Islam adalah ajaran yang lengkap dan sempurna. Segala permasalahan
demi kemaslahatan manusia untuk kehidupan mereka di dunia dan akhirat
telah diuraikan secara utuh dan sempurna. Berikut ini dipaparkan
sebagian dalil dari Al Quran dan As Sunnah yang menunjukkan kesempurnaan
tersebut.
1. Dalil-dalil AL-QUR’ANUL KARIM
Allah Ta’ala berfirman dalam Kitab-Nya yang mulia:
“Pada hari ini, Aku sempurnakan bagi kamu agama kamu, dan Aku cukupkan ni’mat-Ku kepadamu, dan Aku ridla Islam jadi agamamu..” (QS, Al Maidah 3.)
Ibnu Katsir rahimahullahu Ta’ala mengatakan: ”Ini adalah ni’mat
Allah Ta’ala paling besar terhadap ummat ini, di mana Allah Ta’ala telah
menyempurnakan agama mereka, sehingga tidak lagi membutuhkan agama yang
lain, dan tidak pula memerlukan Nabi selain Nabi mereka Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam. Karena itulah Allah Ta’ala
mengutus beliau sebagai penutup para Nabi dan mengutusnya kepada seluruh
manusia dan jin. Tidak ada sesuatu yang halal kecuali apa yang
dihalalkannya. Tidak ada perkara yang haram melainkan apa yang
diharamkannya. Dan tidak ada agama (yang benar) kecuali apa yang
disyari’atkannya. Semua berita yang disampaikannya adalah benar dan
pasti. Bukan dusta dan pertentangan ( Ibnu Katsir 2/13.)
Demikian pula dalam firman Allah Ta’ala lainnya :
“Tidaklah ada yang Kami lewatkan dalam Kitab ini sedikitpun….” (QS, Al An’am 38.)
“Dan telah Kami turunkan kepadamu
sebuah Kitab sebagai penjelas segala sesuatu, petunjuk, rahmat dan
berita gembira bagi kaum muslimin..” (QS, An Nahl 89)
“Dan segala sesuatu telah Kami terangkan secara terperinci..” (QS, Al Isra` 12)
2. Dalil-dalil SUNNAH AN-NABAWIYAH
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (1/16), Ahmad (4/126), Al Hakim
(1/175), Ath Thabrani dalam Mu’jamul Kabir (18/247), dishahihkan oleh
Syaikh Al Albani dalam takhrij As Sunnah karya Ibnu Abi ‘Ashim (hal 19)
dari hadits ‘Irbadl bin Sariyah radliyallahu ‘anhu, bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda:
“Sungguh, aku tinggalkan kalian di atas
yang putih bersih, malamnya seperti siangnya. Tidak akan menyimpang
daripadanya sepeninggalku kecuali orang yang celaka.”
Diriwayatkan oleh Imam Muslim (3/1472, 1844), An Nasai dalam Al
Kubra (4/431), Ibnu Majah (2/2956), dan Al Baihaqi (8/169), dari hadits
‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash radliyallahu ‘anhuma dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam, beliau bersabda:
“Sesungguhnya tidak seorangpun dari
Nabi yang datang sebelumku melainkan wajib atasnya menunjukkan ummatnya
kebaikan yang diketahuinya dan memperingatkan mereka dari kejahatan yang
diketahuinya.”
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (5/152), Ath Thabrani (2/354) (Al
Haitsami mengatakan rawi-rawi Thabrani rawi yang shahih kecuali Muhammad
bin ‘Abdullah bin Yazid Al Muqri, dia tsiqah (terpercaya), sedangkan
dalam musnad Ahmad ada rawi yang tidak disebutkan namanya. (Majma’uz
Zawaid 8/264)), bahwa dari Abu Dzar radliyallahu ‘anhu, katanya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala
alihi wa sallam telah wafat. Dan tidak ada seekor burungpun yang
mengepakkan sayapnya di angkasa melainkan telah beliau terangkan kepada
kami ilmunya.”
Diriwayatkan oleh Imam Muslim (1/223,262), At Tirmidzi (1/16,24), An
Nasai (1/40, 72), Abu Daud (1/3,7), Ibnu Majah (1/15,115) dari Salman
Al Farisi radliyallahu ‘anhu, katanya:
“Seorang musyrik berkata kepadanya
sambil mengejek:”Sungguh, saya lihat Shahabat kalian ini (Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam) mengajarkan segala-galanya
kepada kalian sampai urusan buang air besar?” Salman mengatakan:”Betul.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam memerintahkan
kami agar tidak menghadap kiblat (Ka’bah) atau memunggunginya ketika
buang air besar, dan agar kami jangan istinja` (cebok) dengan tangan
kanan, serta agar kami mencukupkan dengan tiga buah batu (istijmar)
tidak dengan tulang dan kotoran hewan yang kering.” (Redaksi hadits dari Ibnu Majah)
Diriwayatkan oleh Al Baghawi (Syarhus Sunnah 14/303-305), dari Zaid
Al Yami dan ‘Abdul Malik bin ‘Umair dari Ibnu Mas’ud radliyallahu ‘anhu,
katanya:”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam
bersabda:
“Wahai manusia, tidak ada satupun yang
mendekatkan kalian kepada surga dan menjauhkan kalian dari neraka
melainkan telah aku perintahkan kepada kalian. Dan tidak ada satupun
yang mendekatkan kalian kepada neraka dan menjauhkan kalian dari surga
melainkan telah aku larang kalian daripadanya..”
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari (Al Fath 6/2739), dari Masruq dari
‘Aisyah radliyallahu ‘anha, katanya:”Siapa yang mengatakan kepadamu
bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam
menyembunyikan sesuatu dari wahyu Allah Ta’ala, maka janganlah kamu
percayai, karena sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman:
“Wahai Rasul. Sampaikanlah apa yang
diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Kalau tidak kamu kerjakan, berarti kamu
tidak menyampaikan risalah-Nya..” (QS, Al Maidah 67.)
Diriwayatkan oleh Imam Muslim (1/160), dari ‘Aisyah,
katanya:”Seandainya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam
menyembunyikan sesuatu yang diturunkan oleh Allah kepadanya, tentunya
akan dia sembunyikan ayat ini:
“Dan ingatlah ketika kamu mengatakan
kepada orang yang telah Allah melimpahkan keni’matan kepadanya dan kamu
(juga) memberi ni’mat kepadanya: “Tahanlah isterimu, dan bertakwalah
kepada Allah.” Kamu sembunyikan dalam dirimu apa yang Allah akan
menampakkannya. Kamu takut kepada (omongan) manusia, padahal Allah yang
lebih berhak kamu takut kepada-Nya.” (QS, Al Ahzab 37.)
3. Penjelasan PARA ‘ULAMA
Ibnul Majisyun mengatakan: “Saya pernah mendengar Imam Malik
berkata: “Siapa yang melakukan suatu kebid’ahan dan dianggapnya baik,
berarti dia menuduh Muhammad shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam
telah mengkhianati risalah. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman:
“Pada hari ini, Aku sempurnakan bagi kamu agama kamu, dan Aku cukupkan ni’mat-Ku kepadamu, dan Aku ridla Islam jadi agamamu..” (QS, Al Maidah:3.10)
Maka apapun yang pada saat itu bukan ajaran agama, maka pada hari ini juga bukan ajaran agama.”
sumber: DALIL-DALIL KESEMPURNAAN SYARI’AT ISLAM, ditulis oleh Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Hafizhahullah
Posting Komentar Blogger Facebook