0 Comment
ketika (ku) harus jatuh cinta




Kulihat gelagatnya, ada yang berubah… Sinar matanya tampak lebih memancar berbinar, senyumnya lepas memandangi luar jendela kamar yang masih terbuka lebar..

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Duhai saudaraku, apa yang menggelayuti hatimu??

Ah, bukan apa-apa, Allah-lah yang mengizinkan ini terjadi…

Ada apa dengan senyummu??

Hanya luapan emosi kekaguman di hati…

Istighfar akhi, aku takut ada yang menggores dihatimu…

Apakah salah ketika aku, seorang manusia biasa, memiliki rasa mencinta??

Lalu apa yang kau suka dari refleksi tatapan mata??

Tatapan mata-ku, bukan menelusup pada raga, tapi menerobos rongga jiwa…

Apa yang kau cari di baliknya??

Iman yang bersemayam, ke-istiqomah-an dalam islam…

Lalu??

Itu yang memancar, dengan cahayanya yang lembut… Mata-ku tidak buta karenanya, malah sangat indah terasa…

Aku semakin bingung??

Jika paras wajah tujuannya, maka akan lekang seiring bertambahnya usia… jika berharap kedewasaan dalam kasih sayang, kejujuran, dan kepercayaan, maka akan kian matang di putaran roda zaman…

Kemudian tatapan itu?? Terlenakah engkau pada dunia??

Justru aku bersyukur betapa indah Tuhan-ku menciptakan semuanya… Dengan segala tabir hikmah yang tak akan pernah habis jika kita mendalaminya…

Apa yang ingin kau ikuti??

Jalan hidupku, menjadi penerus sejati para nabi… Aku mulai terbayang, kelak khadijah hatiku mendampingi hingga akhir hayatku…

Kau tidak salah saudaraku, teruslah berharap akan pribadi sholihah kelak hadir sebagai penyempurna agamamu…

------------------------------------------------

Ia kemudian tertidur di atas sajadahnya, setelah selesai dalam sujud panjangnya, di sepertiga malam yang penuh keberkahan… Barokallah…

Posting Komentar Blogger

 
Top