0 Comment
PALESTINA (KabarDuniaIslam) - Kerudung di kepalanya adalah satu-satunya penghalang untuk memperoleh ketenaran sebagai seorang wanita paling tua yang dicatat dalam Guinness World Records (GWR), otoritas pemecahan rekor yang mendunia.

Seorang muslimah warga negara Palestina berumur 124 tahun, Maryam Hamdan Ammash, anaknya dan cucunya menolak bertemu dengan tim GWR yang memintanya untuk mencatatkan namanya sebagai wanita paling tua, dengan syarat Maryam mau melepaskan hijabnya dan tampil di depan televisi.

Keluarga Maryam mengatakan bahwa Maryam, yang telah melaksanakan haji sebanyak lima kali dan sepuluh kali umrah ini, menolak melakukan dosa besar dengan melepas hijabnya dimana popularitas telah terjamin dan namanya akan abadi dalam GWR.

“Kami sekeluarga telah mendiskusikan hal ini dengan serius, nenek Maryam dapat dengan mudah mengalahkan Jeanne Louise Calment, wanita Perancis berumur 122 setengah tahun dan paling tua yang pernah hidup yang tercatat dalam GWR. Tim Guinness telah mengunjungi Maryam akhir Maret tahu lalu,” ungkap Mahdi Helmi Ammash, seorang cucu Maryam saat diinterview harian Gulf News.

“Dilengkapi dengan dokumen resmi, termasuk sertifikat lahir, kartu identitas dan dokumen lain, kami sekeluarga tidak akan menyerahkan hak nenek kami untuk mencatatkan namanya dalam GWR sebagai wanita paling tua yang pernah hidup, bahkan kami tidak akan lakukan itu setelah kematiannya,” lanjut Mahdi.

Maryam meninggal pada Sabtu (02/02) lalu setelah hidup selama 124 tahun dan sejumlah orang dari seluruh dunia menghadiri pemakamannya dan ungkapan kedukaan terus berlangsung di desa tempat tinggalnya, Jisr Al Zarqa'a, dekat Haifa.

Maryam memiliki sertifikat lahir Turki dan kartu identitas yang menyatakan dengan jelas bahwa ia lahir pada tahun 1888, tanpa keraguan Maryam adalah wanita paling tua di dunia.

“Tidak ada keraguan mengenai hal itu, dan semua pejabat yang mengunjungi nenek Maryam telah mengkonfirmasinya, dan disaksikan oleh seluruh keluarga,” ungkap Mahdi.

Maryam memiliki sepuluh anak, yang termuda telah meninggal beberapa waktu lalu. Dari empat anak laki dan lima anak perempuan, Maryam memiliki ratusan keturunan, diperkirakan sekitar 600 orang.

“Ketika Maryam meninggal, salah seorang cucu Maryam baru saja menjadi seorang kakek. Maryam menjadi nenek dari empat generasi,” lanjut Mahdi.

“Hubungan nenek Maryam dengan anak-anaknya, cucu-cucunya, anak-anak dari cucunya, dan cucu dari cucu-cucunya sangat menakjubkan. Nenek Maryam masih mampu mengenali mereka satu per satu dan mengikuti kehidupan mereka dengan rinci,” cerita Mahdi.

“Meski sangat tua, nenek Maryam sangat bijak dan keturunannya sangat menghormati pandangan beliau terhadap agama dan mengikutinya dengan patuh,” Mahdi menekankan bagaimana nenek Maryam menjadi pemimpin dalam keluarga mereka.

Tidak hanya dalam keluarga, di desanya Maryam sangat disegani dan dikenal sebagai bidan anak yang sering memberikan pelayanan kesehatan pada anak dan bayi yang baru lahir secara cuma-cuma.

Mahdi menjelaskan, “Kami menyimpan peralatan kesehatan yang digunakan Maryam sejak diberlakukannya peraturan pemerintah Turki di Palestina untuk merawat anak kecil.” Mahdi menambahkan bahwa orang-orang dari around the 1948 areas [??] sering mengunjunginya untuk meminta perawatan darinya yang dilakukan tanpa bayaran.

Meskipun telah berusia lanjut, Maryam aktif melakukan kegiatan sehari-hari dan kerap mengunjungi tetangga sekitar.

Ketika perwakilan GWR mengatakan bahwa mereka dapat menjadikannya seorang bintang populer, Maryam menjawab dengan pertanyaan cerdas, “Dan apakah kepopuleran akan membuatku bahagia?”

Utusan GWR, dengan sedikit ragu menjawab bahwa kepopuleran mungkin dapat membahagiakannya dan keluarganya.

Kemudian Maryam memberikan pertanyaan kedua: “Berapa umurmu,” yang dijawab, 43 tahun.

Maryam tersenyum dan berkata, “Pertanyaan utama, Anda bukan seorang Muslim?”

Mendengar pertanyaan tersebut, utusan GWR terkejut dan balik bertanya, apa inti pesan yang ingin diungkap Maryam dari pertanyaan-pertanyaan tersebut?

Maryam menjelaskan, “Anda cukup dewasa untuk memilah mana yang benar dan salah. Namun Anda bukan seorang Muslim. Itu artinya Anda terlalu muda untuk membedakan kebenaran dan kebodohan, atau Anda adalah seorang yang dungu. Karena hanya anak kecil atau orang dungu yang mempercayai kepopuleran di antara makhluk hidup akan membuatnya bahagia, dan bersamaan dengan itu dia menempatkan dirinya pada kehinaan di hadapan sang Pencipta.

Jadi apa yang akan aku pilih, menjadi tenar di antara makhluk hina yang mencari kepoluleran atau menjadi mulia dengan meraih ridha sang Maha Pencipta, yang menciptakan saya, Anda, dan semua orang yang Anda wakili?” Utusan GWR diam seribu bahasa.

Maryam melanjutakn, “Pergi kalian, bertindaklah dewasa dan jika tidak mempunyai jawaban atas pertanyaanku, mulailah berpikir. Saya berjanji untuk tidak meninggalkan dunia ini sebelum anda kembali dengan membawa jawabannya,” canda Maryam.

Tujuh bulan kemudian, hal mengejutkan datang dari Utusan GWR tersebut, dia memeluk Islam. Dan empat bulan setelahnya, Maryam Hamdan Ammash meninggal dunia.

Yang masih meninggalkan misteri untuk dijawab, mengapa Guinness World Records membutuhkan seorang muslimah tua untuk menanggalkan hijabnya?

Wanita Penghuni Surga, Menjaga Auratnya
===========================
Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku, “Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”

Aku menjawab, “Ya”

Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’

Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’

Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Maryam adalah seorang muslimah bijak yang mempertahankan kehidupan abadi di akhirat yang telah dijanjikan bagi muslimah beriman yang menutup aurat. Ketenaran, nama besar dan harta yang mungkin datang setelahnya tidak akan bertahan selamanya dan tidak akan dibawa ke liang kubur. (KabarDuniaIslam/kkc)

Posting Komentar Blogger

 
Top