0 Comment
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir bin Abdullah As-Sa’diy dilahirkan di kota Unaizah, Qasim, wilayah Najd, Kerajaan Saudi Arabia. Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia saat usianya masih kecil, akan tetapi beliau memiliki kecerdasan yang luar biasa ditambah keinginannya yang sangat besar untuk menuntut ilmu. Mulai menghafal Al-Quran pada usia dini hingga diselesaikan dengan baik dan sempurna pada usia dua belas tahun, kemudian setelah itu dia mulai menuntut ilmu dan berguru kepada sejumlah ulama yang datang ke negerinya. Beliau benar-benar berjuang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin.

Pada usia dua puluh tiga tahun, beliau mulai menggabungkan antara menuntut ilmu dan mengajar, mengambil manfaat dan memberi manfaat, begitulah seterusnya beliau habiskan waktu dan seluruh kehidupannya. Banyak sekali orang yang menimba ilmu dan mengambil manfaat darinya.

Gurunya.
Diantara guru-gurunya adalah :

Syekh Ibrahim bin Hamad bin Jasir, kepadanyalah beliau pertama kali membaca kitab.
Syekh Saleh bin Utsman, Qadhi Unaizah. Darinya beliau mengambil Ushulul Fiqh, Fiqh, Tauhid, Tafsir dan bahasa Arab hingga wafatnya. Syekh Shaleh adalah seorang ulama yang sangat menguasai fiqh dan ushulnya, memiliki pemahaman yang sempurna tentang tauhid. Hal itu dikarenakan beliau berkonsentrasi pada kitab-kitab mu’tabarah (terpercaya) dan memberikan perhatian khusus pada karangan-karangan Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayim. Beliau juga memberikan perhatian yang tinggi terhadap tafsir dan cabang-cabang ilmunya. Syekh As-Sa’dy mengaji kepadanya hingga menguasai ilmunya dan jadilah beliau perpanjangan tangan dari syekhnya tersebut.

Karangannya.
Diantara karangan-karangannya berupa kitab tafsir adalah:

Taisirul Karimil Mannan fi Tafsir Kalamil Rahman (Kemudahan dari Yang Maha Mulia lagi Maha Pemberi dalam Tafsir Kalam Ilahi), terdiri dari delapan juz.
Taisirul Lathiifil Mannan fi Khulasati Tafsiril Quran (Kemudahan dari Yang Maha Halus dalam ringkasan tafsir Al-Quran).
Qowa’idul Hassaan li Tafsiril Quran (Kaidah-kaidah yang bagus dalam tafsir Al-Quran).

Karangan-karangan lain selain itu dan dianjurkan untuk dibaca adalah:

Al-Irsyad ilaa Ma’rifatil Ahkam (Petunjuk untuk memaha-mi hukum-hukum).
Ar-Riyadh an-Nadhirah (Taman-taman yang bercahaya)
Bahjatu Qulubil Abrar (Kegembiraan hati orang-orang yang bertaqwa)
Manhajus Salikin wa Taudhihul Fiqh Fid Diin (Pedoman orang yang beribadah dan pejelasan fiqh dalam agama)
Hukmu Syurb Ad-Dukhan wa Bai’uhu wa Syiro’uhu (Hukum menghisap rokok, menjual dan membelinya).
Al-Fatawa As-Sa’diyah (Fatwa-fatwa Syekh Sa’dy).
Beliau juga memiliki tiga kumpulan khutbah-khutbah yang bermanfaat.
Al-Haqqul Wadhih Al-Mubin bi Syarhi Tauhidil Anbiyaa wal Mursalin (Kebenaran yang jelas dan nyata dalam penjelasan tentang tauhid para nabi dan rasul).
Taudhihul Kaifiyah As-Syafiah (Penjelas yang cukup dan memuaskan).

Masih banyak lagi karangan beliau dalam bidang fiqh, tauhid, hadits, Ushul, kajian-kajian sosial dan fatwa-fatwa tentang berbagai hal.

Wafatnya:
Beliau mengalami sakit keras dengan tiba-tiba yang mengisyaratkan akan dekatnya kematiannya. Maka pada malam Kamis tanggal 23 Jumadil Tsaniah tahun 1376 H, beliau berpulang ke rahmatullah di kota Unaizah, meninggalkan kesedihan yang mendalam dalam jiwa orang-orang yang mengenalnya atau mendengar tentangnya atau yang berguru kepadanya. Semoga Allah merahmatinya dengan rahmat yang luas dan menjadikan ilmunya dan karangan-karangannya bermanfaat bagi kita. Amiin.

–ooOoo–

Posting Komentar Blogger

 
Top