0 Comment

لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
l

Di era yang modern saat ini begitu banyak trend-trend yang muncul. Tak sedikit kaum hawa yang sekarang mengikuti trend modern saat ini. Banyak sekarang ini yang memakai jilbab hanya sekedar untuk hiasan agar lebih cantik dan menarik di depan kaum adam. Jilbab yang semula menjadi tolok ukur sebagai seorang muslimah yang taat itu pun, sekarang hanya di pandang sebelah mata. Model jilbab yang semakin kecil dan begitu tipis sekarang malah dipakai oleh kebanyakan perempuan saat ini. Sangat minim sekali seorang perempuan yang memakai jilbab yang memenuhi syarat syar’i yang telah ditentukan oleh Allah. Apalagi di kalangan kampus sekarang ini, orang tidak malu walaupun dia memakai jilbab namun bebas bergaul dengan lawan jenis. Tidak menjaga akhlak sebagai seorang muslimah, malah memakai jilbab pun sekarang dibarengi dengan pakaian super sexy dan ketat. Akibatnya image seorang muslimah sekarang tidak begitu penting lagi.

Saat ini perempuan yang memakai jilbab sesuai tuntunan dianggap sebagai orang yang aneh. Apalagi di kampus, pemandangan itupun jarang di dapat, malah apabila perempuan itu lewat semua orang memperhatikan keanehan tersebut. Serasa mencari mutiara di laut untuk mencari seseorang yang benar-benar mengerti arti jilbab yang dipakai di kalangan kampus. Tidak heran kalau banyak yang melakukan hal seperti itu, karena di kampus sangat minim sekali pengetahuan tentang agama. Padahal di kampus itu tempat adanya banyak orang yang saling berinteraksi satu sama lain, berbagai sifat dan kepribadianpun berbeda-beda. Kalau kita tidak pandai-pandai dalam bergaul maka kita akan ikut terjerumus dalam hal yang sama yang diikuti oleh banyak kaum remaja saat ini, yaitu perbuatan-perbuatan yang menyimpang. Walaupan dari pihak organisasi islam di kampus mengadakan kegiatan pengajian atau kegiatan seminar islami, jarang sekali ada mahasiswa yang antusias untuk datang menghadirinya. Bahkan bisa jadi yang datang hanya orang-orang dari organisasi islam itu sendiri. Betapa tidak memperihatinkannya anak muda sekarang ini, hanya untuk mendatangi sebuah pengajianpun tidak mau. Sedangkan kalau mendatangi tempat-tempat maksiat selalu saja sempat. Astagfirullah.

Perlakuan tersebut muncul, karena ada juga yang berbuat seperti itu. Memakai jilbab besar tujuannya hanya untuk mencuri. Hal itu akhirnya juga merugikan muslimah-muslimah yang lain yang tidak melakukan perbuatan tersebut. Maka dari itu kita harus pandai-pandai dalam menjaga sikap. Sebagai seorang muslimah sejati, buatlah orang yang ada disekitar kita nyaman dan merasakan kedamaian hati. Bukan malah membuat tingkah laku yang kurang baik dimata masyarakat, apalagi berkedok dengan jilbab. Misal orang yang berjilbab masih juga melakukan tindakan-tindakan yang dilarang oleh agama, contohnya yaitu berpacaran. Malah banyak sekali perempuan yang berjilbab ternyata berani, memakai pakaian yang dilarang atau haram di pakai di hadapan para lelaki yaitu pakaian yang menonjolkan lekuk tubuhnya. Padahal seorang wanita yang menjaga kehormatan dan rasa malunya adalah wanita yang tidak membiarkan laki-laki melihat auratnya demi menjaga ketaatan kepada Allah dan melindungi kehormatan serta kesusilaannya. Adapun wanita yang suka menuruti hawa nafsu, sembrono dan lalai adalah wanita yang senang bila tubuhnya dicumbu pandangan-pandangan nakal.

JILBAB GAUL itu yang bagaimana sih..??

Diantara penyimpangan-penyimpangannya dalam berjilbab,dengan dalih mengikuti trend dan lain sebagainya, antara lain :

1) Tidak ditutupnya seluruh bagian tubuh. Seperti yang biasa dan di anggap sepele yaitu terbukanya bagian kaki bawah, atau bagian dada karena jilbab diikatkan ke leher, atau yang lagi trendy, remaja putri memakai jilbab tapi lengan pakaiannya digulung atau dibuka hingga ke siku mereka.

2) Sering ditemui adanya perempuan yang berjilbab dengan pakaian ketat, pakaian yang berkaos, ataupun menggunakan pakaian yang tipis, sehingga walaupun perempuan tersebut telah menggunakan jilbab, tapi lekuk-lekuk tubuh mereka dapat diamati dengan jelas.

3) Didapati perempuan yang berjilbab dengan menggunakan celana panjang bahkan terkadang memakai celana jeans. Yang perlu ditekankan dan telah diketahui dengan jelas bahwa celana jeans bukanlah pakaian syar'i untuk kaum muslimin, apalagi wanita.

4) Banyak wanita muslimah di sekitar kita yang memakai jilbab bersifat temporer yaitu jilbab dipakai hanya pada saat tertentu atau pada kegiatan tertentu, kendurian, acara pengajian kampung dsb, setelah itu jilbab dicopot dan yang ada kebanyakan jilbab tersebut sekedar mampir alias tidak sampai menutup rambut atau menutup kepala.

Terkadang, kalau ditanyakan kepada mereka, mengapa kalian berbuat (melakukan) yang demikian, tidak memakai jilbab yang syar'i, padahal telah mengetahui bagaimana jilbab yang syar'i, sering didapati jawaban, “Biar tambah cantik donk…”, atau “Ini lho nutupin rambutku yang keriting, biar lebih kliatan manis…”, atau "Yaa, pengen aja ", atau "Belum siap ", atau "Mendingan begini daripada tidak memakai jilbab sama sekali ", atau " Jilbab itu khan tidak hanya satu bentuk, jilbab khan bisa dimodifikasi yang penting khan menutup aurat " terkadang didapati juga jawaban, "Kok kamu yang ribut, khan emang sudah menjadi mode yang seperti ini!"

Padahal, dituntutnya jilbab dengan syarat-syarat yang telah ditentukan sesuai dengan hukum syara' yang disebutkan di atas, sesungguhnya akan membawa kebaikan bagi kita sendiri, baik di dunia maupun di akhirat dan bukan didasari atas nafsu atau ditujukan untuk mengekang kita.
Janganlah sampai suatu kaum, dimana mereka meremehkan perempuan-perempuan/muslimah yang berjilbab hanya karena memakai pakaian/jilbab yang tidak sesuai dengan hukum syara'.
Apabila kaum telah meremehkan hal ini, maka bagaimana dengan pandangan (penilaian) Allah dan Rasul -Nya terhadap wantia yang seperti ini? Tidakkah ada bedanya antara perempuan yang berjilbab dengan perempuan yang tidak berjilbab?

nah,akhwat fillah..kaum wanita yang dimulyakan Allah..seperti apakah JILBAB yang benar2 SYAR'I tersebut..???

1..Menutupi seluruh badan

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Katakanlah (ya Muhammad) kepada wanita-wanita yang beriman: hendaklah mereka menundukkan pandangan mata dan menjaga kemaluan mereka, dan jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang biasa nampak darinya. Hendaklah mereka meletakkan dan menjulurkan kerudung di atas kerah baju mereka (dada-dada mereka)… (An-Nuur: 31)

2..Tebal tidak tipis

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :

“Akan ada nanti di kalangan akhir umatku para wanita yang berpakaian tapi hakikatnya mereka telanjang…

bersabda ; Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam

“…laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka itu terlaknat”. Kata Ibnu Abdil Baar: “Yang dimaksud Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam dalam sabdanya (di atas) adalah para wanita yang mengenakan pakaian dari bahan yang tipis yang menerawangkan bentuk badan dan tidak menutupinya maka wanita seperti ini istilahnya saja mereka berpakaian tapi hakikatnya mereka telanjang”. (HR. Ath Thabrani dalam Al Mu`jamush Shaghir dengan sanad yang shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Albani dalam kitab beliau Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, hal. 125)

3..Lebar tidak sempit

“Usamah bin Zaid berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam memakaikan aku pakaian Qibthiyah yang tebal yang dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau maka aku memakaikan pakaian itu kepada istriku. Suatu ketika Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam bertanya: “Mengapa engkau tidak memakai pakaian Qibthiyah itu?” Aku menjawab: “Aku berikan kepada istriku”. Beliau berkata : “Perintahkan istrimu agar ia memakai kain penutup setelah memakai pakaian tersebut karena aku khawatir pakaian itu akan menggambarkan bentuk tubuhnya”. (Diriwayatkan oleh Adl Dliya Al Maqdisi, Ahmad dan Baihaqi dengan sanad hasan, kata Syaikh Al-Albani t dalam Jilbab, hal. 131)


4..Tidak diberi wangi-wangian

Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :

“Wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu ia melewati sekelompok orang agar mereka mencium wanginya maka wanita itu pezina.” (HR. An Nasai, Abu Daud dan lainnya, dengan isnad hasan kata Syaikh Al-Albani dalam Jilbab, hal. 137)


5..Tidak menyerupai pakaian laki-laki

Abu Hurairah mengatakan: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki”. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Jilbab, hal. 141)


6..Tidak menyerupai pakaian wanita kafir

Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dalam banyak sabdanya memerintahkan kita untuk menyelisihi orang-orang kafir dan tidak menyerupai mereka baik dalam hal ibadah, hari raya/perayaan ataupun pakaian khas mereka. Dan kita dituntut untuk tidak menggunakan pakaian untuk ketenaran, yakni pakaian yang dikenakan dengan tujuan agar terkenal di kalangan manusia, sama saja apakah pakaiaan kita itu mahal/ mewah dengan maksud untuk menyombongkan diri di dunia atau pakaian yang jelek yang dikenakan dengan maksud untuk menampakkan kezuhudan dan riya.

“Siapa yang memakai pakaian untuk ketenaran di dunia maka Allah akan memakaikannya pakaian kehinaan pada hari kiamat kemudian dinyalakan api padanya”. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dengan isnad hasan kata Syaikh Albani dalam Jilbab, hal. 213)

Semoga teman-temanku sesama muslim yang telah berhijab syar’i makin konsisten mengenakannya, sebagai lambang ketakwaan kita. Dan semoga teman-temanku yang belum mengenakannya, semoga mendapatkan hidayah dan termotivasi untuk melaksanakan kewajiban yang mulia ini. Sesungguhnya Allah menciptakan wanita sebagai makhluk yang indah, hendaknya kita mensyukuri keindahan kita dengan wujud menutupnya dengan pakaian takwa.

Hey girls, let’s wear your hijab !!!

Posting Komentar Blogger

 
Top