0 Comment
Syeikh Wahid Abdussalam Bali menyebutkan beberapa ciri khas dan perilaku dukun. Jika ciri-ciri tersebut ada pada seorang tabib, maka dia adalah dukun. Meskipun beberapa ciri yang beliau sebutkan di bawah ini ada yang khas timur tengah, tapi tidak sedikit memiliki modus sama. Atau hanya berbeda sedikit coraknya dengan dukun di negeri ini.
Diantara cirinya adalah :
  1. Bertanya kepada pasien tentang namanya dan nama ibunya (kecuali data pasien untuk keperluan administrasi, atau yang terkait dengan riwayat penyakit-pen)
  2. Mengambil salah satu benda bekas pakai penderita, seperti kain, tutup kepala, sapu tangan dan semisalnya.
  3. Kadang-kadang meminta binatang dengan ciri-ciri khusus untuk disembelih tanpa menyebut nama ALLAH. Kadang-kadang juga mengoleskan darah ke bagian tubuh yang sakit, atau melemparkannya ke tempat yang sepi (dukun di Jawa biasanya meletakkan sembelihan sesaji itu di bawah jembatan, di bawah pohon besar, di perempatan jalan dan tempat-tempat yang dianggap angker-pen)
  4. Menulis rajah-rajah tertentu.
  5. Membaca mantera-mantera yang (sebagian atau seluruhnya) tidak bisa dipahami maknanya.
  6. Memberi rajah berupa segi empat yang di sana tertulis beberapa huruf atau angka.
  7. Menyuruh penderita untuk menyepi selama masa tertentu di kamar yang tidak terkena sinar matahari ( di sini dikenal dengan puasa pati geni)
  8. Kadang-kadang melarang pasien menyentuh air selama masa tertentu, biasanya selama empat puluh hari.
  9. Membekali pasien dengan benda-benda yang harus dikubur di tanah.
  10. Membekali penderita kertas-kertas untuk dibakar supaya berasap.
  11. Berkomat-kamit membaca sesuatu yang tidak dipahami maknanya.
Sumber: thibbun.com

Posting Komentar Blogger

 
Top