2 Comment

Gotak Gatik Gatuk,..illuminati radio rodja ,kelucuan web pembenci sunnah rasulullah

Klarifikasi dari situs tsb:
1. Logo rodja di gotak-gatik agar gatuk dengan logo mata satu,padahal hakikatnya logo di bulatan tersebut hanya kombinasi antara huruf “r’ dan huruf “ro” bahasa arab
2. Frekwensi 756 khz adalah frekwensi yg ditentukan oleh ISR (izin Siaran Radio ) dan IPP yang dikeluarkan oleh pemerintah,
Tidak ada keinginan dari Radio Rodja secara khusus menduduki freekwensi 756 khz agar cocok dgn kode-kode tertentu,
Sebagaimana yg diotak-atik dlm situs tersebut,sebelum mendapat frekwensi 756 khz Radio Rodja AM dalam proses pendiriannya pernah memakai frekwensi lain.
situs penyebar kebohongan dari web suara-muslim.com
sumber tulisan dari status facebookaswaja center grup
Gambar diatas merupakan gambar bagian bawah web suara-muslim.com , lihat link yang ada di tulisan tersebut, salah satunya merupakan web penyebar kesyirikan dan kebidahan, sarkub ,
Mungkin kalau modalnya gotak gatik gatuk, maka kandang ayam seperti ini pun tidak lepas dari konspirasi yahudi juga,. silahkan lihat,..
Kandang Ayam YahudiLucu sekali bukan, silahkan baca ulasannya disini :http://cirebon-cyber4rt.blogspot.com/2012/08/kandang-ayam-mempunyai-simbol-zionis.html?m=1
PENYAMARAN WEBSITE SUARA MUSLIM TERBONGKAR Banyak orang yang mengikuti website – website Islam, mereka belajar dan mengambil faidah dari nya, baik berupa berita maupun yang lain nya.
Sayang nya, tinggi nya semanga dan kurang nya ilmu yang dimiliki, membuat seseorang menyerap seluruh apa yang dia baca tanpa penyaringan.
Mereka menyebarkan berita dari satu website ke website lain nya, tanpa bertanya kepada pihak yang terkait lain nya.
Satu lagi, website penebar fitnah. Suara Muslim. Dengan postingan nya
http://www.suara-muslim.com/2013/06/skandal-illuminati-radio-rodja.html

ini telah membuka siapa mereka sebenarnya. Sangat banyak sekali fitnah yang disebarkan melalui website ini. Mulai dari fitnah terhadap para Ulama Besar di Arab Saudi, sampai tentang Radio Rodja.
Ilmu mereka tidak ada, hanya ilmu COK GALI COK, DIGALI – GALI COCOK. Hanya sebatas mencocokan ini dengan itu, diatas dasar prasangka buruk terhadap saudara nya sesama Muslim.
Pihak Rodja al-Akh Dian Abu Abdurahman Fawwaz hafizhahullah mengatakan :
klarifikasi dari situs tsb:
1. logo rodja di gotak-gatik agar gatuk dengan logo mata satu,padahal hakikatnya logo di bulatan tersebut hanya kombinasi antara huruf “r’ dan huruf “ro” bahasa arab
2. frekwensi 756 khz adalah frekwensi yg ditentukan oleh ISR (izin Siaran Radio ) dan IPP yang dikeluarkan oleh pemerintah,tdk ada keinginan dari radio rodja secara khusus menduduki freekwensi 756 khz agar cocok dgn kode-kode tertentu, sebagaimana yg diotak-atik dlm situs tersebut,sebelum mendapat frekwensi 756 khz Radio Rodja AM dalam proses pendiriannya pernah memakai frekwensi lain.
—oOo—
Radio Rodja Dalam Pandangan Para Ulama
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh.
Alhamdulillah, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, kepada keluarga beliau, sahabat beliau dan orang yang mengikuti beliau dengan baik sampai akhir zaman.
Amma ba’du :
Radio Rodja adalah Radio Dakwah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Radio ini di isi oleh Ustadz – Ustadz yang berkompeten di bidang nya, dari lulusan Universitas Islam Madinah, lulusan LIPIA dan lain nya.
Radio ini telah memberikan manfaat yang luas terkhusus kaum muslimin yang sulit menjangkau majelis ilmu, mereka bisa belajar melalui radio ini. Dibalik keberhasilan ini, ada beberapa kelompok yang hasad terhadap Radio ini. Mereka hanyalah para pencela, yang berpakaian seolah-olah seperti Ulama, padahal akhlak mereka jauh dari akhlak Ulama.
Mereka dengan mudah menyebarkan fitnah, tuduhan dan cacian terhadap radio rodja. Sehingga banyak masyarakat umum bingung, dengan keadaan radio ini, akibat fitnah dan tuduhan keji yang mereka lontarkan. Semoga Allah memberi hidayah kepada mereka. Dan semoga Allah memperlihatkan yang benar itu benar, dan yang salah itu salah.
Mudah-mudahan artikel yang singkat ini yang berjudul “Radio Rodja Didalam Pandangan Ulama” yang kami tulis dari rekaman para Ulama yang pernah mengisi kajian di Radio Rodja. Semoga artikel ini bermanfaat bagi mereka, bagi kaum muslimin yang sedang bingung tentang keadaan radio ini, dan bagi penulis tentunya. Semoga menjadi amal kebaikan bagi kami. Aamiin.
Berikut perkataan para Ulama –semoga Allah menjaga mereka- :
Syaikh DR.Sulaiman bin Saliimullah ar-Ruhaily hafizhullah (Dosen Jurusan Ushul Fiqih Fak Syariah di Universitas Islam Madinah), didalam sambutan nya beliau berkata :
“Segalapuji bagi Allah yang telah menghalalkan yang baik-baik dan yang telah mengharamkan yang buruk-buruk. Dia pula yang melindungi kita dari hawa nafsu dan syahwat. Tidak ada Sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang menghidupkan dan yang mematikan dan kita juga bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam yang datang kepada kita dengan membawa keterangan, bahwa beliau adalah seorang Rasul.
Kita mendapatkan bahwasanya sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala menyelamatkan kita dari segala macam hal-hal yang membinasakan kita dan bahwasanya kita juga berusaha memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dengan nama Allah dan sifat Nya, sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala telah memalingkan kita dari segala macam hal-hal yang membuat Allah murka kepada kita. Maka kita pun berusaha untuk mencari hal-hal yang membuat Allah ridha. Maka sebagaimana juga kita mendengarkan kepada Radio ini, semoga Allah memberkahinya. Maka saya memohon, agar Allah Subhanahu wa ta’ala memalingkan dari segala macam keburukan.”
Diakhir kajian Syaikh berkata :
“Dan penutupan dari saya adalah bahwa saya bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, memuji Allah Subhanahu wa ta’ala diatas nikmat yang Allah berikan kepada kita ini. Demikian seperti hal nya Radio ini, yang begitu berusaha bersungguh-sungguh untuk menyebarkan kepada manusia kebaikan, bersungguh-sungguh untuk mengajak manusia kepada sunnah dan merealisasikan tauhid. Maka Aku mohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, agar Allah senantiasa membantu kita semua nya untuk selalu senantiasa meniti jalan yang Allah selalu bentangkan ini.”
[Rekaman Kajian Bahaya Fitnah Syahwat, Syaikh DR.Sulaiman bin Saliimullah ar-Ruhaily]
Syaikh Prof. DR.Muhammad bin Abdurrahman Al-Khumais hafizhullah (Guru Besar Aqidah pada Program Pasca Sarjana Universitas Islam Muhammad bin Su’ud di Riyadh-Saudi Arabia) diawal kajian beliau berkata :
“Amma ba’du : sesungguhnya ini adalah saat-saat yang diberkahi. Dimana aku bisa mengunjungi radio ini. Dan yang membuat aku bahagia juga, bahwa aku bisa mengunjungi negeri ini. Yang merupakan negeri islam yang paling besar. Kami memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, agar Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan tambahan kepada penduduk negeri ini dengan kebaikan, keberkahan dan tambahan pengetahuan tentang ke islaman.
[Rekaman Kajian Syirik Pembatal Keislaman (Pembatal – Pembatal Keislaman Menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah), Syaikh Muhammad al-Khumais]
—oOo—
Syaikh DR.Sholeh Sa’ad as-Suhaimi hafizhullah (Dosen Fakultas Ushuluddin pada Program Pasca Sarjana Universitas Islam Madinah – Saudi Arabia dan Pengajar di Masjid Nabawi Madinah) diakhir kajian beliau berkata :
“Jazakallahu khairan, semoga Allah memberikan manfaat dengan radio ini kepada kaum muslimin dan kepada islam itu sendiri.”
[Rekaman Kajian Tujuh Golongan yang Mendapat Naungan, Syaikh DR.Sholeh Sa’ad as-Suhaimi]
—oOo—
Syaikh Prof. DR. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr (Guru Besar Aqidah di Universitas Islam Madinah dan Pengajar tetap di Masjid Nabawi) diawal kajian Syaikh berkata :
“Untuk mengamalkan hadits Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam : “Tidaklah seseorang itu bersyukur kepada Allah kalau tidak bersyukur (berterima kasih) kepada manusia”
Terima kasih kepada al-akhi Fawwaz dan kawan – kawan yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa mengisi kajian di radio rodja. Semoga Allah memberkahi mereka dan memberkahi orang-orang yang memudahkan acara ini.” [Rekaman Kajian Syarah Hadits Niat, Syaikh Prof.DR.Abdur Razzaq al-Badr]
Syaikh Abdurrazaq juga berkata didalam kajian Sebab-Sebab Datangnya Kebahagiaan di Masjid Istiqlal, beliau berkata didalam sambutan nya :
“Kaum muslimin sekalian, ini merupakan waktu yang penuh barakah. Kita berkumpul pada saat ini di masjid istiqlal, yang insya Allah, Allah berikan untuk masjid ini. Dan semoga Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan pahala dan ganjaran kepada pengurus masjid ini yang telah memberikan kesempatan bagi kita untuk berkumpul dalam rangka menuntut ilmu berkerjasama dengan radio rodja. Oleh karena itu semoga Allah Subhanahu wa ta’ala, memberkahi kru radio rodja dan pengurus masjid ini dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi taufik kepada kita semua.”
Pujian dan ucapan Syaikh Abdurrazzaq tentang radio rodja sangat banyak sekali. Silahkan dengar sendiri di rekam-rekaman kajian beliau, insya Allah akan ditemukan, pujian dan sanjungan Syaikh terhadap Radio Rodja, dan bahkan beliau rutin mengisi kajian di Radio Rodja, ini menunjukkan Radio ini berjalan diatas manhaj ahlus sunnah wal jama’ah, bukan seperti yang para pencela itu tuduhkan terhadap radio ini. Semoga Allah memberi hidayah kepada para pencela, dan menjaga kita dari perkataan mereka yang rusak dan tuduhan mereka yang kotor. Semoga Allah memperbaiki mereka dan memperbaiki orang seperti mereka.
Terakhir, semoga Allah merahmati mu, maka berhati-hatilah wahai saudara ku.
Semoga Allah menjaga kita semua dari fitnah dan tuduhan yang keji. Aamiin.
Jambi, 11-10-2011
Prima Ibnu Firdaus Roni al-Mirluny (Abu Abdillah)


***********************************************************************************



tambahan notes

bantahan dari radio sunnah RODJA 756 AM

Bismillahirrahmanirrahiim,.....

Saat ini disebarkan diberbagai situs dan jejaring sosial gambar logo, tag line dan frekwensi Radio Rodja yang di otak atik tanpa ilmu dan landasan syari'at sama sekali,berikut sedikit bantahannya:

1. Kata RODJA adalah singkatan dari Radio Dakwah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah bukan dari kata dalam suku gothic [Bavaria] sebagaimana yang dituduhkan,bahkan kami baru tahu ada suku ghotic dari artikel tsb apalagi memakai sebuah kata dari bahasa mereka.

2. logo rodja diputar ke derajat tertentu agar sesuai dengan logo mata satu, padahal sebenarnya logo tersebut adalah kombinasi antara huruf "r' dan huruf "ro" bahasa arab.

3. Tag-line radio RODJA : ‘menebar cahaya sunnah’.
Mengapa memilih kata “cahaya” ? kami tegaskan bukan berasal dari bahasa latin illuminatus atau ILLUMINATI akan tetapi kata cahaya tersebut diambil dari bahasa arab "An Nuur" yang berarti cahaya, dalam Al Qur'an ada Surat An Nuur, silahkan buka ayat ke 35 dalam surat tersebut,ada kalimat نار نور على نور , yang artinya Cahaya diatas cahaya, penjelasan sebagian ulama yang dimaksud adalah cahaya Al Qur'an dan cahaya iman.
Cahaya memiliki sifat menerangi, dan setiap muslim meyakini bahwa Al Qur'an adalah wahyu Allah ta'ala yang menjadi penerang dan pedoman serta bimbingan setiap muslim, selain Al Qur'an setiap Muslim juga meyakini bahwa As Sunnah merupakan penerang yang menjelaskan Al Qur'an, inilah 2 sumber hukum Islam yang menjadi penerang dalam kehidupan setiap muslim didunia dan akhirat. dalam upaya untuk menyebarkan cahaya Al Qur'an dan Sunnahlah Radio Rodja didirikan sehingga dijadikan tag-line "menebar Cahaya Sunnah" .
Bagi pembaca yang cerdas dan diberikan kebeningan hati tentunya bertanya,..mengapa hanya kata "cahaya' yang diotak-atik ? mengapa kata Sunnah tidak ditoleh sama sekali ? ini menunjukan bahwa pembuat artikel tersebut tidak memiliki perhatian sedikitpun terhadap kata "Sunnah" yang memiliki kedudukan mulia dalam syari'at Islam tersebut dan karena memang akan sulit mengotak-atik kata "sunnah" jika menggunakan sumber rujukan orang-orang kafir sebagaimana kebiasan penulis artikel tersebut.

4. artikel tersebut berusaha mencocokan frekwensi 756 mencocoki kode-kode tertentu yang memiliki makna terselubung sebagai “ ideologi rasa benci" ,maka kami katakan bahwa : frekwensi 756 khz adalah frekwensi yg ditentukan oleh pemerintah melalui ISR (izin Siaran Radio ) dan IPP (Izin Penyelenggaraan penyiaran), tdk ada upaya dan keinginan dari radio rodja secara khusus memakai frekwensi 756 khz sehingga dimaknai oleh artikel tersebut sebagai "ideologo rasa benci",metode pencocokan dengan huruf-huruf yahudi yang mereka gunakan menunjukan penulis artikel tersebut lebih percaya kepada sumber nukilan dari yahudi,sebuah kontradiksi yang cocok dengan peribahasa "maling teriak maling"

demikian sedikit klarifikasi yang kami sampaikan,semoga Allah ta'ala menjauhkan kaum muslimin dari fitnah dan makar untuk menjauhkan ummat dari dakwah Tauhid dan Sunnah..aamiin

Posting Komentar Blogger

  1. Awas Fitnah Syiah Laknatullah Yang Ingin Memecah Belah Umat Ahlusunnah. Syiah Sudah Mulai Berani Melakukan Fitnah & Makar Di Indonesia. Kita Harus Sikat Habis Syiah Sesat Dibumi Indonesia Tercinta.

    BalasHapus

 
Top