0 Comment

Assalamu’alaikum kamarku tersayang.

Kembali aku pulang ke tempat ini seperti biasa, capek sekali seharian ini aku bekerja, jam 8.00 pagi sampai jam 5 sore. Kapan aktifitas ini akan berubah.

“Ya Allah, capeknya aku hari ini.” Kasur empuk itu menggoda sekali, tapi aku harus mandi dan shalat Maghrib.
“Ada berita bagus, lihat TV dulu ah…” Aku pun nonton berita TV yang paling banyak ditonton ini.
“Masya Allah sudah jam 7 kurang seperempat, aku mau mandi ah…”

Aku pergi mandi dan shalat Maghrib jam 7, nggak lama aku dengar suara Adzan Isya’, “Ya… Allah pinginnya hati ini berdzikir, Tapi setan kamar ini kuat sekali, coba kamu jangan ganggu aku dulu setan. Sudahlah aku baca novel aja dulu sambil nonton TV… Shalat Isya’-nya entar aja.

lalu..Sebuah buku yang dipinjami teman dan sudah seminggu ini aku baca tapi nggak kunjung selesai, berharap malam ini bisa aku selesaikan.

Enaknya berbaring begini badanku rasanya remuk semua, aku sudah nggak tau lagi kapan terakhir aku mengingat Allah tepat waktu, enteng sekali sekarang aku meninggalkan waktu shalat,

buku ini bikin ngantuk mataku, di TV semua acaranya pada sinetron sih. Sekarang orang-orang TV nggak ada yang kreatif membuat acara TV.

Jam 9.00 malam, cepet banget jam itu berputar, aku belum shalat Isya’, nggak apa-apa lah nanti aja shalatnya, lebih baik sekarang aku pejamin mata dulu aja. “Bismillahirahmanirrahim. Bismika Allahumma ahya waa bismika ‘amut… Ya Allah, aku titipkan jiwa ragaku pada saat aku tidur, berikanlah aku mimpi baik, jauhkanlah dari mimpi buruk, bangunkanlah aku nanti jam 1 karena aku masih punya kewajiban shalat Isya’ sekaligus Tahajjud…”.

***

Aduh wekerku bunyi pasti sudah jam 1, tapi masih jauh dari pagi, lima menit lagi deh aku tidur mungkin akan hilangkan kantukku. Ya Allah, jauhkanlah setan tidur ini dari tempat tidur ini dan mata ini. Aku ini yang setan atau memang ada setan di kamar ini. Kenapa berat sekali sekarang aku bangun malem.

Jam 2.30 sudah. Aku bangun dan bergegas ke kamar mandi ambil air wudhu’, aku belum shalat Isya’nih. Idih… malesnya dzikir apalagi shalat tahajjud. TV itu kayaknya minta ditonton. Ya sudahlah, aku ada makanan nggak ya di kulkas? Besok aku mau puasa deh, mencoba dari awal menahan hawa nafsu lagi.

Aku yakin ini adalah cobaan dari Allah. Sebulan ini nggak ada yang aku lakukan kecuali kerja, pulang ke kos, nonton TV, menunda shalat tepat waktu, meninggalkan Tahajjud dan Dhuha. Kemana rutin ibadahku aku juga nggak tau. Tiba-tiba sekarang baru sadar rutinitasku telah berubah, cobaan yang ini begitu berat, sulit sekali mengembalikan ibadah rutinku. Dalam do’a aku selalu memohon untuk ditetapkan iman, ihsan, dan Islam. Tapi sekarang aku berada diantara kesesatan.

“Kenapa ya Allah? Apa yang tersembunyi dibawah alam sadarku. Hamba sadar semua ibadah menjadi sia-sia kalau hamba seperti ini terus. Tapi setan di kamar ini begitu kuatnya. Tolong ya Allah, tolong hamba ini. Tipis sekali ibadahku dalam satu bulan ini. Kembalikanlah kembali kepadaku. Kembalikan shalatku, puasaku, amalku, kembalikan padaku. Golongkanlah aku ke dalam golongan orang-orang shaleh dan shalehah yang Engkau ridho’i.”

Adzan Shubuh membuyarkan semuanya. Aku harus mandi, shalat dan pergi bekerja Aktifitas pagi yang satu ini alhamdulillah belum berubah.

Do’aku tentang kemalasan dan kesesatan di alam setan akan terhapus hari ini. Mundurnya ibadahku, tipisnya ibadahku akan berakhir hari ini. Aku akan memulai pagi ini dengan shalat shubuh tepat waktu, kembali ber-Dhuha dan bekerja untuk beribadah. Dan akan menjalankan rutinitasku sebagai mukmin dengan istiqomah. Semoga setan keluar dari kamar ini, rumah kos ini, dan paling penting dari dalam diri dan hati ini.


semoga cerita tersebut menjadi cerminan,betapa buruknya perilaku menunda nunda kewajiban yang bernama SHOLAT..

barakallahu fiikuum..:)

Posting Komentar Blogger

 
Top