi
(geosentris).
Teori geosentris dianut cukup lama kurang lebih 15 abad lamanya. Setelah 15 abad berlalu munculah Nicolaus Copernicus yang menyempurnakan teori heliosentris dan mematahkan teori sebelumnya. Teori inilah yang dianut masyarakat hingga kini.
Tetapi apabila dilihat dari
segi islam yang diperkuat dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al
Quran tidak setuju dengan teori heliosentris.
Berdasarkan QS. Fathir : 141 yang artinya ”Sesungguhnya
Allah menahan langit dan bumi supaya jangan bergesar, dan sungguh jika
keduanya akan bergeser, tidak ada seorang pun yang dapat menahan
keduanya selain Allah”.
Ayat ini menurut ahli tafsir menunjukkan bahwa bumi itu tidak bergerak.
Selain itu banyak ayat-ayat Al Quran
yang menerangkan hal yang sama, diantaranya, QS. Ar Rum : 25, QS. Al
Baqarah : 20, QS. Al Hajj: 65, QS. An Naml : 61, dan QS An Nahl : 15.
Karena bumi tidak bergerak secara otomatis berarti mataharilah yang mengitari bumi, bukan sebaliknya.
”Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur dan menenggelamkannya dari barat” (QS. Al Baqarah : 258).
Dalam ayat ini jelas diterangkan bahwa mataharilah yang mengelilingi bumi.
Selain para ahli tafsir, ulama-ulama
terkemuka juga mengatakan demikian, sebut saja Imam Abdul Qahir al
Baghdadi Al Isfirayini yang mengatakan ”Ahlus
Sunnah sepakat atas tetap dan tenangnya bumi, dan bumi itu hanya
bergerak kalau terjadi sesuatu misalnya gempa atau lainnya. Selain itu ada pula Imam Al Qurthubi dan Ibnu Hazm yang mengatakan hal yang sama.
Bukan hanya teori heliosentris yang
bertentangan dengan Quran, ada pula teori bigbang (dentuman besar) yang
mengatakan bahwa, sebuah titik massa kecil yang meledak dengan keras
sebagai akibat dari reaksi inti kemudian berserah dan mengembang dari
pusat ledakan yang mana proses sejak waktu ledakan itu sampai ke jagat
raya seperti sekarang ini adalah limabelas milyar tahun.
Namun untuk kesekian kalinya teori tersebut disangkal dengan ayat yang artinya,
”Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari dan ’Arsy-Nya di atas air” (QS. Hud : 7).
Manakah yang lebih tepat antara teori heliosentris yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh besar dunia, ataukah geosentris yang mengacu pada Al Quran ? Semua tergantung pendirian dan kepercayaan anda masing-masing.
Buku ini mengajak kita untuk menelaah
dan mengkaji kembali teori-teori yang telah sebelumnya, alhasil buku ini
dapat menambah pengetahuan kita sebagai pembacanya. Namun dalam buku
ini terkesan menghujat agama lain selain islam, sehingga harus dibaca
oleh orang-orang yang tepat (kaum muslim) agar tidak terjadi kekeliruan.
Walaupun banyak terdapat
terjemahan-terjemahan dari Al Quran, Penyajian bahasa dalam buku ini
cukup bisa dimengerti, sebab terjemahan tersebut dijelaskan kembali
dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti oleh penulis.
Setelah membacanya saya menyimpulkan
bahwa BUKU ini layak untuk dibaca khususnya bagi umat muslim karena di
dalamnya banyak sekali dalil-dalil yang diambil dari ayat Al quran.
Sudah berabad-abad diajarkan di semua bangku pendidikan, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, bahwa bumi bergerak mengelilingi matahari sekali dalam setahun, dan bumi juga berputar sekali dalam sehari semalam yang mengakibatkan seakan-akan matahari bergerak dari timur ke barat setiap harinya.Apakah ini sebuah kebenaran yang mesti kita yakini ataukah kita selama ini berada dalam sebuah kebohongan ilmiah? Apakah memang bumi yang mengelilingi matahari ataukah malah sebaliknya bahwa bumi adalah pusat jagat raya sedangkan semua benda langit -termasuk matahari- mengelilingi bumi?
Buku ini menyikap kabut tebal yang sudah sekian lama menutupi sinar kebenaran yang terpancar dari al-Qur’an, as-Sunnah serta ucapan para ulama salaf.
Bacalah dan renungkanlah, semoga Allah Ta’ala menunjukkan kita kepada jalan yang lurus.
Sebagian Pembahasan:
Bab 1: Kewajiban Tunduk Kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya
Bab 2: Akal Sehat Tidak Akan Bertentangan Dengan Nash yang Shahih dan Sharih
Bab 3: Realiti Tidak Akan Bertentangan Dengan Nash yang Shahih dan Sharih
Bab 4: Bumi dan Langit Bulat
Bab 5: Matahari Mengelilingi Bumi, Sebuah Kepastian al-Qur’an dan as-Sunnah serta Kesepakatan Para Ulama
Bab 6: Jangan pertahankan teori bumi mengelilingi matahari!
Bab 7: Syubuhat dan Bantahannya
Bab 8: Sebuah Nasehat Bagi yang Masih Punya Hati
Posting Komentar Blogger Facebook