0 Comment

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSmFtYU_W45zUyJgFj3Mfd4oRc4HMXxZU68SQ1pu-bf4ygn5sN7F4vJOn7YWUBvuytgE9ceFD_fXZMWgo1ZXLRzit4J6893GVXCZH4jSlKJoDj6MekhoyIkZs6o-e1b9Li86b8DvNxBBk/s1600/muslimah+sejatim.jpgAdinda muslimah yang terkasih,

Aku tahu, banyak hal didunia ini yang mampu memenuhi setiap sudut senang kita. Warna-warnanya yang istimewa, sanggup menenggelamkan kita pada satu ruang gembira yang akan membawa kita pada senyum dan tawa yang mungkin membuat kita bahagia.

Kemarin, aku melihatmu di satu sudut toko buku. Kala itu, kau sedang memandangi deretan teddy bear berwarna pink, yang di pangkuannya ada sebuah hati bertuliskan ‘I LOVE YOU’. Itu kau lakukan, setelah mendengar kisah seorang temanmu yang menceritakan pengalamannya tahun lalu, 14 Februari. Ia diberi boneka yang selalu dipajang di banyak toko, setiap menjelang tanggal yang sama itu, oleh seorang kawan lelakinya. Temanmu, menceritakan kisahnya dengan binar ceria. Tampak sekali, kau terpesona dengan kata-katanya. Apalagi ketika sampai pada bagian di mana setelah itu ada kalimat “Be my Valentine.” Dilanjutkan dengan kisah-kisah ‘miris’ karena tak mungkin kusebut sebagai sesuatu yang manis.

Aku tahu juga, malamnya kau akhirnya punya harapan, yang selama ini tak pernah kau bayangkan dinda. Seorang kawan lelaki yang melakukan hal yang sama padamu. Memberimu sekotak coklat atau setangkai bunga atau teddy bear pink, yang memeluk hati itu. Sampai pula kau impikan seorang itu mengucapkan hal yang sama padamu “Be my Valentine.”

Duhai adinda yang shalihah,

Usahlah resah dengan pergulatan rasamu. Darah mudamu memang kebanyakan berebutan untuk tumpah ruah dalam imaginasi yang indah. Namun, adinda, kisah kawanmu itu adalah cerita bahagia nan semu. Cinta buta yang teraplikasi tanpa membuka mata. Kebahagiaan yang sementara sayang.

Tahukah Adinda, dari mana datangnya kata yang terdengar manis itu, Valentine..? Tahukah..?

Adinda penyejuk hati,

Kata itu dari sebuah mitos yang tak jelas. Diambil dari nama seseorang yang mengorbankan dirinya demi cinta kepada manusia. Dongeng yang memiliki tiga versi tanpa bukti. Dongeng adinda, hanya dongeng. Sama saja dengan dongeng para Princess dan Prince dari istana animasi. Lalu adinda, apakah kau yang cerdas ini, dengan segala potensi yang kau miliki, berkeinginan untuk mengadopsi dongeng menjadi teladanmu..? Tidakkah kau adinda, punya cita-cita yang lebih besar, daripada hidup mengikuti dan terselimuti oleh MIMPI..?

Adinda yang disayang Allaah,

Valentine lahir dari sebuah ritual yang mungkin tak kau sangka. Ritual kaum Pagan Roma yang melakukan seks bebas pada hari itu. Mengobral sesuatu yang mereka sebut ‘cinta’ adinda. Mereka merelakan syahwat menguasai jiwanya. Sebuah ritual hitam yang sangat hina. Lalu, adinda shalihah. Itukah yang kau bayangkan..? Mengambil apa yang mereka lakukan atau kau beralasan, hanya meniru yang tak berlebihan saja..?

Adinda, inilah yang Allaah katakan dalam lembar surat cinta-Nya,

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.(QS Israa’:36)

Adinda muslimah,

Valentine pula diadopsi oleh gereja Kristen, yang dipercaya banyak orang telah menjadi hari raya agung kedua setelah natal. Namun kemudian dihapus oleh pihak gereja. Beberapa orang meyakini, tak ada Valentine dalam kitab Injil perjanjian lama ataupun perjanjian baru. Lalu adinda, siapa mereka ini..? Hendak kau ambilkah keteladanan yang tak berdasar, bahkan sama sekali tak mencontohkan kebaikan ini..? Ritual semacam inikah, yang kau relakan menjelajahi ruang pikirmu, kemudian merusak dan menyesatkannya dengan sesesat-sesatnya..? Tidakkah Dien-mu lebih menolongmu dari pada ajaran penuh ‘kebingungan’ ini..?

Masihkah berdalih, “Gimana kalau Cuma ngucapin ‘selamat Valentine’..?

Adinda,

Baru saja kita tahu, Valentine lahir dari hal yang tiada Allaah benarkan dan perintahkan, salah satu hal sekecil apapun di dalamnya. Valentine adalah kesesatan yang dihembuskan syaithan untuk melenakan manusia dalam nafsunya. Lalu adinda, kau akan ucapkan ‘SELAMAT’ untuk prilaku yang sungguh tak selamat itu..? Tidak adinda. Itu bukan sesuatu yang dirujuk oleh Rasuulullaah bagi kita. Itu bukan petunjuk yang datang dari Islam.

Kembali Allaah Menunjukkan kelurusan kepada kita Adinda sayang,

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.(QS AlMaidah:51)

Adinda yang semoga hidup dalam keberkahan Allaah,

Sebutan Valentine untuk 14 Februari, adalah kebodohan yang merusak keyakinan. Ia nampak seperti bunga besar yang berwarna cerah. Namun, tercium hal tidak sedap darinya. Sebuah budaya yang dikatakan oleh mereka sebagai bagian dari ‘kemoderen’-an. Nyatanya, Valentine adalah budaya orang-orang yang tak memiliki ilmu. Jahil, begitulah yang dikatakan oleh seorang ‘ulama bernama Ibnu Taimiyyah. Valentine itu, adinda…. Ia akan menebar penyakit di sehatnya pikirmu. Ia menularkan virus pada lurusnya aqidahmu. Pula merusak akhlaq, yang semestinya indah menghias hari-harimu.

Adinda shalihah,

Valentine memang nampaknya indah. Menggambarkan CINTA semanis coklat, seromantis bunga, atau sekeren teddy bear itu..??

“Barangsiapa melakukan amal yang tiada didasari perintahku (Qur’an & Sunnah) maka amal perbuatannya tertolak.” (HR.Ahmad)

Buat kita Adinda, CINTA itu Seindah IMAN, Seromantis UKHUWAH, dan hal paling keren bagi Allaah adalah TAQWA. Lagi pula, apakah kita hanya butuh mencintai dan dicintai, untuk sehari saja, adinda..? Hmm.. tidak Adinda, seperti aku, yakin sekali, kau pun ingin cinta hadir setiap waktu dalam hidupmu. Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu, Ahad. Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember, hingga Desember. Dan ada cinta di setiap detiknya.. :)

Inilah pesan itu adinda, pesan yang seharusnya membuka mata dan hati kita atas semua ini,

Misi Utama Kita bukanlah menjadikan kaum Muslimin beralih agama menjadi kristen atau yahudi, tapi cukuplah dengan menjauhkan mereka dari Islam.
Kita jadikan mereka sebagai generasi muda Islam yang jauh dari Islam, malas bekerja keras, suka berfoya-foya, senang dengan segala kemaksiatan, memburu kenikmatan hidup, dan orientasi hidupnya semata utk memuaskan hawa nafsunya..” (Pidato yang disampaikan oleh Samuel Zwemmer, tokoh Yahudi, dalam Konfreensi Missi di Yerusalem, 1935)

Mari adinda, kita lebih cerdas lagi.

Semoga kita bukanlah, orang-orang yang terpedaya. Amiin yaa Rabb

Posting Komentar Blogger

 
Top