- Orang
Yahudi mengatakan yang layak memegang kekuasaan adalah keluarga Dawud.
Sedangkan kata Syi'ah; tidak layak menduduki imamah (kekuasaan) kecuali
anak turun 'Ali bin Abi Thalib (Ahlul Bait).
- Orang
Yahudi meyakini tidak ada jihad di jalan Allah sehingga al-Masih
Ad-Dajjal keluar dan membawa pedang yang diturunkan di tangan dari
langit. Sedangkan orang Syi'ah berkeyakinan tidak ada jihad di jalan
Allah sehingga Imam Mahdi (Imam kedua belas mereka) keluar dan ada yang
mengomando dari langit.
- Orang
Yahudi mengakhirkan shalat sampai munculnya bintang-bintang. Sedangkan
orang Syi'ah Rafidlah mengakhirkan shalat Maghrib sampai munculnya
bintang-bintang.
- Mereka menyimpangkan dan merubah kitab Taurat. Sedangkan Rafidlah menyimpangkan dan merubah kitab suci Al-Qur'an.
- Dalam
Syari'at Yahudi, wanita yang ditalak (cerai) tidak memiliki 'iddah.
Begitu juga yang diterapkan orang Syi'ah dalam nikah mut'ah.
- Orang Yahudi tidak murni dalam mengucapkan salam kepada kaum mukminin, yaitu dengan as-sam 'alaikum
(kematian atas kalian). Begitu juga perilaku Syi'ah Rafidlah terhadap
kaum mukminin selain golongan mereka, khususnya Ahlus Sunnah.
- Orang
Yahudi mengharamkan ikan yang tidak bersisik dan belut. Mereka juga
mengharamkan kelinci (mermut), kancil, limpa dan biawak. Begitu juga
golongan Syi'ah Rafidlah mengharamkan semua itu.
- Orang Yahudi mengingkari bolehnya mengusap khuf (kaos kaki/sepatu slop) dalam bersuci. Begitu juga Rafidlah.
- Orang
Yahudi menghalalkan harta seluruh manusia selain golongan mereka, boleh
menipu mereka dan menghalalkan darah mereka. Begitu juga Syi'ah Rafidlah
terhadap golongan selain mereka, khususnya terhadap Ahlu Sunnah.
- Orang
Yahudi membenci Malaikat Jibril 'alaihis salam. Mereka mengatakan: "ia
musuh kami dari golongan Malaikat." Sedangkan golongan Syi'ah Rafidlah
mengatakan malaikat Jibril 'alaihis salam telah salah alamat ketika menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, yang seharusnya disampaikan kepada Ali bin Abi Thalib.
- Orang
Yahudi tidak mengakui thalaq wanita kecuali di kala haid. Begitu juga
Rafidlah mengakui thalaq (perceraian) ketika si wanita dalam keadaan
haid.
- Yahudi
tidak memberikan mahar bagi pasangan wanita mereka, mereka hanya
memberikan mata' pada mereka. Seperti itulah perilaku Rafidlah dalam
nikah mut'ah.
- Mereka sedikit menceng dari kiblat dan mengangguk-angguk dalam shalat. Begitu juga Syi'ah Rafidlah.
- Orang
yahudi dibenarkan menipu orang kafir (selain golongan mereka), kalau
perlu bersikap bersikap munafik (dua muka) terhadap mereka. Begitu juga
orang Yahudi yang murtad akan diperlakukan seperti orang kafir, kecuali
jika dilakukan hanya untuk berpura-pura (taqiyyah) saja untuk
mengelabuhi orang lain. Itulah konsep ajaran taqiyyah Syi'ah Rafidlah.
Orang Yahudi menghalalkan harta seluruh manusia selain golongan mereka, boleh menipu mereka dan menghalalkan darah mereka.Begitu juga Syi'ah Rafidlah terhadap golongan selain mereka, khususnya terhadap Ahlu Sunnah.
Posting Komentar Blogger Facebook